25.

6.9K 972 339
                                        


Jinyoung segera bergegas menuju pintu apartemen yang akhir-akhir menjadi tempat menumpahkan rasa penyesalannya. Dengan wajah penuh harap bahwa itu adalah istrinya yang ingin mengurungkan niat untuk menceraikannya, mungkin. Daehwi sempat datang tadi pagi untuk mengirimkan surat yang sama dengan beberapa hari lalu, dan ia berharap sore ini istrinya itu kembali. Kembali kepadanya. Memaafkan kesalahannya. Kesalahan yang sebenarnya tak pantas dimaafkan.

"Daehwi—

Plakkk

sebuah tas jinjing bermerk supreme berhasil menghantam pipinya dan membuatnya terhuyung kebelakang dibarengi dengan suara pekikan seseorang. "DAEHWI PALA LO PEYANG. LO APAIN SAHABAT GUE HAH? LO APAIN BANGSAT?"

jinyoung berhasil menoleh kearah si pelaku sebelum merasakan sebuah kaki beserta sepatu kulit berwarna coklat tua menghantam perutnya dan membuatnya meringis kesakitan. Itu Hyungseob dan seseorang berseragam tentara dibelakangnya.

"LO TUH NGGAK PUNYA HATI YA? UDAH NYELINGKUHIN DAEHWI, SEKARANG NGELECEHIN JIHOON."

Tendangan kembali didapatkan oleh jinyoung di tulang keringnya dan sukses membuatnya menganga karena sakit yangluar biasa.

"LO TUH UDAH PUNYA ANAK JINYOUNG. LO HARUSNYA NYADAR DONG. MEREKA PUNYA HATI. LO MANUSIA BUKAN SIH."

"TEGA BANGET LO NGELAKUIN ITU SAMA JIHOON. LO MAU NGERUSAK HIDUP DIA? LO TUH BIKIN DIA NGGAK ADA SEMANGAT HIDUP LAGI JINYOUNG. LO TUH JUGA NGERUSAK HIDUP LO SENDIRI. LO UDAH NYAKITIN DAEHWI. LO UDAH NYAKITIN YOUNGJIN. LO ITU NGEHANCURIN SEMUANYA BAE FUCKING JINYOUNG."

"Maaf seob. Gue mabuk waktu itu—arghh"

Belum selesai jinyoung dengan bicaranya, ia kembali merintih ketika Hyungseob menjambak rambutnya dengan keras hingga rasanya rambutnya seperti akan tercabut semua.

"SEENAKNYA LO BILANG MAAF. EMANG DENGAN MAAF LO BISA NGEMBALIIN SEMUANYA. EMANG DENGAN MAAF LO BISA BIKIN SEMUANYA JADI KAYAK SEMULA. HA? ENGGAK KAN. SUMPAH GUE BENCI BANGET SAMA LO JINYOUNG. LO TUH NGGAK PANTES JADI LAKI. LO TUH NGGAK PANTES."

Woojin yang sedari tadi melihat tontonan gratis menjadi sedikit iba terhadap jinyoung. Korban tindak kekerasan istrinya itu. Ia tak bisa membayangkan betapa menderitanya jinyoung saat ini ketika mendapat jambakan keras dari istrinya itu. Jambakan yang pernah ia rasakan saat ia membuat istrinya itu marah karena ia pulang larut malam dan jieqiong yang mengantarnya. Sungguh itu sangat sakit luar biasa.

"GARA-GARA LO SEKARANG YOUNGJIN LAGI TRAUMA DI RUMAH SAKIT, GARA-GARA LO DAEHWI JADI MENDERITA. LO TUH KALO NGGAK BISA BIKIN BAHAGIA MEREKA SETIDAKNYA JANGAN NYAKITIN. SUMPAH, GUE BENCI SAMA LO ANJ*NG. GUE BUNUH LO."

"Arghh.. Lepasin seob. Sakit." rintih jinyoung yang berusaha melepaskan diri dari jambakan hyungseob. Jambakan yang membuat sekujur kepalanya merasa perih dan pusing.

Woojin ingin sekali melerai mereka jika saja ia tidak ingat ancaman hyungseob beberapa saat lalu ketika di lift, istrinya itu mengancam akan menyuruhnya tidur diluar sebulan tanpa alas jika ia berani mengganggu kelancaran aksinya.

Dan tiba-tiba saja pintu apartement kembali terbuka bersamaan dengan munculnya seseorang yang kini tengah  mencoba menghentikan aksinya.

"Kak please kak lepasin."

Itu Daehwi, Hyungseob beralih menatap kesal kearah Daehwi yang datang dengan mata basah penuh air mata dan mencoba mengganggunya.

"Lo tuh kenapa sih hwi. Masih aja peduliin dia. Dia itu udah jahatin lo hwi. Dia jahatin Youngjin. Dia udah selingkuhin lo. Bisa nggak sih hwi, nggak usah pake hati lo untuk sekarang ini. Gue tau lo cinta sama dia, tapi please, jangan buang waktu untuk orang kayak dia."

Captain • PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang