chapter 4

800 104 3
                                    

Sejak kemarin malam setelah mendengar jawaban Jisung yang masih tidak mau ikut dengan nya pulang.

Minho benar-benar pusing. Saat ini dia sedang memikirkan bagaimana caranya membuat Jisung mau ikut dengannya pulang. Ternyata semua perkiraannya untuk membujuk Jisung benar-benar salah, kira dia hanya dengan satu bujukan pun Jisung akan langsung nurut dan ikut dengannya. Tapi apa yang terjadi semuanya gagal.

Minho kini berjalan bolak balik dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sesekali ia memukul pohon yang berada didekatnya, hingga membuat tangan Minho membiru.

What membiru? Bukannya dia itu vampire ya? Tau ah dark

Tanpa Minho sadar dari tadi ada orang yang tengah memperhatikannya dari sejak Minho duduk sampai sekarang dia yang sedang uring-uringan tak jelas kesana kemari sambil sesekali memukul pohon yang berada didekatnya.

Orang itu mendekat pada Minho yang akan memukul kembali pohon yang cukup besar. Minho masih belum sadar akan keberadaan orang tersebut.

Saat Minho akan mendaratkan pukulannya, tangannya langsung orang itu pegang lumayan erat. Minho memalingkan pandangannya pada orang itu. Ia terkejut saat mendapati siapa orang tersebut.

"Jangan pernah lakuin itu lagi Minho hyung, jebal." Ucap orang tersebut pada Minho yang kini tengah menatapnya. Orang itu kini terisak.

"Hey, wae? Jangan menangis didepan ku Jisung itu hanya akan menambah diriku pusing." Ucap Minho lembut sambil mengusap air mata yang keluar dari mata Jisung. Ia jadi yang memegang tangan Minho itu Jisung.

Jisung hanya menggelengkan kepalanya, ia masih menangis.
"Ji hiks sung tidak mau" kata Jisung yang masih menangis sesenggukan.

Minho menghela napas panjang.

"Aish kau membuat diriku benar-benar pusing Jisung." Ucap Minho frustasi, ia mengacak rambutnya kasar.

Jisung sudah tidak menangis lagi tapi masih sesenggukan setelah mendengar ucapan Minho. Ia menatap lurus kearah Minho, tetapi setiap beradu tatap dengan Minho Jisung memilih menundukkan kepalanya. Mungkin Jisung takut.

Minho menatap Jisung begitu lekat. Kemudian dia mengangkat dagu milik Jisung agar dirinya bisa menatap mata Jisung lebih lekat lagi.

"Hyung, jangan menatapku seperti itu. Apa aku membuatmu menjadi begitu frustasi, hyung?" Tanya Jisung takut-takut.

Minho tersenyum simpul saat mendengar ucapan Jisung yang terdengar menggemaskan.

Minho mengusak puncak rambut Jisung. "Waeyo?" Tanya Minho dengan sangat lembut.

"Aku takut jika ditatap seperti itu." Jisung saat ini sedang mengatur debaran jantung yang berdetak cepat saat Minho mendekatkan wajahnya pada wajah Jisung.

Minho tersenyum puas setelah melihat ekspresi wajah Jisung yang memucat, itu benar-benar menggemaskan dimata Minho.

"Hahaha... Jisung kau lucu sekali eoh" ujar Minho sambil mencubiti pipi milik Jisung.

"Jangan tertawa tidak lucu!" Jisung menggembungkan pipinya hingga menyerupai tupai. Jisung saat ini sudah mulai kewalahan untuk mengatur debaran yang begitu cepat. Ia ingin kabur saat ini. Tapi tak bisa karena saat ini tangannya tengah digenggam erat oleh Minho.
"Aduh mana bisa tidak tertawa kalau kau sendiri menggemaskan." Ujar Minho

Jisung mendengus kesal. Ia menatap Minho jengkel. "Tau ah light. Serah kak Minho saja deh." Jisung melangkah pergi meninggalkan Minho yang kini tengah menatap dirinya. Tapi baru juga beberapa langkah tangannya sudah digenggam erat oleh Minho.

To Change of the Dark Vamp -changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang