Sinar mentari terlihat mengintip malu-malu melalui celah jendela kamar bernuansa Hitam putih itu, Membuat sang empunya kamar terjaga dari tidurnya. Nampak seorang gadis cantik sedang berusaha mengumpulkan kesadarannya yang mungkin masih tertinggal separuh di alam mimpi.
"Selamat Pagi" sapa gadis cantik itu entah kepada siapa.
Setelah dirasa kesadaran nya sudah terkumpul semua dia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk bersiap2 berangkat kesekolah.
30 menit kemudian gadis cantik itu sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah dia kenakan di dalam kamar mandi. Menyisir rambut serta memoleskan sedikit bedak baby di wajah nya, dia segera bergegas mengambil tas ransel dan berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama sahabat tercinta yang dia yakini sudah menunggu sedari tadi untuk menjalani rutinitas sehari-hari mereka yaitu sarapan bersama. Meski tidak lagi tinggal bersama tapi rutinitas seperti ini tidak pernah mereka lewatkan. Setelah sahabatnya memilih meninggalkan panti Asuhan tempat mereka berdua di besarkan bersama dengan alasan ingin mandiri berselang setahun gadis cantik itupun juga mengikuti jejak sang sahabat untuk belajar mandiri dan mencari pekerjaan yang bisa ia kerjakan di sela2 sekolahnya. Dan disinilah dia sekarang di rumah kontrakan kecil untuk memulai perjuangan hidup." Pagi Mue" Sapa gadis cantik itu kepada sang sahabat yang memiliki nama panjang Zidan Muena.
" Pagi Queen " ujar Zidan sambil tersenyum manis serta sesaat mencium kening gadis cantik yang bernama Daficy Aqueena Grey.
" bagaimana tidurmu semalam hm? Apakah nyenyak? " Tanya Zidan dengan lembut setelah mereka sudah duduk di masing-masing kursi meja makan dan bersiap menyantap sarapan pagi yang berupa nasi goreng yang tentu saja buatan sahabat tercinta,Zidan Muena.
" tentu saja tidur ku nyenyak, hari ini adalah hari pertama aku masuk di sekolah yang kau tau sudah aku impi2 kan dari kecil. Mana mungkin aku melewatkan hari ini dengan begadang semalam dan membuat aku harus menahan kantuk di hari pertama sekolah " jawab Daficy dengan semangat 45.
" aku senang dengan semangat mu pagi ini Queen, semoga hari mu lancar dan kamu bisa menemukan banyak teman disana " kata Zidan sambil tersenyum lebar melihat betapa semangat nya Daficy untuk memulai hari pertama nya di sekolah yang tentu saja Zidan tau menjadi sekolah paling di mimpikan oleh sahabatnya itu.Setelah selesai sarapan mereka berdua bergegas untuk pergi memulai aktifitas masing-masing.
" Hati2 di jalan Queen ! Kabari aku kalau sudah sampai di sekolah " kata Zidan sambil mengusap lembut rambut Daficy,sesuatu yang paling di sukai Daficy ketika sedang bersama dengan Zidan.
" Iya , kamu juga hati-hati di jalan. Jangan terlalu capek di kantor dan salam juga sama Thea. " kata Daficy kemudian menaiki sepeda kesayangan nya untuk ke sekolah.
"Iya pasti aku salamin kok, ingat jangan ngebut bawa sepeda nya. " Zidan mencoba mengingat kan sahabatnya sekali lagi.
" Iya aku duluan Assalamualaikum " pamit Daficy dan mulai mengayuh sepedanya menuju sekolah.
" Wa'alaikum Salam " jawab Zidan. Setelah tidak melihat lagi Daficy Zidan pun bergegas memasuki mobilnya dan mulai melajukan mobilnya ke perusahaan tempat nya bekerja sekarang.
Sebenarnya Zidan ingin sekali mengantarkan sahabatnya itu ke sekolah karena sejujurnya dia tidak tega membiarkan sahabat serta adik baginya itu mengayuh sepeda ke sekolah sejauh 5 KM. Tapi dasarnya sahabat yang sudah dia anggap adiknya itu keras kepala maka dia tidak bisa berbuat apa2, dia hanya bisa menjaga gadis cantik itu dari jauh karena janjinya untuk membiarkan Daficy hidup Mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi
RandomDingin,sadis, dan sulit di tebak. Gambaran paling nyata tentang lelaki berwajah sedatar tembok yang sialnya sangat Tampan itu. Gabriel Nalendra Kohza, pewaris sah perusahan besar dunia dalam bidang penyedian senjata dan keamanan. Perusahaan Kohza Co...