prologue

9 6 1
                                    

Senin, 03 September 2018

Hari itu..
Saat mata kita saling bertemu di panasnya terik matahari pagi
Kamu tersenyum kepadaku
Senyum yang sangat indah dipandang

Aku menyukai senyuman itu
Senyum yang berbeda dari orang lain
Membuatku candu akan senyuman itu.

***

06.30 A.m

Alana pov

Hari ini adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di sekolah baruku.

Rasanya campur aduk..
Takut, gugup, gelisah..

Bertemu dengan orang-orang baru di sekelilingku membuatku takut.
Takut jika aku tidak dapat bergaul dengan mereka, takut jika mereka tidak dapat menerimaku.

Seharusnya aku tidak memikirkan itu..

Ku buang pikiran itu jauh-jauh dan melanjutkan perjalananku mencari ruang kepala sekolah. Sekolah ini sangat besar sampai-sampai aku kelelahan mencari ruangan itu.

Setibanya di ruang kepala sekolah aku langsung masuk ke dalam ruangan itu setelah diizinkan untuk masuk.

"Permisi Pak, saya Alana Nathalia murid pindahan dari Bandung."

Lelaki tua itu menatapku  dengan senyuman hangat."Sedikit lagi upacara akan segera di mulai, lebih baik kamu tinggalkan dulu tas kamu disini lalu mengikuti kegiatan upacara bendera. Setelah itu akan saya antar kamu ke kelas barumu."

"Baik Pak."

Aku mengikuti apa yang diperintahkan oleh Pak Kepala sekolah itu.

Setelah sampai di lapangan upacara aku disuruh bergabung dibarisan kelas 10. Banyak sekali yang menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan. Mungkin itu tatapan kebingungan karena ada orang asing di barisan kelas mereka.

Disaat upacara telah dimulai
Ada seorang murid perempuan disampingku tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumannya.

Dengan suara bisik-bisik dia berbicara kepadaku."Lo murid baru ya?? Pindahan darimana? Oh iya nama lo siapa?? Kenalin gue Alika panggil aja Lika hehe"

"Iya, gue pindahan dari Bandung, nama gue Alana salam kenal ya Lika"

Ucapku dengan senyuman hangat. Ternyata Lika sangat cerewet
Tapi aku senang bertemu dengan dia. Setidaknya aku sudah memiliki teman disini.

Aku harap nanti aku akan sekelas dengan Lika. Sepertinya akan seru jika mempunyai teman yang cerewet seperti dia.

Saat aku dan Lika sedang mengobrol, terkadang aku melihat sekeliling lapangan. Ternyata banyak juga murid-murid yang sedang mengobrol dan bercanda seperti aku dan Lika.

Sekarang aku dan Lika kembali memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan lapangan. Disana terdapat beberapa murid laki-laki yang sedang dimarahi oleh guru itu.

Dari ketujuh murid didepan itu, hanya satu yang menarik perhatianku.

Dia yang memakai jaket bomber berwarna hitam. Menurutku wajahnya biasa saja, tidak tampan tetapi juga tidak buruk. Tetapi, entah mengapa aku tertarik padanya.

Disaat aku sedang menatapnya, tiba tiba pandangan kami bertemu. Dia tersenyum kepadaku.

Giginya yang seperti kelinci itu membuatnya terlihat sangat imut. Aku membalas senyuman itu, lalu aku kembali menikmati upacara yang sedang berlangsung.

Ahh..
Bertatapan dengannya membuat jantungku berdetak begitu kencang.
Mungkin ini yang namanya love at first sight?

***

Maafin aku kalo ceritanya alay:)
Maaf jika ada kesalahan kata-kata
Aku akan belajar lebih giat lagi untuk menulis cerita:)

Tolong berikan dukungannya
Terima kasih^_^




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the truth untoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang