" Katanya, suka sama sahabat sendiri itu gabaik ya? Terus kalo udah telanjur, gue harus gimana?"
Ucap gadis manis kepada seorang pria disampingnya. Gadis itu terlihat sangat kikuk. Bagaimana tidak? Ia baru saja menceritakan satu baris kisahnya pada seorang lelaki yang bahkan tidak ia kenal sedikitpun.
" Hah? Maksud lo? "
"Hm... Nggak, maksud gue.. Maaf gue ganggu. Gue pergi. Hehe."
Gadis itu pergi meninggalkan lelaki disampingnya tadi di kursi taman, sendirian. Memang pada awalnya mereka hanya tidak sengaja duduk di satu kursi taman yang sama. Mungkin karena terjebak di tengah keheningan, gadis itu berani memecahkan suasana. Meskipun memang caranya itu sangatlah konyol.
"Dasar cewek aneh," gumam lelaki itu, lalu kembali membaca buku yang ia baca sebelumnya.
Itu adalah sepenggal kalimat yang tentunya bukan awal dari kisah ini. Kisah tentang Azkia Mahira Huseinni, gadis manis yang tengah dilanda dilema dan kebingungan yang merajalela.
' Azkia POV On '
Hari ini adalah hari pertama gue masuk SMA. Dan gue pastiin hari ini juga adalah hari yang paling memalukan buat gue. Gimana engga coba, hari ini gue bakal papasan langsung sama sahabat gue sendiri setelah 2 minggu ga ketemu. Oke kalo dia cuma sahabat gue, tapi dia beda. Kita, maksud gue perasaan gue ke dia udah beda. 2 minggu lalu gue nyatain cinta gue ke dia. Tapi apa? Dia malah ketawa dan bilang seakan kalo gue itu ga pantes nyatain perasaan duluan, karena pada kodratnya cewek itu menunggu.
Itu sakit. Dan mulai saat itu juga gue gamau untuk berpapasan langsung sama dia. Tapi ternyata... Dia satu kelas sama gue. Padahal gue bersyukur banget waktu MPLS minggu lalu dia dia full ga hadir karena memang masih ada urusan keluarga di Singapura.
Yap, dia adalah anak dari salah satu konglomerat Singapura yang nikah sama konglomerat di Indonesia. Jadi udah gak aneh kalo dia izin hanya untuk bulak-balik ke luar negeri. Tapi tenang, yang buat gue suka sama dia bukan karena dia kaya raya kok. Tapi karena dia orangnya baik, nerima gue apa adanya sebagai teman, gak neko-neko, dan ...
HE HAS DAMN BEAUTIFUL VOICES!
Emang terdengar klise bagi sebagian orang sih, tapi ya emang gitu.
Dan setelah gue pikir lagi, gue harusnya sadar diri dari jauh-jauh hari.
By the way namanya adalah Bagas William Pradio. Gue sih lebih sering manggil dia Will. Ya meskipun dia sendiri lebih suka dipanggil Bagas aja. Tapi bukan gue namanya kalo ga ngeyel.
Udah ya, gue gak mau terlambat hari ini.
Gue duduk di kursi baris kedua yang ada di samping kanan kelas. Baiklah, mau gamau gue harus siap.
YOU ARE READING
Kisah Woody dan Jessie
Teen FictionTanpa harus ada awalan yang pasti. Ikuti saja alur yang ada ini. Ini kisah kita ... Tentang perintah, atau sekadar pemberitahuan. Sekian. Penuh cinta, Azkia Mahira Hussein & Akram Fahlam Naufal.