Hari yang di tunggu telah tiba hari ini adalah hari dimana kesembilan gadis itu menempati rumah baru mereka.ralat kedelapan gadis, mereka memiliki kamar masing masing. Orang tua mereka hanya menambah keamanan pada rumah, tersebut sedikit dekorasi, dan memindahkan para pembantu untuk mengurus rumah mereka yang lain selama orang tua mereka di amerika.
Jadi di rumah yang mereka tempati saat ini tidak ada pembantu sama sekali, alasanya adalah biar kami bisa mandiri.
Nayeon, jungyeon, momo, sana dan jihyo memilih kamar di lantai dua, sedangkan mina, dahyun,chaeyoung,dan tzuyu memilih kamar di lantai satu. Tzuyu memiliki rumah dengan total 15 kamar, dapur super besar dan lengkap, ruang tamu yang bisa dijadikan lapangan sepak bola, ruang keluarga yang nyaman, bar pribadi, taman, kolam berenang pribadi, gym, perpustakaan, ruang makan dengan kapasitas hampir 35 orang, dan ruang latihan yang berada terpisah dari rumah.
Hari ini mereka sangat lelah mengurus kepindahan mereka, sehingga kesembilan gadis itu tertidur di kamar masing masing.
Pagi harinya mereka berangkat ke sekolah bersama sama menggunakan mobil, sebenarnya mereka menolak tapi ayah Chaeyoung memaksa dengan alasan keamanan.
Saat istirahat mereka berada di kantin sambil memakan makanan yang sudah di pesankan oleh sana dan dahyun dalam diam, seluruh kantin menjadi heran dan bingung karna meja yang biasanya paling ribut tiba tiba menjadi diam.
Tringgg ...
" mina gue ke perpus dulu ya... Lo duluan aja ke kelas. " kata sana pada mina.
" mau di temenin gak? " tanya mina.
" yaelah gak usah, gue bukan anak kecil. " jawab sana sambil terkekeh.
Sana pun langsung menuju perpustakaan niatnya adalah meminjam novel yang habis eunha teman sekelasnya baca. Sesampainya di perpustakaan sana langsung menuju rak yang menyediakan novel remaja, tapi buku yang sana inginkan terlalu tinggi untuk di gapai.
Selagi ia berusaha, tanpa ia sadari seseorang tengah memperhatikannya sambil tersenyum, akhirnya laki laki itu berhenti dari kegiatanya memperhatikan sana dan memutuskan untuk membantu gadis itu mengambil novel itu.
" permisi?ada yang bisa saya bantu? " kata laki laki itu.
Sana melirik name tag yang melekat di baju laki laki itu " jeongin "
" eohh ... Bisakah membantuku mengambil novel itu?novel itu di letakan terlalu tinggi aku tidak bisa mengambilnya?bisakah kau mengambilnya oppa ? " tanya sana sambil agak memelankan suaranya saat mengucapkan kata oppa.
" Hahahaha ..... Aigooo lucu banget sih lo , asal lo tau gue lebih muda dari lo." kata jeongin sambil tertawa.
" aishhh .... Gue memanggil lo oppa karna lo lebih tinggi. Yaa ...!!! Lo mau bantuin gue apa enggak sih? " kata sana kesal.
" mau tapi ... " kata jeongin mendekatkan wajahnya ke wajah sana, sehingga membuat sana mundur bukanya semakin bisa menghindar tapi sana malah makin terpojok. " ada syaratnya! " lanjut jeongin sambil memberikan seringai mautnya.
🔥🔥🔥
Author Note:
Boom!!Boom!!Boom!!!💥
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth ( Stray Kids × Twice )
FanficBaca sendiri ya !!! StrayTwice in your area!!! Author masih pemula, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan dan alur ceritanya agak ngawur. Up setiap malam Minggu