November, 20XXAku memejamkan mataku dan mengengadahkan kepala, menikmati angin dingin musim gugur yang sebentar lagi akan berganti menjadi musim dingin. Seseorang di sampingku menggenggam tanganku, kemudian memasukkannya ke saku jaketnya.
Dia tersenyum tepat saat aku menoleh ke arahnya.
"Gimana? Kerjaan kamu udah selesai?"
Aku mengangguk, "Udah,"
Kami berjalan beberapa meter dalam keheningan. Sampai akhirnya dia berkata, "Akhirnya kamu kerja di bidang yang sama kayak Ayah,"
Aku tertawa, "Iya juga ya,"
Aku merapatkan diri padanya, "Kakak juga,"
"Tau gak, orang-orang bisa salah sangka sama kita. Bisa-bisa mereka ngira kita pacaran,"
Aku mengangkat bahu, dan semakin merapatkan diriku padanya, "Aku gak peduli. Aku udah lama banget gak bisa kayak gini sama kak Renjun. Abis kakak sama kak Yewon mulu sih,"
Dia malah tertawa, kemudian mencubit hidungku, "Makanya, kamu tuh kakak bilang juga cepetan cari pacar,"
Aku menghela napas, dan terdiam. Selama beberapa detik pikiranku kosong, kemudian aku menyentuh kalungku.
"Kamu.. belum bisa lupain dia ya?" Aku menggeleng, memberi tanda bahwa aku tak ingin membicarakan hal itu. Kemudian aku melepaskan genggaman tangannya.
Kami sudah sampai dirumah. Begitu aku membuka pintu, hidungku langsung disambut oleh aroma teh yang baru diseduh. Aku mendekat ke arah dapur dan mendapati ayahku yang sedang asyik meracik teh.
Beliau tersenyum dan memberikan aku secangkir teh hangat buatannya.
"Nak, habisin teh nya ya. Ayah mau keluar dulu, beli bahan untuk makan malam,"
Aku mengerutkan keningku, "Lho, harusnya Ayah chat aku aja tadi, biar sekalian aku beli,"
Beliau menggeleng, "Nggak, ini hari spesial, Ayah mau masak yang banyak," Kemudian tinggal lah aku dan kak Renjun berdua saja.
Aku berpandangan dengan kak Renjun, "Ini hari apa emang?"
Dia hanya mengangkat bahunya dan menaruh perhatian penuh pada ponselnya sambil meminum teh. Aku lalu merogoh sakuku, mencari ponselku sendiri.
Entah mengapa, jemariku bergerak membuka file-file lamaku. File yang bertahun-tahun aku simpan, yang selalu aku buka saat aku sangat merindukannya.
Aku memang tidak pernah benar-benar menghapus segala hal tentangnya. Bahkan saat aku membencinya dulu.
Aku membuka salah satu file itu. Kemudian berbagai foto kenanganku bersamanya muncul.
Ini adalah foto saat pesta ulang tahunku. Dia sangat imut saat memakai flower crown itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother: Jeong Jaehyun ✔
Fanfiction[before: Abangku Jung Jaehyun] "Abang emang pengen aku mati ya kayaknya?" #4