❤HappyReading❤
"Long time no see bapak direktur Ahmad Maxime Slamet."
Tepuk tangan mengiringi tiap langkah seseorang yang Ali sambut dengan nada santainya.
Siapa lagi jika bukan Maxime. Senyum bangga nan angkuh Maxime perlihatkan kepada seluruh kolega-kolega yang hadir dalam meeting bulanan itu.
Dan untuk bulan ini meeting diadakan di perusahaan Ali. Meskipun perusahaan Ali yang Ali bangun di Indonesia baru berjalan enam bulan, perusahaan Ali mampu memenangkan banyak tender dari perusahaan-perusahaan besar. Memang, sebelum Ali kembali ke Indonesia, ia telah membangun perusahaan di Indonesia yang ia percayakan kepada tangan kanannya dan sekarang ia kembali ke Indonesia dalam keadaan perusahannya yang berkembang begitu pesat. Kejutan baginya karena perusahaannya akan bekerja sama dengan perusahaan Maxime, ah ralat! Lebih tepatnya perusahaan papa Maxime yang diberikan kepada Maxime sebagai hadiah pernikahannya dengan Prilly.
Ali tersenyum dengan sorot mata mengejek. Ia terus menatap Maxime yang berjalan menuju tempat duduk yang disediakan untuk Maxime. Rupanya Maxime tidak menyadari kehadirannya. Terbukti karena Maxime sama sekali tidak melihat ke arahnya. Rupanya Maxime tidak mengetahui suara siapa yang menyambut kedatangannya.
Sudahlah, ia akan menghitung mundur dalam hati. Sebentar lagi Maxime akan menemukan keberadaannya yang ternyata duduk di kursi paling depan yang artinya ia lah yang akan memimpin meeting kali ini.
"Selamat datang bapak Maxime." sapa pengusaha yang seumuran dengan papanya dengan senyum yang mengembang. Tetapi senyum itu perlahan memudar melihat respon Maxime yang langsung mengalihkan pandangannya pada berkas-berkas yang diberikan sekretarisnya.
Ia berdecih dalam hati. Kalau bukan karena papanya, Maxime tidak akan menjadi seperti sekarang. Berada di dekat pengusaha-pengusaha hebat dan tentunya hasil usaha sendiri. Sedangkan Maxime? Lihat! Jabatan yang hanya didapat dari papanya tanpa usaha apapun dan dengan angkuhnya Maxime menyombongkan diri ke hadapan semua orang.
Omong-omong, apa yang sebenarnya Maxime sombongkan? Jabatannya yang diberikan papanya tanpa usaha sendiri? Begitu kah? Perutnya melilit melihat kelakuan Maxime itu.
Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul sepuluh yang artinya meeting dimulai. Semua pengusaha pun telah datang semua. Ia berdeham membuat semua pengusaha-pengusaha yang hadir serentak menatap ke arahnya. Ruangan yang awalnya bising perlahan menjadi hening. Sekarang, ia menjadi sorotan semua pasang mata. Tak terkecuali Maxime yang membulatkan matanya. Ia bisa melihat bibir Maxime bergerak, melalui gerakan bibir Maxime ia tahu Maxime menyebutkan namanya. Ia tersenyum puas dalam hati ketika Maxime menatapnya tanpa kedip.
"Baik, saya yang akan memimpin meeting kali ini." ujarnya dengan nada tegas penuh wibawa.
"Sebelumnya, selamat datang di perusahaan PA croup dan perkenalkan nama saya Ali Alkhatiri, buat kalian yang belum tahu nama saya."
Semua terlihat mengangguk dan menatapnya penuh kagum. Siapa yang tidak tahu dirinya. Pengusaha muda yang memiliki perusahaan di luar negeri dan juga dalam negeri melalui hasil usahanya sendiri tanpa campur tangan siapapun. Sengaja ia menyebut nama perusahaan dan namanya, tidak lain tidak bukan untuk memberitahu Maxime jika sekarang ia kembali membawa kesuksesan yang ia raih. Sekarang Maxime berada di bawahnya. Mengapa begitu? Karena perusahaan yang Maxime pimpin mengajukan kerja sama kepada perusahaanya dengan motif kekurangan modal. Setahunya, dulu perusahaan Maxime lah yang selalu membantu perusahaan yang kekurangan dana, sekarang sebaliknya. Mungkin karena yang memimpin beda orang. Apalagi sekarang yang memimpin adalah seseorang yang menyombongkan ap yang dimilikinya tanpa hasil usahanya sendiri. Memalukan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You [Season2]
Romantizm#BJPW "Aku kembali untuk memperjuangkan apa yang seharusnya aku perjuangkan." _Ali Alkhatiri_ Sebuah pengorbanan yang terpaksa harus di lepas karena suatu kejadian di masa lalu. Ali, yang memilih pergi meninggalkan Prilly dalam keterpurukan. Hingga...