Jimin marah, sangat marah hingga ingin menghancurkan sesuatu yang bernama Min Yoongi.
Sepanjang perjalanan pulang ekspresi lelaki tampan itu tak mengendur, untung saja kacamata yang Ia pakai sedikit menyamarkan wajah garang itu hingga kaki memijak di dorm BTS yang terasa legang.Sekarang menjelang dini hari tentu saja para member sudah terbuai mimpi. Lelaki setengah mabuk itu melangkah lebar menuju kamar Jin dan Yoongi, pintu itu di dorong kasar namun hanya kehampaan yang menyambut. Dua ranjang itu kosong tanpa berpenghuni tak membuat emosi Jimin melunak bahkan semakin menjadi. Kepalan tangan menghantam pintu kamar.
Dirinya berbalik arah, jika Yoongi tak ada di kamar artinya lelaki pucat itu berada di studionya. Persetan dengan Jin, Ia tak mau tahu dimana lelaki itu berada.
Jimin sudah melangkah ke arah pintu keluar ketika salah satu kamar terbuka. Disana Taehyung keluar tanpa menyadari keberadaan lelaki Park yang hampir melompat kaget.
Saat dirinya melintasi ruang santai baru Taehyung menyeru."Jimin mau kemana subuh begini?" suara kantuk khas Taehyung menghentikan Jimin, kepalanya berputar kearah lelaki berpiyama sutra itu.
"membuat perhitungan dengan orang yang membuatku tak bisa bersenang-senang". jika marah, dialek khas Busan lelaki itu akan keluar dan suaranya menjadi berat. Taehyung memiringkan kepala tak paham.
"apa maksudmu? Kau mau berkelahi?"
"kalau harus kenapa tidak?" seringai di bibir Jimin membuat Taehyung menelan ludah. Nampaknya kawan seumuran itu serius.
"Yak jangan aneh-aneh, kau mau cari masalah? Awas kalau kau melangkah dari pintu itu, akan ku laporkan Namjoon hyung". Taehyung menghampiri dengan langkah lebar, kantuk sepenuhnya terbang jauh.
"laporkan saja tapi jangan halangi aku". mata elang memicing tajam membuat Taehyung sedikit gentar ditatap seperti itu. Jimin menyentak pintu hingga terbuka tanpa Taehyung bisa cegah lelaki Busan sudah pergi jauh.
"sial! Jimin berhenti!" kaki tanpa alas mengejar Jimin yang sudah memasuki lift, namun sial bagi Taehyung saat pintu itu tertutup meninggalkan dirinya yang gusar.
"shit! Apa-apaan bocah itu? Haish!" Taehyung kembali memasuki dorm, hampir berlari memasuki kamar hanya untuk membuat Namjoon yang sedang lelap tersentak kaget. Kedua mata sipitnya terbuka lebar saat mendapati wajah panik Taehyung.
"hyung gawat! Jimin gawat!"
Orang yang di paksa bangun tentu tak bisa memroses informasi yang Ia terima apalagi dari orang panik. Namjoon mengusak rambut menahan amarah karena tidurnya terganggu."demi Tuhan Taehyung, sekarang hampir subuh dan kau membuatku terjaga sebelum jam tujuh. kau mau mati?" mata sembab memicing gahar tak membuat Taehyung gentar, keadaan lebih gawat.
"Jimin! Dia sudah gila hyung! Dia keluar untuk menghajar orang!" Taehyung histeris menyadarkan Namjoon. Lelaki tinggi menghela nafas. Apalagi sekarang?
"kau jangan mengada-ada, Jimin orang baik mana mungkin dia bertindak bodoh". Namjoon sudah berniat kembali tidur saat Taehyung menghantamkan boneka Ryan padanya membuat Namjoon membentak galak.
"hyung! Ini serius! Untuk apa aku berbohong disaat seperti ini. Ayo cepat cari Jimin!" Taehyung hampir berkaca-kaca.
"sial! Kenapa dengan bocah itu?" Namjoon menggeram, tampaknya Taehyung serius. lelaki tinggi itu meraih handphone keluar kamar di susul Taehyung yang cemas.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Treat Me Gentle(Minyoon BTS)
Random"Melewati ujung musim dingin yang begitu dingin Sampai hari-hari menjadi musim semi Sampai hari-hari dimana bunga bermekaran Tolong tetap tinggal Tolong tetap disini sedikit lebih lama" BTS - Spring Day Disclaimer : BTS belong to Bighit, Their Paren...