09

6.6K 272 39
                                    

---


"Bagaimana jika aku katakan kalau aku menyukaimu?"

Jantung Jihoo berdegup kencang mendengar ucapan Taehyung itu, dia bahkan tidak berani menoleh pada Taehyung yang kini menggenggam tangannya meskipun pria itu lebih fokus pada jalanan di depan.

Apa benar Taehyung merasakan perasaan yang sama sepertinya?

Ya Jihoo menyukai Taehyung sejak pertama bertemu, belum lagi perhatian yang diberikan pria itu membuat Jihoo semakin terbawa perasaan.

Taehyung menepikan mobilnya di jalan yang lumayan sepi lalu menoleh pada Jihoo, "kau tak apa Jihoo?" tanyanya melihat wajah Jihoo yang memerah juga merasakan keringat dingin dari tangan gadis itu.

Jihoo menggelengkan kepalanya dan masih tidak mau menoleh pada Taehyung.

"Jangan dipikirkan ucapanku tadi ya.." Taehyung melepas genggaman tangannya dan melajukan lagi mobilnya.

Taehyung menyuruhnya untuk melupakan perkataannya tadi? Bagaimana bisa dia berkata begitu? Jihoo sibuk menetralkan detak jantungnya sedangkan Taehyung biasa saja?

"Aku hanya bercanda Jihoo. Aku memang menyukaimu, tapi hanya sebagai adikku saja tidak lebih kok. Maaf ya membuatmu kepikiran."

Apa? Jadi perasaan Jihoo bertepuk sebelah tangan?

"T-tentu kak, aku tidak masalah dengan perkataanmu tadi hehe. Aku juga menyukaimu kak seperti aku menyukai kakak kandungku." bohong jika Jihoo tidak mempermasalahkan itu.

Akhirnya perjalanan ke sekolah pagi itu menjadi suram untuk Jihoo dan biasa saja bagi Taehyung.

~~~

"Hei Jihoo kau kenapa?" heran Chaewon karena wajah Jihoo semakin suram.

"Ah tidak apa-apa, aku kembali ke kelas duluan ya." Chaewon menatap kepergian Jihoo dengan bingung, sedangkan Heera sibuk memakan makanan Jihoo yang hanya dimakan sedikit oleh Jihoo.

"Jihoo sedang kelihatan tidak baik begitu tapi kau malah memakan makanannya Heera? Benar-benar ya." kesal Chaewon.

"Perutku yang nomor satu dulu Chaewon, aku masih lapar. Toh Jihoo tidak akan marah jika aku memakannya."

~~~

"Kak Yoongi, aku dan Kak Jimin masih harus bekerja sekarang kenapa kami disuruh pulang secepat ini sih?" protes Hoseok setelah sampai di Mansion Min. Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan untuk bekerja di restauran itu karena akan banyak pengunjung wanita yang datang.

Dan Hoseok sangat suka itu, tapi sepertinya dia harus merelakan hari ini karena Yoongi menyuruhnya dan Jimin untuk mengahadapnya.

"Cepat cari keberadaan Mansion Jeon." perintah Yoongi.

"Ya Tuhan kak, kau menyuruh kami pulang hanya untuk mencari Mansion Jeon?" nada suara Hoseok terdengar kesal.

"Itu bisa urusan nanti kak, kau tenang saja aku bisa mencarikannya nanti." lanjutnya.

Dorrr

Yoongi melepaskan tembakannya, tidak mengenai Hoseok maupun Jimin tapi membuat terkejut dua pria itu.

"Kau sudah mengatakan itu dari 3 tahun lalu Jung Hoseok dan belum ada hasilnya. Aku masih berbaik hati tidak membunuhmu sampai detik ini, cepat cari dengan sungguh-sungguh atau kau mau tahu rasanya peluruku ini kalau menembus kepalamu?"

Hoseok maupun Jimin bergidig ngeri mendengar nada suara Yoongi yang tidak akan main-main dengan ucapannya.

"Iya kak aku akan mencarinya lagi sekarang." Hoseok segera keluar dari ruangan itu. Ketika Jimin akan mengikuti langkah Hoseok, Yoongi menghentikannya.

My Slave; JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang