Hampa,itulah yang aku rasakan saat ini. Kehidupan yang selalu aku impikan tak pernah datang dalam kenyataan, takdir yang aku harapkan tak pernah berpihak kepadaku.Sangat banyak keluh kesah yang ingin aku sampaikan namun tak ada tempat untuk menumpahkan.Aku yang hidup merantau dikota besar untuk menuntaskan pendidikan dengan kemampuan yang aku dapatkan.
Hanya penyesalan yang aku rasakan sekarang .Hanya harapan yang menemaniku melanjutkan hidup tanpa dukungan dari siapa pun.Beberapa kali terlintas dikepala ku untuk mengakhiri hidup namun aku selalu ingat bahwa setelah hujan akan datang pelangi yang indah .
Reno sahabat yang sudah aku anggap sebagai saudara atau kakak karena sikap nya yang overprotective terhadapku.Namun,meski begitu ia tetap menjadi orang pertama yang selalu ada disaat aku dalam keadaan apapun.Ia tinggal dikota ini bersama ayah dan ibunya. Orangtuanya pun sangat baik terhadapku sudah banyak bantuan yang mereka berikan kepadaku hingga ku bingung bagaimana aku membalas semua kebaikan mereka.
Diluar hujan , dan hujan selalu berhasil membawaku kembali mengingat apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, mengigat betapa menyenangkannya hidupku dengan keluarga yang aku anggap harmonis, dan sahabat yang sangat pengertian.Seperti ini lah lintasan kengan yang selalu terbawa oleh hujan.
***
riuh disore hari selalu menemani hariku ditempat kerja, orang yang berlalu lalang dan orang yang sedang menikmati sore menjadi pemandangan yang selalu aku dapatkan setiap hari. Aku yang bekerja di tempat itu hanya dapat memperhatikan apa yang orang lakukan di toko buku ini.
"Lena tolong kamu bantu yang itu kayanya lagi bingung. Coba kamu tanyain apa yang lagi dicari " ucap managerku
"oke pak " balasku sekenannya
Setelah itu aku langsung mendatangi orang yang tadi ditunjuk oleh managerku itu, dan ternyata orang tersebut sedang mencari buku-buku psikologi. Setelah aku membantu orang tersebut aku kembali ketempat yang tadi dimana aku sedang menyusun buku-buku novel.
Tak terasa hari begitu cepat berlalu, tanpa terasa bulan yang sudah memaksa muncul menggantikan matahari yang telah lelah, dan tak terasa pula sudah waktunya aku kembali ke kostan sederhana yang menjadi tempat ternyaman dan teraman untukku di kota ini.Saat aku akan pulang tiba-tiba ada motor yang berhenti di depanku dan saat sipendara m,embuka helm nya ternyata dia Reno shabatku.
“Ayo cepat naik “ Ucapnya
“Hah?? Naik kemana?” jawabku
“Naik kelangit, ya naik motor lah , cepat sebentar lagi sepertinya akan turun hujan “ucapnya
“OHHHHH” Akhirya aku naik kemotornya
Dan ternyata benar ucapnnya bahwa tak lama dari itu hujan turun tanpa permisi, Tap kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang karena kami sudah terbiasa brmain hujan bersama meski tanpa disengaja.
“Kamu pake jaket aku ya “ tiba-tiba Reno berbicara seperti itu
“NGGAA “ Ucapku agak keras
“Nanti kamu sakit, kalau kamu sakit nanti siap yang aku jailin “ ucapnya
“Bodo ,cepetan jalanin motornya NGEBUT” teriakku
Tak lama dari itu kita sampai di kosan ku dan Reno memutuskan untuk langsung pulan karena hari yang sudah lumayan malam dan takut menjadi fitnah tetangga.Setelah membereskan hal-hal peibadi, aku duduk di kursi yang ada di ruangan ini hanya ditemani alunan lagu dari hp yang mulai rusak.Diwaktu ini lah aku merenungkan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi,diwaktu seperti ini pula aku akan memikirkan dia yang tak pernah dapat aku gapai.Dia yang hanya menjadi angan untuk sekedar bercengkrama,dia yang hanya akan menjadi seseorang yang aku harapkan datang mengulurkan tangan disaat aku terjatuh.
Namun,itu yang aku percaya hanya akan jadi mimpi semata tanpa datang dalam dunia nyata. Aku yang merasa tak pantas meski hanya bersitatap dengan nya yang penuh karisma dan pesona.Hanya itu yang biasa aku lakukan di penghujung malam menunggu rasa kantuk yang sulit datang dalam suasana yang tenang menuju tidur yang nyenyak.
***
Pagi yang sejuk mengiringku menuju kampus. Berjalan sambil mendengarkan lagu membuatku menjadi lebih tenang dan bersemangat dalam memulai hari. Dan seperti biasanya disaat aku berjalan menuju fakultas statistika aku selalu melihatnya yang sedang bercengkrama dan tertawa bersama teman-temannya hal itu yang menjadi penyemangat tambahan bagiku untuk melakukan aktivitas seharian. Namun, tidak seperti biasanya dia yang tiba-tiba melihat kerahku membuatku malu karena tertangkap basah sedang memperhatikannya.
"Pagi Lenaa" sapa Reno yang tiba-tiba ada di belakangku
"Pagi juga Reno" balasku
"Ayo ke kelas Lenaa" ajaknya sambil menarik tanganku
"Eh tadi kamu ngapain berhenti disitu??" tanyanya
"Engga,tadi ada yang nyapa aja jadi aku berhenti" jawabku sedikit bingung karena tak terbiasa untuk menyembunyikan sesuatu dari Reno.
"Jangan bohong deh Len,aku tuh tau kalau kamu lagi suka sama seseorang,cuman aku tuh ga mau ngomong sampai kamu ngaku sendiri tapi ternyata kamu malah tetep nyembunyiin itu" jawabnya panjang lebar
"bukannya mau nyembunyiin cuman aku tuh takut kamu lagi sibuk dan malah bikin beban dipikiran kamu"
"kamu tuh kaya ke siapa aja sih, kita tuh bukan yang baru kenal satu dua hari Lenaa"
"Iya maaf, aku cerita deh sebenernya aku tuh lagi tertarik sama Abiyasa yang jurusan teknik hayati"
"ohhh..... Yang itu.Abi si kalem penuh wibawa.hahahha"
"aku dukung deh, aku doain semoga bisa cepet jadian"Tambahnya
"mana bisa jadian coba, kenal aja ngga " jawabku.
Setelah selesai kuliah aku dan Reno memutskan untuk pergi ke salah satu café yang tak jauh dari kampus ,namun Reno menyuruhku duluan karena dia masih ada urusan yang harus diselesaikan.Saat aku sedang menunggu Reno tiba-tiba ada yang berbicara.
"Maaf permisi, boleh aku duduk disini" ucap orang itu
"oh iya boleh "ucapku sambil mendongakan kepala,dan ternyata itu Abi dan kedatangannya sungguh membuatku terkejut.
"Kamu Lenaa kan? " tanya Abi
"iya,kenapa? "
"Engga cuman nanya aja. Ngomong-ngomong kamu ga makan? "
"Aku udh beres makannya "
"Ohhhh.....kalau gitu aku pergi dulu ya. Lain kali kita ngobrol lagi"
Dan setelah mengucapkan kalimat tersebut dia lagsung pergi.Tak lama setelah Abi pergi datanglah Reno .Akhirnya kami pun menghabiskan waktu di café ini berdua seperti yang sering kami lakukan.
***
Hari ini aku bekerja dengan kurang focus entah mengapa di café kemarin selalu melintas dipikiranku, mungkin kalian pikir bahwa aku ini lebnay tapi itulah adanya meski dengan sapaan singkat nya dapat membuat ku tidak focus seharian .Saat aku sedang berusaha fokus terhadap apa yang aku kerjakan tiba-tiba ada yang menyentuh punggungku dan membuatku menoleh kebelakang.
“Loh kamu kerja disini?” Tanya Abi,
Ya yang memegang pundakku adalah Abi.Aku pun sama terkejut nya seperti Abi namun aku berusaha agar tidak terlihat terkejut didepannya.
“Iya, kamu ngapain disini?” tanyaku
“Aku lagi cari bacaan aja buat isi kegabutan hehe”
“Ohhh”
“Boleh bantu cari buku yang menarik ga “
“Tentu, emang kamu mau buku seperti apa ?”
“Buku fiksi aja sih “
“Oke”
Setelah cukup lama berkeliling akhirnya Abi pun mendapatkan beberapa buku yang menurutnya menarik .Dan akhirnya dia puna pamit untuk pulang terlebih dahulu karena dia masih ada urusan .Kedatangnnya yang tiba-tiba semakin membuatku semakin tak focus. Untung saja jam kerjaku yang akan segera habis membuat ku semakin ingin cepat pulang.Pulangnya aku langsung menceritakan kejadian ditoko buku itu kepada Reno tapi Reno hanya menanggapi sadanya tak seperti biasa tapi aku pikir mungkin dia sedang lelah.
***
Hari baru telah datang dan harapan barupun selalu aku panjatkan. Sudah satu bulan semenjak aku bertemu Abi di tempat kerjaku.Semenjak itu kita menjadi cukup akrab dan lebih banyak berkomunikasi.Bahka seminggu sejak kejadian itu dengan beraninya dia meminta line ku dan mengantarku pulang ke kosan.
Namun, sudah sebulan pula aku merasa hubungan persahabatanku dengan Reno menjadi aneh.Dia menjadi sering menghindar apalagi jika aku sedang bersama Abi.Dan saat aku lihat dia berjalan kearahku langsung saja kupanggil dia.
“Renoooo…”
“Ada apa Lena?” jawabnya sambil tersenyum
“Kamu ko sebulan ini jadi aneh?” tannyaku tanpa basa-basi
“Aneh gimana coba ? aku biasa aja ko “ Jawabnya
“Kamu jadi sering ngehindar tau .Kalau aku ajak jalan kamu pasti ada alasan”
“Kamu aja yang baperan orang aku selalu ada ko,kamu aja yang sombong udah sama cowo baru sihh” jawabnya
“Apaansih, Kamu juga kalau aku ajak gabung sama Abi selalu gamau “Jawabku tak mau kalah
“Lenaa” ternyata Abi yang memanggilku .
“Ayo kita pergi katanya hari ini kamu kerjakan ? nanti kamu telat jadi mening kita pergi sekarang” ajaknya
“Iya ayooo”
Setelah itu Abi langsung menarik tanganku menuju parkiran katrena hari ini ia mengajakku untuk pergi ke suatu tempat,dengan senang hati aku setujui ajakannya .Sekarang kita udah samapai dia salah satu tempat wisata namun terlihat seperti bukit.
“Lenn” panggilnya
“Ya ?”
“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu “
“Ngomong apa ?” Tanyaku penasaran
“Kita kan udah ckup deket sebulan terakhir ini, kira-kira kamu mau ga jadi pacar aku ?” Tanyanya
“EMMM…….YA UDAH “
“Hah ? ya udah apa?”
“Ya udah aku mau “
“Makasih ya Len”
Dan akhirnya kami menghabiskan hari di tempat ini dan aku punmemutuskan bolos kerja. Kami menghabiskan sisa waktu hari ini sebagai sepasang kekasih yang baru resmi jadian .Aki merasa tak sabra untuk bercerita ke Reno.
***
Keesokan harinya aku pergi bersama Abi menuju kampus, disatu sisi aku senang namun disisi lainnya aku pun merasa bersalah karena tepat beberapa menit sebelum Abi menjempu Reno dating dengan tujuan berangkat bareng karena tadi malam kami memang sudah janjian untuk berangkat bareng . Aku bingung haerus pergi bersama siapa hingga akhirnya Reno menyuruhku pergi bersama Abi karena dia bilang bahwa dia harus balik lagi kerumah karena ada tugas yang tertinggal.Meskipun begitu tetap saja aku merasa tidak enak .
“Len kamu jangan terlalu dekat dengan Reno lagi ya “ ucap Abi tiba-tiba
“Kenapa ? kan Reno sahabat aku “
“Tapi kan sekarang kamu pacar aku “
“ya tetep aja aku gabisa jauhin Reno karena dia kan sahabat aku “
“Terserah kamu ajalah” ucap Abi aga keras
“Ya udah deh aku usahain”jawabku
Besoknya Abi berjanji akan mengantarku ke tempat kerja namun sudah setengah jam aku menunggu dia dan dia baru memberi kabar bahwa dia ada urusan mendadak aku yang terlanjur menunggu di depan halted an sekarang hujan , akhirnya aku berdiri mencari orang yang kira-kira bisa membantuku karena sebentar lagi waktunya aku bekerja.Tapi taka da orang yang lewat akhirnya aku duduk lagi.Namun saat melihat kebangku bagian pojok tiba-tiba da payung dan saat aku llihat ada note nya yang ditujukan untukku katanya pake payungnya keburu terlambat bekerja .Aku langsung menggunakan payung tersebut tanpa memikirkan dari mana payung tersebut karena yang terpenting sekarang adalah aku tidak dating terlambat ke tempat kerja .
***
Semakin hari sikap Reno semakin aneh, dia yang aku kenal dulu semakin berubah dia yang jadi jarang membalas pesanku, dia yang menjadi lebih pendiam dari sebelumnya dan dia yang seperti menjauh dariku .Sikapnya itu membuatku menjadi bingung dan sering memikirkannya. Aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam diriku saat Reno bersikap seperti ini.
Sudah tiga bulang bersikap seperti itu dan sudah tiga bulan juga aku berpacaran dengan Abi namun seminggu terakhir ini dia menjadi aneh,dan sering marah tnpa sebab bahkan terkadang dia tak membaca pesanku atau hanya memblas dengan kata-kata singkat atau hanya membalas “mbb” . Perubahan mereka membuatku bingung dan pusing .saat aku sedang memikirkan kedua lelaki itu tiba-tiba ponsel ku berbunyi , dan ternyata itu dari ibu .
“Haloo ibu “
“Halo Lenaaa apa kabar ?”
“Kabar Lenaa baik bu “
“Lenaa ibu mau ngasih kamu berita buruk, ibu harap kamu bias nerima ini .Maaf sebelumnya krena ibu ngambilo keputusan ini, ibu udah gak tahan Lenaa”
“ADA APA IBU ? ucapku panik
“Ibu dan ayah memutuskan untuk bercerai “ saat ibu berbicara seperti itu rasanya kaki ku sudah tak dapat berdiri
“Ibu,kenapa ayah dan ibu mengambil keputusan ini ?”
“Ibu dan ayah sebenarnya sudah ingin bercerai sejak kamu SD namu karena kamu masih kecil jadi kami berusaha untuk tidak bercerai , namun sekarang setelah kamu dewasa ibu piker ini waktunya dan ibu semakin tidak tahan melihat kelakuan ayahmu “
“Ibu tak bisakah kalian tetap bersama ?” ucapku sambil menangis
“Maaf Lenaa sepertinya tidak bias ,dan lus ibu akan dating ke kostan mu untuk berpamitan karena sepertinya ibu akan pindah ke kota lain”
Setelah berbicara itu ibu langsung mematikan sambungan. Aku merasa hancur sudah tak bisa lagi aku berdiri hanya menangis yang bisa aku lakukan .Aku membutuhkan Abi untuk menumpahkan segala beban ini . Saat aku akan menelfon Abi ternyata ia sedang berjalan kearahku.
“Lenaa”
“Abi aku membutuhkan mu . Ayah dan ibuku ……” belum selesai aku berbicara namun ia telah memotong pembicaraan
“ Lenaa sepertinya kita sudah tidak bisa bersama lagi , Aku lagi tidak ingin berkomitmen dengan siapa pun .Jadi sepertinya kita akhiri saja hubungan ini “ Ucapnya tanpa memedulikan ku yang berkaca-kaca dan setelah berbicara seperti itu ia langsung pergi.
Sekarang aku benar-benar merasa taka da lagi gunanya aku hidup .Namun masih ada satu harapan lagi , harapan bahwa Reno akan menerima kelush kesahku dan dapat menjadi sandran aku yang setdang rapuh . Tanpa piker panjang akhirnya aku mendatangi rumah Reno namun rumahnya terlihat sepi.Saat aku mengetuk pintunya yang keluar adalah pembantu di rumah Reno .
“Assalamualaikum ,bi Reno nya ada ?”
“Maaf non Lenaa den Reno nya sudah pergi bersama orangtuanya pindah ke Kalimantan ,tapi den Reno menitipkan ini sama bibi”ucapnya sambil menyerahkan sepucuk surat yang aku yakini dari Reno .
“Oh iya .Makasih ya bi “
Akhirnya aku memutuskan pulang ke kostan dengan lesu dan aku memutuskan untuk membaca surat dari Reno tadi. Aku sungguh penasaran apa isi surat ini.Saat kubuka tulisan dalam surat ini terlihat rapid an terlihat dibuat dengan sengaja .Dear Lenaa
My lovely bestfriend
Maaf sebelumnya karena disaat kamu menerima surat ini berarti aku sudah pindah bersama keluargaku.Maaf lagi Karen aku tak berani untuk berbicara dan berpamitan langsung kepadamu. Kamu boleh marah kepadaku atas apa yang telah aku lakukan kepadamu, tapi aku melakukan itu semua karena ada alasannya dan sebaiknya aku tak menyebutkan alasannya.
Di surat ini aku tidak hanya ingin mengucapkan salam perpisahan namun aku juga ingin mengungkapkan perasaan ku padamu,Sudah lama sekali aku menyimpan rasa ini hanya aku yang terlalu pengecut hingga tak berani menyampaikannya padamu.Aku menyayangimu lebi dari sahabat aku menyayangi mu seperti rasa syang laki-laki terhadap perempuan yang memang dicintainya.Saat kau berbicara aku yang menjauhi mu disitulah aku merasa cemburu karena kau yang semakin dekat dengannya .
Namun meskipun begitu aku selalu ada disampingmu,saat kau diantar pulang olehnya aku selalu mengikutimu dalam diam, dan jika kau ingat payung yang ada di halte tersebut sebenarnya akulah yang menyimpannya agar kau dapat pergi bekerja.Maafkan aku yang terlalu pengecut .Kadang aku merasa sakit hati oleh mu seperti hari diman akmu resmi berpacaran bhkan kamu pergi tanpa berpamitan kepadaku padahal aku ada didepanmu , namun rasa sakit ini tak sebanding dengan rasa saying ku kepadamu .
Satu lagi yang ingin kusampaikan jangan bersedih atau pu putus asa karena setelah ada badai pasi da pelangi,pasti kamu bosan mendengan kalimat itu haha.Tapi aku hanya mengingatkannya saja ingat bahwa aku selalu ada untukmu.Surat ini bukan mendakan bahwa kita takkan bertemu lagi,karena ku yakin kita pasti bertemu lagi entah itu diman, kapan bahkan sedang apa.Mungkin cuman itu aja yang bisa ku tulis di surat ini .Your handsome bestfriend
Reno
***
Setelah membaca surat itu aku hanya dapat mengis tanpa tau apa yang harus aku lakukan, Hari ini akan menjadi hari terburuk dalam hidupku dimana aku harus merelakan empat orang penting dalam hidupku untuk menentukan pilihan mereka yang bena-benar menyakitiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELEASE
Short StoryHidup dengan berbagai masalah selalu memaksaku untuk terus berjuang.Aku yang selalu ingin seperti hujan yang terus berusaha berjuang dan berusaha membawa kebaikan untuk orang-orang.