Ada yang sudah menunggu April Fool? *kedipkedip
Baiklah, selamat membaca untuk yang sudah menunggu maupaun yang tidak menunggu April Fool :)
_______________________________________________________________________________
Abrar menggesek-gesekkan sepatu ke tanah. Sudah lima belas menit lebih ia duduk di bawah pohon flamboyan raksasa di taman belakang sekolah. Matahari sudah semakin condong ke arah barat dan sekolah juga mulai sepi. Namun, seseorang yang ditunggunya belum juga menampakkan diri.
Tiga menit berlalu, seseorang muncul di taman. Cewek mungil dengan rambut ekor kuda, berwajah kecil berhias kacamata. Jelas bukan orang yang ditunggu Abrar.
Jenuh, Abrar meraih ponsel dan menghubungi teman dekatnya, Gavin. Sampai dering ketiga belum juga mendapat jawaban dari seberang. Matanya mengamati cewek tadi yang ternyata berjalan ke arahnya. Mungkin mau duduk-duduk juga seperti dirinya. Empat buah bangku panjang yang melingkari pohon flamboyan memang menjadi tempat favorit bagi warga sekolah yang ingin bersantai sambil menikmati embusan angin.
Abrar berdecak. Sampai sambungan terputus dengan sendirinya, Gavin tak kunjung menjawab. Cewek berkacamata itu sudah berdiri di depannya. Menatap dengan raut gugup. Abrar balas menatapnya dengan alis terangkat.
"Maaf, aku terlambat," ucap cewek itu.
Abrar makin bingung. Ia mengenal cewek itu memang. Bukan benar-benar kenal. Sekadar tahu karena ia anak baru yang datang awal semester bulan lalu. Tapi Abrar yakin tak membuat janji temu dengannya.
Melihat ekspresi wajah Abrar, cewek yang diketahui bernama Savika itu memperlihatkan amplop berwarna biru muda di hadapan Abrar. "Ini kamu yang tulis, kan?"
Abrar mengangguk. Surat itu memang miliknya, yang ia titipkan pada Gavin agar memberikannya pada seseorang. Wait! Jangan bilang....
Savika tersenyum kecil. Dengan wajah memerah, ia berujar, "Aku mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
April Fool
Teen FictionPas April Mop, gue berniat ngerjain temen kecil gue, Ervika. Gue menulis surat cinta dan meminta Gavin, sahabat gue buat ngasih pernyataan cinta gue ke Ervika. Entah gimana, surat itu malah sampai ke anak baru yang bernama Savika. Cewek itu dengan m...