Playing Now - Romans [HappyLove]
❤Happy Reading❤
Setelah menutup telfon dari Prilly. Rahangnya mengeras, tangannya terkepal kuat. Sekarang emosinya benar-benar berada di level teratas. Apalagi mendengar nada lirih yang diiringi isakan dari Prilly membuatnya semakin emosi.
Prilly-nya terluka. Ia tidak bisa tinggal diam disaat Prilly-nya menerima perlakuan tidak baik dari orang-orang terdekatnya.
Ia meraih jasnya yang tersampir dikursi kebesarannya. Kunci mobil dan juga dompet ia masukkan ke dalam saku celananya. Langkahnya terburu-buru meninggalkan ruang kerjanya dan berlari ke parkiran menuju tempat mobilnya berada. Ia memasuki mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya. Tangan kirinya sibuk mengutak-atik ponselnya lalu menjepit ponselnya diantara bahu dan telinganya. Pandangannya tetap fokus pada jalanan.
"Jemput dia ke alamat yang saya kirim. Bawa dia ke caffe papa." ujarnya setelah sambungan terputus. Ia memberhentikan laju mobilnya, mengetik pesan yang berisi alamat rumah Prilly kepada orang suruhannya yang ia perintahkan untuk menjemput Prilly. Setelah pesan terkirim, ia kembali melajukan mobilnya menuju caffe milik papanya.
***
"Cari siapa?" tanya Prilly ketika membuka pintu dan mendapati lelaki paruhbaya dengan setelan jas hitam dan sepatu pantofel yang hitam mengkilap. Lelaki paruhbaya dihadapannya membungkukkan badan ke arahnya, memberi hormat. Ia mengerenyit.
"Saya ditugaskan tuan Ali untuk menjemput anda, nona Prilly."
Prilly yang semula mengernyitkan seketika tersenyum cerah. Tanpa membawa apapun, hanya membawa ponsel, ia memasuki mobil hitam yang pintu dibukakan oleh lelaki paruhbaya yang katanya orang suruhan Ali itu.
Mobil bergerak menjauhi area rumahnya. Senyumnya terus mengembang. Apalagi baru saja ia mendapat pesan dari Ali jika pria itu telah menantinya di kafe tempat biasa mereka bertemu.
Setidaknya dengan cara ini bisa membuat pikirannya tenang. Ia akui, Ali mampu membuatnya melupakan beban pikirannya. Entah kenapa hatinya berbunga-bunga hanya karena Ali yang mengajaknya bertemu.
Jika sudah seperti ini, apa takdir masih saja memisahkannya dengan Ali? Berharap. Itulah yang hanya ia lakukan.
***
Prilly melangkahkan kakinya memasuki kafe. Ia menatap sekeliling yang begitu sepi. Bahkan didalam kafe tidak ada pengunjung satupun. Ia menghentikan langkahnya dan hendak berbalik, tetapi sebuah suara mengurungkan niatnya.
Disana. Dipintu masuk kafe, Ali berdiri dengan senyum manisnya yang semakin menambah kadar ketampanannya. Biasanya Ali berpenampilan formal, sekarang begitu berbeda. Celana jeans, kaos hitam polos yang dibaluti jaket jeans senada dengan warna celana jeans-nya. Tampan. Hanya kata itu yang mampu ia ucapkan.
Ia tidak bohong, Ali memang semakin tampan dengan setelan santainya itu. Wajah yang biasanya datar dan tatapannya tajam dan tegas, sekarang berbeda. Sangat berbeda. Ali dihadapannya seperti anak ABG. Bahkan ia akui jika Ali seperti anak SMA, bukan orang kantoran.
Demi apapun, ia jatuh hati atas penampilan Ali.
Jantungnya berdetak tak karuan ketika deru nafas Ali yang begitu dekat dengannya. Sekarang ia seperti anak ABG saja. Hanya karena tatapan Ali, pipinya merah merona. Memalukan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With You [Season2]
Romantizm#BJPW "Aku kembali untuk memperjuangkan apa yang seharusnya aku perjuangkan." _Ali Alkhatiri_ Sebuah pengorbanan yang terpaksa harus di lepas karena suatu kejadian di masa lalu. Ali, yang memilih pergi meninggalkan Prilly dalam keterpurukan. Hingga...