Aku adalah semburat awan keberuntungan. Seratus tahun yang lalu ketika aku melayang di depan rumah Yue Lao, saat tengah mabuk dia tiba tiba mengubahku menjadi suatu entitas spiritual . Setelah dia tersadar, dia mengelus jenggotnya dan mencoba membela dirinya: "Ah, kau Awan sepertinya memang ditakdirkan untuk menjadi makhluk khayangan. Mulai sekarang, mari kita panggilmu dengan nama Xiao Xiang Zi."
Yue Lao - 'orang tua di bawah bulan' alias dewa penjodohan yang bertugas mengikat pasangan dengan tali sutra merah.
Xiao Xiang Zi yang berarti 'anak perempuan yang beruntung', tetapi cara penamaan yang digunakan dalam pemberian namanya mirip dengan cara bagaimana seorang kasim biasanya diberi nama, dimulai dengan Xiao (kecil) dan berakhir dengan Zi (anak).
Pada saat itu, aku terlalu naif untuk memperhatikan apa yang salah dengan namaku, jadi dengan patuhnya aku mengangguk begitu saja. Setelah aku mengenakan tubuh seorang wanita dan menerima nama seorang kasim, aku tinggal di rumah Yue Lao sebagai seorang pelayan orang tua itu. Atas kebaikan Yue Lao, aku diberi makan tiga kali sehari ditambah sejumlah uang saku untuk camilan dan minuman sebagai upah atas kerjaku dalam mengawasi benang merah di kuil Yue Lao.
Seiring berlalunya waktu, ratusan tahun berlalu tanpa kusadari telah kuhabiskan untuk bekerja kepada Yue Lao. Aku berpikir bahwa hari-hariku akan terus ku habiskan hanya untuk duduk di depan pelipisnya (Yue Lao) dan menghitung kepulan kepulan awan putih yang melayang. Tetapi aku telah mendengar bahwa sebuah cerita yang membosankan akan menyia-nyiakan waktu berharga para pembaca. Karena itu aku akan memastikan untuk tidak mengecewakan siapa pun.
Hari itu, seorang bocah laki laki jatuh dari atas- entah-bagaimana- dia jatuh dari atas dan terjun bebas ke bawah, membuat kepalanya jatuh ke atas hamparan awan merah di depan kuil Yue Lao, yang menimbulkan suara seperti yang aku buat setiap kali perutku mencerna makanan dan menghirup udara di luar.
Saat itu aku sedang tertidur, sesaat aku hanya mengedipkan mata beberapa kali karena masih merasa mengantuk. Bocah laki-laki berpakaian merah itu berjuang untuk menarik kepalanya keluar dari karpet awan merah, menatap lurus ke arahku, dan kemudian tiba-tiba mengamuk: "Gadis bodoh, berhenti duduk di sana hanya untuk menonton. Apakah kau tidak akan kemari dan membantuku?"
Teriakannya membangunkanku. Aku menatapnya dengan mata terbelalak untuk sesaat: "Bukankah kamu sudah bisa melepaskan diri?"Dia memelototiku dengan kesal, lalu berdiri sambil terlihat memerah karena kesal. Di lantas menanggalkan jubahnya sebelum menatapku dengan jijik. "Kemari dan bantu aku, aku tahu kau adalah pembantu Yue Lao. Dan, Ah, kau bahkan tidak punya mata!"
Aku menguap dengan malas dan menggoyangkan pantatku agar mendapat posisi duduk yang lebih nyaman di tempat duduk yang keras ini " Aku tidak punya tai mata," kataku sesaat sebelum aku menggali telingaku, "tapi aku punya banyak kotoran telinga. Lihat!" dengan gerakkan cepat aku menjentikkan sesuatu dari jariku.
Bocah itu membungkuk ke samping dengan jijik; sorot mata penuh penghinaan memenuhi matanya. "Apa yang bisa diharapkan dari seorang guru kolot, tentu saja seorang pembantu yang sama kolotnya?"
Meskipun aku biasanya tidak begitu suka kepada Yue Lao yang sering diam diam minum minuman keras, walau begitu tetap saja dia masih atasanku yang telah memberiku makan selama beberapa ratus tahun. Setidaknya secara verbal, dia adalah keluarga. Keluarga dapat membenci satu sama lain, tetapi tidak akan membiarkan orang luar menghina keluarganya, bahkan bila hanya setengah suku kata saja.
Sambil menyipitkan mata, aku dapat melihat anak laki laki itu masih sibuk merapikan penampilannya, kemudian aku berkata, "Aku pernah mendengar bahwa di istana Surga ada 12 pemuda pesolek, yang kerjanya hanya berdandan setiap hari. "Pada awalnya aku tidak mempercayai kabar itu, tetapi setelah melihat penampilanmu, kurasa aku harus mempercayainya." aku tersenyum puas saat menyaksikan wajahnya membiru karena marah. "Bolehkah aku bertanya, apakah kau adalah salah satu dari kedua belas banci itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Unfortunate Lifetimes; Tujuh Kehidupan Yang Malang
RomanceNovel Terjemahan Penulis : Jiu Lu Fei Xiang, 九鹭非香 Judul : BẢY KIẾP XUI XẺO; 一时冲动,七世不祥; SEVEN UNFORTUNATE LIFETIMES Genre : COMEDY -FANTASY - HISTORICAL -ROMANCE - XIANXIA Seven Unfortunate Lifetimes; All Thanks to a Single Moment of Impulse Sinopsi...