18 : Kelewatan!

4.2K 88 0
                                    

Aku dan Siska plus Nisa bersiap pergi untuk kepesta ulang tahun Deva malam ini, semua kado yang sudah kita semua bungkuspun telah dipegang dan siap diberikan nanti, tinggal nunggu Arman yang katanya akan menjemput kami semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Siska plus Nisa bersiap pergi untuk kepesta ulang tahun Deva malam ini, semua kado yang sudah kita semua bungkuspun telah dipegang dan siap diberikan nanti, tinggal nunggu Arman yang katanya akan menjemput kami semua.

"Arman pasti ngaret, aku jamin itu" ucap Siska mendengus kesal. Kami bertiga menunggu di pinggiran jalan didekat warung kopi langganan Papaku.

"Palingan masih make-up tuh anak" ledek Nisa. "Dia kan emang gitu, kalau mau kemana pasti persiapannya panjang dan lama" lanjutnya.

Beberapa menit kemudian, Arman berumur panjang, karena setelahnya, dia datang menggunakan bajaj yang ajaibnya di setir sendiri. "Woi langsung angkut" ajaknya, tertawa dihadapan kami semua.

Kami bertiga, saling tatap-tatapan heran dengan apa yang sekarang kita lihat. "Man, serius?" tanya Siska meyakinkan.

Arman turun. "Ya iyalah, kenapa? Mentang-mentang aku enggak jemput kalian pakai Mobil, kalian enggak mau naik, ini Bajaj loh, tranportasi tradisional" ucapnya membela. "Jadi apa enggak?" tanyanya lagi.

"Oke-oke, yuk cepet naik" suruhku.

*****

Sesampainya dirumah Deva, kami langsung masuk dan bergantian memberi ucapan selamat padanya, Deva adalah temanku dikelas, cowok, anaknya ramah banget, dia kalau lagi enggak ada kerjaan pasti nimbrung di pojokan kelas, sambil memegang buku lalu ia baca.

Dia juga sering membantuku jika aku kesulitan dalam beberapa pelajaran dikelas, juga sering membantuku untuk mengerjakan PR, dan masih banyak lagi, karena itulah, atas kebaikannya, aku datang dalam acara ulang tahunnya, dan aku telah memberikan hadian spesial buatnya.

"Kalian barengan?" tanya Deva pada kami berempat.

"Yoi dong, kasih tau dong kita naik apa?" ucap Arman.

"Naik Bajaj Elemento" saut Siska. (refrensi: Lamborghini Elemento)
Deva tertawa. "Wah bagus, jadi aku enggak usah tanya nih, siapa yang punya ide, pasti si monyet Arman kasarung kan?" tebak Deva sedikit meledek Arman.

Aku, Nisa, dan Siska spontan tertawa. "Bener banget" ucap Siska semakin membenarkan.

"Yaudah yuk masuk aja, langsung makan aja kalian!" suruhnya.

"Ya, thanks ya Va" jawabku.

Kami berempat langsung menyerbu hidangan yang ada diacara tersebut, dan langsung mencobanya satu persatu, ya, biasalah, namanya juga gratis kan, aku pikir semua orang sependapat denganku.

"Via" sapa seseorang dari belakang, aku menoleh, melihat Rendy yang berada disana.

"Oh, Hai, Ren" jawabku. "Kamu juga diundang?" tanyaku.

Dia tersenyum. "Deva sepupu aku" jawabnya. "Oh ya, Vi aku cuma mau kasih tau aja, kalau lagumu itu udah lolos audisi, buat acara band kita nanti, jadi—"

Cerita Cinta SMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang