BEHIND YOU
by Sleepy Asha
___Semua murid tingkat akhir di sekolah mengenal Naruto. Dia gadis yang pintar memanfaatkan sesuatu---tidak terkecuali otak dan tubuhnya yang akan ia manfaatkan semaksimal mungkin. Pun, dia orangnya supel sekali, kalian-kalian akan terbiasa mendapat cengiran darinya ketimbang seulas senyum manis.
Demi apapun. Sai yakin, sangat mudah sekali orang baru memahami sifat Naruto dari perkenalan pertama. Mereka akan dikenalkan lebih dahulu dengan emosi Naruto yang senang meledak-ledak, lalu, jika kau baik, kau akan dikenalkan lebih lanjut dengan kisah hidupnya yang sangat ditutup rapat.
Tapi, beberapa hari ia menjadikan Naruto teman berharganya (secara tidak diinginkan untuk terjadi), Sai masih tidak bisa mengimbangi mood swing-nya. Gadis itu terlalu sulit ditebak, bahkan Sai harus memberinya susu cokelat dulu kalau mau tahu apa yang membuatnya murung.
Untungnya, di hubungan pertemanan mereka yang aneh ini, ada Yamanaka Ino yang dapat diandalkan. Gadis itu tahu kapan ia akan menenangkan Naruto saat sedih---meskipun dengan tingkat kepercayaan tinggi Sai memastikan Naruto tidak benar-benar menunjukkan wajah sedihnya. Dan, kapan untuk menjauhi Naruto ketika Naruto benar-benar tidak ingin diganggu.
Shimura Sai dibuat pusing, ia sendiri tidak tahu alasan pasti kenapa ia mau memusingkan diri tentang Naruto. Juga, ia sendiri yang pernah bergidik ngeri ketika membayangkan dirinya berteman dengan Naruto.
Namun sekarang, ketika tubuh mungil dekil dengan plester balsem di tengkuk itu menjauh dengan aura hitamnya yang kental---Sai kembali dibuat bergidik ngeri, dan setengah mampus ia berusaha menyembunyikannya dari tatapan murid lain di dekatnya.
"Apa yang sudah diberikan Naruto padamu?" cecar Ino ketika ia sudah berhasil menarik Sai dari kerumunan murid dan membawanya ke sudut lain yang lebih sepi. "Katakan!"
"Memang sesuatu apa yang bisa diberikan gadis miskin itu untukku?"
Tatapan Ino menggelap, tangannya siap menampar Sai, tapi berakhir dengan tendangan kecil di tulang kering Sai beberapa kali. Ia melakukannya tanpa suara dengan pandangan menunduk.
Ino kesal setengah mati tapi ia tidak bisa apa-apa.
"Jauhi Naruto kalau kau hanya memanfaatkannya," suara Ino mengecil. Ia terisak kemudian. Membiarkan Sai dilanda kebingungan.
"Apa yang kau harapkan ketika menjadi temannya?" tanya Ino kemudian, masih tidak mau menatap mata Sai. Namun, kakinya telah berhenti menendang tulang kering Sai.
Butuh tiga menit Sai berpikir keras untuk menemukan jawaban tentang situasi ini, ketika matanya melirik sudut lain, ia menemukan Sasuke dan Sakura berciuman di bawah pohon.
"Apalagi yang Sasuke lakukan?" nada Sai memberat. Tentu saja ini bukan urusannya, tapi ia tidak pernah setengah-setengah untuk membantu seseorang yang pernah berbagi tawa dengannya di guyuran hujan.
Ino mengangkat wajahnya, menatap dalam mata Sai dengan kondisi wajahnya yang sudah basah air mata.
•••
Hati Naruto mati rasa saat ini, benar-benar mati. Ia tak tahu harus berbuat apa di saat masalah datang secara beruntun padanya akhir-akhir ini.
Upacara perpisahan yang dari awal ia inginkan berakhir suka cita, kini ia telan mentah-mentah ketika mendapati sosok bersurai sewarna bulu burung gagak berdiri di podium. Menyampaikan pidato singkat yang mewakilkan keseluruhan murid, dan mengucapkan beberapa kalimat syukur ketika ia berhasil memeroleh peringkat pertama di nilai hasil ujian akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU [COMPLETED√]
FanficBagaimana kamu menyikapi sahabatmu, itulah yang dipertaruhkan di kisah ini. Bukan mementingkan perasaan sepihakmu dan membuang yang sudah bertahan sejak lama. Di sini Naruto berlebihan menghadapinya, dan otak praktis Sasuke bersuara semuanya akan m...