Episode 7

2.1K 240 39
                                    

[VOMENT!]

Seluruh anak buah Jung Won Hae sudah memeriksa semua tempat kejadian yang menyebabkan Jiyeon menghilang hingga saat ini namun hasil nya nihil,mereka tak mendapatkan suatu petunjuk atau apapun itu yang menghubungkan dengan kejadian semalam.

"Bagaimana mungkin tak ada satu petunjukpun!"

"Maaf jendral,petugas kepolisian daerah itu memang tak menemukan sesuatu"

"Ya sudah! Kau boleh pergi,tapi coba lakukan penyelidikan lagi!"

"Baik jendral" inspektur kepolisian itu membungkuk hormat.

Jung Won Hae membuang nafas berat. Pandangan nya melihat keadaan luar yang tengah di guyur hujan itu. Rasa bersalah menggerogoti dirinya sejak kemarin hari,dia merasa sangat bersalah akibat dari hilangnya Jiyeon dan ditambah dia juga belum menemukan Jiyeon hingga detik ini.

Sedikit aneh memang,bagaimana mungkin tragedi hilang nya Jiyeon tidak meninggalkan tanda-tanda sedikitpun. Jung Won Hae semakin pusing dengan masalah ini,apalagi ini menyangkut Jiyeon.

***

"Apakah kau yakin mereka semua tak akan menemukan dia?" Chanyeol berdiri kemudian menghidupkan pemanas ruangan.

"Kupikir ini tempat aman"

"Tentu. Karna ini apartemen yang jarang ku tinggali dan juga tak ada yang mengetahui kalau aku mempunyai apartemen ini"

Sehun hanya mengangguk dengan perkataan Chanyeol yang menjelaskan bahwa tempat ini adalah tempat aman untuk menyembunyikan Jiyeon dari para polisi yang tengah mencari nya itu. Dan Sehun juga berfikir begitu,karna yang dia difikirkan saat ini hanyalah membawa Jiyeon sangat jauh agar dia bisa melancarkan semua rencana yang sudah ia susun rapih selama 20 tahun itu.

Chanyeol bangkit "Baiklah,kalau begitu aku akan pergi"

Sehun hanya mengangguk "Hmm"

Yang Jiyeon lakukan setibanya di apartemen ini hanyalah diam,dia tengah memandang kosong ke luar jendela yang tengah menyuguhkan pemandangan langit malam itu. Sambil terdiam kemudian merutuki dirinya yang benar-benar bodoh. Ya,jiyeon merasa bodoh karna dengan mudahnya dia memberikan tubuhnya pada orang yang tak di kenalnya. Mungkin orang akan berbicara bahwa ini adalah sebuah kecelakaan penculikan lalu pemerkosaan. Entahlah,pikiran Jiyeon sudah buntu saat ini. Yang dia rasakan hanyalah sebuah kobaran kebencian pada pria bernama Sehun itu.

Suara pintu terbuka,dengan seketika mengalihkan atensi Jiyeon pada pintu itu. Beberapa detik,kemudian terbuka dan menampakkan Sehun disana. Sehun melangkah masuk,lalu menutup rapat pintu itu.

Jiyeon hanya melihat gerak gerik pria ini dengan dingin,tak bersuara dan hanya hembusan nafas yang terdengar dari keduanya. Sehun membuka jas yang ia kenakan tadi,perlahan hingga membuka kemeja putih nya itu.

Dengan seketika,otot-otot kekar itu mulai terlihat,bersama dengan sesuatu berbentuk kotak-kotak kecil berjumlah delapan itu. Ya,ternyata Jiyeon menghitung nya dan dia berpikir bahwa Sehun cukup atletik ternyata. Jiyeon tak menutup matanya sedikit pun,dia memang pernah melihat nya-kemarin malam,saat pria bejat ini melakukan semua nya pada Jiyeon.

"Apa yang kau inginkan!"

Sehun menatap Jiyeon dengan bingung. "Apa maksudmu?"

Vengeance [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang