Rasulullah saw mengalami pembedahan dada/perut, dilakukan oleh Malaikat Jibril, Mika’il dan satu malaikat yang lain. Hati Baginda saw. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu dan iman ke dalam dada Rasulullah saw.
Selesai pembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan " Isra' ". Isra' (Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa). Sepanjang perjalanan (Isra') itu Rasulullah saw. Diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang dua rakaat. Antara tempat- tempat berkenaan ialah Madyan dan Tursina, yaitu tempat nabi Musa as berbicara (munajat) dengan Allah dan Baitul Laham (tempat nabi 'Isa a.s dilahirkan).
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw. menghadapi gangguan jin 'Ifrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Pertama, kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. Apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Raslulullah saw diberitahu oleh Jibril, “Itulah kaum yang berjihad fisabilillah yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali lipat bahkan lebih”. Kedua, tempat yang berbau harum. Rasulullah saw. diberitahu oleh Jibril a.s, “Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anaknya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun karena tetap teguh beriman kepada Allah (tak mau mengakui Fir'aun sebagai tuhan)”.
Ketiga, sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan lagi. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril memberitahu Rasulullah, “Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang)”. Keempat, sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahanam. Kata Jibril, “Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka”. Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak dan elok ada di sisi mereka. Kata Jibril, “Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai istri/suami. Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril, “Itulah orang yang makan riba”.
Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak berdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril, “Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain”. Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril, “Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya”. Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril, “Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela dan menghina) orang”.
Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril, “Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat”. Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan berbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril, “Itulah dunia”. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, niscaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat. Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril, “Itulah orang yang menyia-nyiakan hidupnya sampai tua.
Tiba di masjid al-Aqsa, Rasulullah saw. turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sholat dua rakaat dengan segala anbia’ dan mursalin menjadi ma’mum. Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril, “Baginda membuat pilhan yang benar. Jika arak itu dipilih, niscaya banyak umat baginda akan menjadi sesat”.