|Yeon-na Pov|
Mobil pick up itu berhenti tepat didepan rumah penginapan milikku.Dua hari yang lalu,seorang pria menghubungiku dan bliang kalau dia ingin menyewa penginapanku.Aku segera keluar rumah dan menghampirinya.
"Kau Im Myeon Jae,kan? Ah,annyeonghaseyo...selamat datang di penginapan Dream Home." Ucapku sambil sedikit membungkuk.Dia ikut membungkuk dan tersenyum tipis.Aneh.Batinku.Padahal saat ditelpon dia terdengar sangat ramah.Namun aku tidak ingin bertanya panjang lebar.Karena ia terlihat mulai menurunkan semua barangnya.
"Perlu,kupanggil orang untuk menurunkan barang-barangmu?." Tawarku padanya.Melihat ia sedikit kesulitan saat menurunkan barang-barangnya dari pick up.
"Cukup pegangkan saja si Vivi ini." Ia lalu menyodorkan seekor anjing berwarna putih padaku.Aku langsung menggendong anjing yang bernama Vivi itu dengan erat.
"Dimana penginapanku?." Tanyanya sementara matanya fokus melihat sekelilingnya.
"Penginapanmu berada dilantai dua." Ia mengangguk lalu menarik kopernya masuk kedalam lingkungan penginapan.Aku juga mengikutinya masuk kedalam dengan kedua tanganku yang masih menggendong Vivi.
"Sesuai yang kau minta,satu kamar mandi,satu kamar dan dapur minimalis." Kataku saat kami berdua sudah sampai dikamar penginapan nomor.39. "Kau tahu,ini kamar paling istimewa.Maka dari itu harganya agak mahal." Lanjutku seraya meletakkan Vivi dilantai.Kulihat Myeonjae menulusuri setiap sudut ruangan.Kurasa dia menyukainya.
"Ruangan yang bagus.Aku suka." Ucap Myeonjae lalu menarik Vivi ke gendongannya.Sepertinya dia pecinta anjing.
"Aku senang kalau kau suka.Kalau begitu,istirahatlah.Jika ada yang kau perlukan,silahkan temui aku dirumah nomor.12.Aku permisi..."
.
.
.|Myeonjae Pov|
"Vivi...kau pasti lapar kan? Ini,aku baru saja membeli makanan spesial untukmu ." Kusiapkan makanan untuk anjing kesayanganku,si Vivi kecil.Sudah sejak lama aku merawatnya.Kutemukan dia disebuah rumah kosong di daerah Incheon,kampung halamanku.
"Makanlah Vivi kecil..." Ku elus bulunya yang tebal dan lembut itu.Kemudian aku lanjutkan membereskan kamar tidurku.
"Tok...tok...tok..."
Kembali kuhentikan kegiatanku.Tatkala aku mendengar suara ketukan pintu.
"Ah,maaf ya mengganggumu malam-malam begini.Aku hanya ingin mengembalikan kalung yang tidak sengaja kutemukan dimobil pick up mu tadi siang." Aku langsung mengambil kalung dengan bentuk hati itu dari tangannya.
"Baiklah,kamshamida.Sudah dulu,ada hal yang mau kerjakan."
Segera aku menutup pintu.Bagaimana kalung sialan ini bisa terbawa saat aku pindah? Ah,ini pasti ulah Hanbin hyung.Dia terus saja memaksaku untuk tidak melupakan keparat itu.Iya,seorang keparat yang seharusnya tidak pernah datang ke kehidupanku yang sudah penuh dengan masalah.Kehadirannya malah membuat hidupku seakan berada dalam neraka.Dibelenggu rantai dimana aku tak bisa lari kemana pun.
"Dia membuatku mengingat keparat itu lagi.Sial." Aku terduduk dilantai sambil mengacak-acak rambutku.Berpikir bagaimana lagi caranya agar Hanbin itu bisa mengerti sedikit saja tentang perasaanku.Kenapa dia tidak membantuku melupakannya? Dasar gila.
To Be Continued♡
Vote and comment♡
Thank You♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Save Me
Fanfiction[SLOW UPDATE] Ketika masa lalu membuat goresan luka tercipta dan meski sudah diobati,bekasnya masih ada. Luka yang selama ini menjadi beban terberat dihidupnya,membuat ia seakan menyerah. Namun ia mencoba bangkit dan memulai hidupnya sendiri.