23. Damn

2.2K 121 11
                                    

Jangan lupa vote dan coments oke guys 😘😘






Banyak hal yang harus Blue hindari didunia ini. Contoh kecilnya saja, seperti acara pesta pernikahan yang diadakan sangat mendadak oleh salah satu kolega bisnis suaminya dan sialnya mengharuskan dia untuk datang bersama Gavyn.

Jika Blue boleh menolak pasti dia akan menolak dari awal tentang rencana Gavyn yang mengajaknya pergi. Bayangkan saja, disana dia pasti akan mendapatkan tatapan-tatapan sinis dari jejeran pengagum Gavyn Peterson.

Blue berjalan menuruni setiap undakan anak tangga. Lagi pula dia sengaja melakukannya untuk membuat Gavyn kesal, dan berharap bahwa laki-laki itu tidak tahan untuk menunggunya lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Gavyn membalikan tubuhnya dan menatap datar penampilan isterinya. Dia memalingkan wajahnya sebentar saat melihat bagian bahu dan juga punggung Blue yang terbuka

"Apa kau tidak punya baju lain?" tanya Gavyn datar

Blue mengedikan bahunya acuh "Ada"

"Lalu kenapa kau selalu memakai baju yang kekurangan bahan seperti itu?"

Blue menghela nafasnya "Apa kau masih mau berdebat?"

"Ganti bajumu!"

Blue berjalan pelan mencoba mengabaikan perintah yang Gavyn berikan padanya. Lagi pula, kenapa setiap hal yang dia pakai selalu salah dimata suami sialannya itu?

Blue mendudukan bokongnya dikursi penumpang. Dia memasangkan earphone ditelinganya saat melihat Gavyn yang sudah duduk disampingnya.

"Jalan" ucap Gavyn dan diangguki oleh supir pribadi suaminya tersebut

Gavyn menarik earphone yang dipakai Blue lalu membantingnya pelan, membuat Blue terlonjak kaget dan menahan nafasnya sebentar

"Apa yang kau lakukan?!"

"Seperti yang kau lihat" jawab Gavyn enteng

"Brengsek! Kau menghancurkan earphone-ku"

"Tinggal ganti "

Blue berdecak pelan dan memalingkan wajahnya kearah jendela. Membiarkan Gavyn yang mungkin saja dengan ekspresi kakunya dia tetap diam ditempatnya dan fokus kearah tab ditangannya

Blue terkesiap saat merasakan benda kenyal yang menempel dibahunya. Dia menolehkan wajahnya kearah kanan dan mendapati wajah Gavyn yang sangat dekat dengan wajahnya.

"A-apa yang sedang kau lakukan?" tanya Blue gugup

Gavyn menekan tombol yang berada didepannya hingga kemudian tercipta sekat antara kursi kemudi dengan kursi penumpang "Menurutmu"

Blue memundurkan wajahnya "Oh ya tadi itu-"

"Tadi itu kesengajaan" ucap Gavyn dengan santainya

Blue terdiam kaku ditempatnya saat tangan Gavyn menyelinap kedalam punggungnya dan mengelusnya secara perlahan "Apa yang kau lakukan?"

Gavyn menundukan wajahnya dan mencium pundak Blue sekali lagi. Sementara tangannya masih aktif mengelus-ngelus punggung Blue yang terbuka "Aku suka parfummu"

Mr GavynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang