"Jika kau tidak menemukan belahan jiwamu, kau juga akan berada dalam masalah, Jungkook-ah. kau beruntung, karena Shooky masih ada. Itu berarti, belahan jiwamu masih bernapas disuatu tempat. Hanya, jangan sampai terlambat. Kami juga tidak ingin kehilanganmu"
Itu masih segar. Ucapan Jimin masih memantul di telinganya. Jungkook tidak pernah-, sama sekali tidak pernah berpikir untuk berada di dalam situasi seperti ini. Jimin bilang bahwa dia beruntung. Yah-, mungkin memang beruntung, tetapi jika kejadiannya seperti ini, dapatkah dia masih dikatakan beruntung? Ketika hidup dan matinya sedang dipertaruhkan sekarang? Jungkook takut-, jujur. Dia juga masih belum siap, dan tiap kali dia menatap Shooky, dia merasa sulit untuk bernapas. beban berat berlama - lama diperutnya, seolah menyuruhnya untuk segera pergi dan mencari. Pergi dan mencari hingga menemukan belahan jiwanya yang berarti menyelamatkan mereka berdua.
Kepala Jungkook sakit. Berdenyut gila, sedang perasaannya mencoba membunuhnya. Dia tidak siap-, tiap kali dia mencoba untuk menghela napas, itu menjadi tidak benar. Pikirannya terpecah begitu hebat-, hampir membuatnya tidak fokus pada pekerjaan. Dan itu mengkhawatirkan. Hidupnya dalam masalah akhir - akhir ini, dia bahkan hampir tidak mampu memberi makan dirinya dan Cooky,juga sekarang diberikan permasalahan seperti ini? dia merasa tertekan. Itu seharusnya datang disaat dimana dia bisa berdiri dengan pijakan yang tepat dan mampu untuk mencari, tidak disituasi yang membuatnya ingin membelah diri-, jika dia bisa.
"hey Jungkook-ah. kau baik - baik saja?" Jungkook hampir terjungkal ketika seseorang menepuk punggungnya dengan keras, mengeluarkannya dari lamunan yang benar - benar memecah dirinya sendiri. Cooky duduk manis ditempat yang telah disediakan oleh tempat kerjanya. Itu tidak akan lebih dari 10 meter dan itu cukup untuk membuat karyawan yang mempunyai Soulbond bisa dengan leluasa bekerja. Didekapannya ada Shooky. Kue kering cokelat itu masih terlihat menyedihkan. Matanya sayu, tetapi dia lebih hangat dari yang terlihat. Cooky berusaha keras untuk menjaganya. "Hai Bogumie hyung. Aku selalu baik - baik saja, terimakasih sudah bertanya" Jungkook sedikit meringis, agak kikuk. Dia dan Bogum tidak benar - benar dekat karena Bogum memiliki posisi yang lebih tinggi darinya, tentu saja, mungkin-, asisten kepala? Dia juga tidak terlalu mempedulikan, selama dia bekerja sebagai karyawan di Subway ini, dan mendapatkan gaji yang bisa digunakannya untuk hidup, dia tidak masalah.
Bogum bersenandung pelan, memperhatikan. Sebelum akhirnya melihat bagaimana Cooky tidak banyak bicara dan-, Oh Jungkook tahu apa yang akan dipertanyakan oleh Bogum selanjutnya. "Oh, kau punya satu soulbond lagi? Kau membawa teman? Dimana dia?" Bogum bertanya dengan penasaran, tetapi agak lebih ceria. Karena dia tahu Jungkook tidak pernah membawa teman ke tempat kerjanya. Itu paling tidak hanya Seokjin dan Jimin yang berkunjung untuk memesan beberapa makanan dan memperhatikannya bekerja, atau mengajak untuk pulang bersama ketika jadwal mereka bertabrakan.
Jungkook mengusap lehernya gugup. "Uh,tidak-, ini kasus khusus.." Jungkook bersuara. Agak tidak ingin mengatakan hal - hal ini. dia saja tidak begitu paham dengan hal yang tiba - tiba menghantam kehidupannya dan mengombang - ambing nyawanya. Duh, Jungkook belum bisa untuk mengatakan apa - apa tentang ini. bersyukurlah Bogum hanya menatapnya dengan aneh -, biarlah Jungkook dianggap aneh tentang ini, dia hanya tidak ingin membicarakannya. Duh, seberapa banyak dia harus mengatakan hal itu. "Oh, aku memang tidak paham tentang Soulbond. Tapi, yah, kurasa kau tidak ingin membicarakannya. Tidak apa - apa" Bogum bersuara dengan lembut, seolah - olah tidak ingin menyerbu ruang pribadi Jungkook. Cukup paham untuk tidak mengacau-, karena dia sepertinya tahu bahwa anak itu terlihat lebih frustasi akhir - akhir ini.
"terimakasih, hyung" Jungkook bersuara dibawah napasnya, sebelum terganggu lagi dengan antrian baru dari pengunjung. "Oh, kau harus melayani. Tenang, Moonbinnie akan datang sebentar lagi. Kuharap kau tidak masalah kutinggalkan untuk pekerjaanku dibelakang, Jungkook-ah?" bogum menawarkan senyum dan Jungkook mengangguk patuh. Dia hanya harus bekerja, dan sedikit merasa terselamatkan dari canggung yang tiba - tiba. Terimakasih kepada pembeli, dia terselamatkan untuk hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul-Bond(Mate) - YoonKook✔
Fanfiction[C O M P L E T E]✔ Cooky menemukan Soul-Bond berbentuk kue cokelat kering yang mungil di depan toko roti, berlindung dari rintik hujan yang semakin deras di bawah famplet kayu. Kedinginan dan sedikit retak di antara kaki dan tangan mungilnya. Sedih...