2 ~ Hari Baru

6.4K 1K 228
                                    

Rumah berukuran 10x20 meter 2 lantai yang kini keluarga Bapak Taeil tinggali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rumah berukuran 10x20 meter 2 lantai yang kini keluarga Bapak Taeil tinggali. Bisa dibilang rumah yang mewah dengan fasilitas high class. Rumah dengan 4 kamar antara lain Yuta dan Haechan diatas sedangkan Bapake dan Jungwoo memilih dibawah. Nampaknya hari ahad ini hari yang sangat cocok untuk bermalas2an tetapi dalam kamus Bapake 'TIDAK ADA HARI BERMALAS2AN'.

Laki2 dengan piyama frozen menuruni tangga sesekali mengucek matanya yang penuh belek. Bukannya berjalan hati2 dia malah loncat2 ditangga yang membuat kakinya tersandung dan tubuhnya ngegelinding alhasil jidatnya ungu janda. Bapake yang lagi goreng bakwan terkaget2 anak bungsunya bengap.

"mASAALLAH YA GUSTI, KAMU KENAPA SI CHAN? PUNYA MRIPAT APA ORA? JALAN IKU PAKE KAKI OJO PAKE BIBIR"

"AAAAAA... Echan kesandung pak, kayaknya tangganya punya dendam sama echan" ucapnya sambil memegangi jidatnya yg memar.

"YA GUSTI BAKWANKU" Bapake tak menggubris keluhan anaknya.

"PAAKKKK JIDATKU LARA IKI LOO"

"hALAH TINGGAL OLESIN PAKE JELANTAH" Heran kaga bapak kaga anak sama2 sinting.



TV daritadi menyala ternyata keempat keluarga ini sedang menonton brownis. Kini posisinya Yuta dan Bapake disofa sedangkan Jungwoo dan Haechan goleran dilantai.

"Pak akutuh bosen lo, dirumah teros"
Ucap jungwoo memulai pembicaraan.

"iYA NIH HARI LIBUR TUH HARUSNYA LIBURAN" Yuta ngegas.

"PAK KE MALL YUK" Haechan bersuara.

"sOKIN LAH GAES"

tak ada yang tau kenapa bapake jadi gawl.











"LOH KATANYA KE MALL PAK? kENAPA MALAH KE TANAH ABANG?"
Tanya haechan misuh2 sambil keheranan.

"mAU BELI KANCUT KALI" Yuta nyaut.

"hussshh brisikk, kita itu kudu hidup irit walau duit kita bisa buat ngepel jalanan" Ya ga gini juga pak tuaaaa.

Mereka nampak asyik nyari abrag-abrag (peralatan) di tanah abang yang luasnya ngalahin kampung halaman bapake. Yain dah.

Ngakunya doang sugih beli baskom aja pake acara nawar ampe mulut keluar busa.

"Dikampung saya yang beginian cuma 50 rebu, apa2an ini kok 55 rebu, turuninnn dong"

"Maaf pak baskom ini import korea jadi harganya rada mahal"

"TURUNKAN HARGA BASKOMM" Bapake teriak2 sampe pedagang yang lain keganggu.

Ketiga anaknya pun dibuat malu sama tingkah Bapake, beda 5 rebu doang dibikin riweuh. Tak tinggal diam pedagang yang bernama Cang Kun ini berontak.

"tOLONGG TOLONGGG BAPAK INI KESURUPAN TOLONGGGGG"

Sontak semua orang dibuat kikuk dan panik. Bapake tak tinggal diam, abrag2 Cang Kun dilempar ke sembarang arah ,emosinya meledak.

"Sabarr pak sabarr" Bujuk Jungwoo.

"SAMPEYAN KIRA SAYA ORANG KERE HAH? SAMPE2 MEMFITNAH SAYA KESURUPAN! ASAL SAMPEYAN TAU SAYA BISA MEMBELI TANAH ABANG INI, JELASSSS?" 

Cang Kun kicep dan terdiam gagu. Akhirnya Bapake digeret keluar sama ketiga anaknya, sebelum mereka pergi Yuta memberi duit 5 juta buat ganti rugi.










"Aku isin toh pak pak" ucap Jungwoo dan mendapat anggukan dari Haechan.

"Iya Bapak luput, yowes bapak tak tunggu dimobil kalian bertiga yang belanja"

Dengan titah bapake ketiga anaknya yang beralih untuk belanja. Nampaknya hal ini berjalan mulus, mereka melenggang keluar membawa abrag2 seperti baskom, wajan, panci, dan beberapa kancut baru.

"Mas Yuta sama Echan jalan duluan, Uwu mau beli minuman"

Ketika Jungwoo membeli minuman, dan membuka dompetnya ada seseorang yang merampas dompet pinknya dengan paksa, sontak Jungwoo kaget tak main.

"cOPETTTT COPETTTTT JAMBRETT JAMBRETTT TOLONGGG COPETTTT"
Teriak Jungwoo.

"Jadi mas dicopet apa dijambret?" Tanya orang2.

"LORONE" Jungwoo menjawab, dan semua orang yang berada disitu langsung berlari mengejar copet tersebut, alih2 mendapatkan dompetnya kembali, Jungwoo malah naas tak mendapatkannya.

Sungguh hari yang apes bagi keluarga Bapake. Jungwoo kembali ke mobil dengan berurai air mata karena telah kecopetan, bukannya khawatir Yuta dan Haechan malah tertawa terpingkal-pingkal, Bapake pun heran dimana letak lucunya, apa otak kedua anaknya ini sudah dimasuki makhluk gaib, ya begitulah pikiran Bapake.

"Cupp cupp sing aso sing sabar semua ada hikmahnya" Bapake berniat menenangkan.

"hIKMAH PALALU CONONEN"

Conon: bisul

"LAMBEMUUU TAK SIKAT SINI PAKE GERGAJI" Sarkas Bapake pada Yuta.

Mampossssssssss.





























Sawadikap wik wik wik wik wik 💃

Janga lupa vomentnya wahai kampret.

BAPAKE ➖ nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang