-
-
-
-
-DORR...Darah mengalir,
Tak bergerak.
Wajah nya tertelengkup mencium tanah yang basah.Hening.
Tubuh berbalut jas hitam itu jatuh kengenangan darah nya..
"Kakashi,...!!"
Lutut Naruto jatuh menyentuh tanah."Syukurlah,kami tak terlambat"Kakashi membantu Opsir nya itu berdiri.
"Dimana yang lainnya?"tanya Kakashi.
"Mereka,di hutan.mengapa kau lama sekali??,tangan ku pegal menghajar mereka"keluh Naruto.
"Tenanglah,maaf...kami baru tiba dari pemakaman Shion"Kakashi membopong Naruto menuju ambulans.
"Apa?dia tewas??"
Naruto menghentikan langkah nya."Maaf,dia tak selamat saat penyerangan di rumah sakit itu"jelas Kakashi sendu.
Naruto mengingat kata-kata terakhir wanita itu.
"Aku,mencintai mu,Opsir"kenang Naruto."Tuan Menteri?"
Naruto menunduk,melihat sesosok tubuh di kantong jenazah,yang baru saja keluar dari dalam pondok.
"Ck,ini memakan banyak korban"Kakashi tampak menyesal.
"Shikamaru dan Hinata?,apa kalian sudah menemukannya?"khawatir Naruto.
"Kami masih mencari titik nya...GPS di tempat ini terganggu"Kakashi memandang sekeliling nya,yang di tutupi pohon pohon tinggi.
"Komisaris,kami menemukan mayat di hutan"seorang petugas memberi hormat.
"Siapa??"Naruto mengabaikan luka di lutut nya,untuk berdiri.
Sebuah kantong jenazah berwarna terang itu,terbuka
"Sasuke...oh tidak"Naruto menyeka kasar wajah nya.kaki nya menendang-nendang ban mobil putih itu."Tenanglah,aku yakin kekasih mu itu selamat"tenang Kakashi.
"Kau...,tahu?"
Sadar akan apa yang Kakashi katakan."Ayolah,gosip nya sudah menyebar di televisi"jawab Kakashi enteng.
"Oh,aku sudah lama tak mengikuti berita"Naruto kini tampak salah tingkah.
•
•
•
Tangan nya bergetar.
Dia memandang sepucuk senjata yang masih hangat kerena genggaman."Kau,pernah membunuh orang sebelumnya?"Shikamaru melirik wanita di samping nya.
"Ya...aku biasanya,hanya memerintah"bohong Hinata.
"Haha,selamat kini kau membunuh dengan tangan mu sendiri"Shikamaru tahu wanita itu berbohong karena suara nya yang bergetar.
"Kau mencintai Naruto?"Shikamaru menyela ketegangan di mobil itu.
"Ti..tidak"masih dengan bergetar Hinata menjawab pendek.
"Haha,kau berbohong lagi he'h?aku ini ahli dalam membaca pengakuan para penjahat,itu tugas ku"aku Shikamaru bangga.
"Kalau kau tahu,mengapa kau bertanya?"Hinata mulai rileks.
"Hanya mendinginkan,tadi itu cukup tegang bukan?"
"Ya...aku menembak 2 orang.Itu cukup hebat untuk pemula kan?"Hinata memasukan senjata nya ke saku jaket nya.
Sebuah kotak kecil beludru berwarna hitam,teraba.
Hinata membuka kotak itu.
Sebuah cincin putih bertahta mutiara berkilau."Naruto belum memberikannya pada mu?"tanya Shikamaru
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Lucky(End)
FanfictionHukum menegakan keadilan berdasarkan kebenaran. Namun dalam cinta tak pernah tegak Keadilan. apakah Cinta bukan kebenaran?? Its Not love story...