-=12=-
Playlist : one ok rock - last danceA R I A L
Kejadian terakhir saat pesta prompt bukanlah imajinasiku yang terlalu liar ataupun mimpi para fans Sehun yang ingin diakui dengan status pacar olehnya, namun setelah dia mengantarku untuk pulang ke Rumah Besar keluarga Oh ia mengatakan bahwa kalimat itu hanya untuk membuat semua rekannya terdiam dan tak banyak bertanya.
Ya, aku tahu akan sedikit keterlaluan jika saja kalian yang merasakan ini –apalagi jika kau mempunyai perasaan lebih dari teman, uantaian kata yang kata Sehun adalah sebuah gurauan bisa berakhir dengan penyiksaan mental.
Seperti depresi misalkan saja, lalu bagaimana denganku?
Hyeri bertanya padaku pagi harinya di mana ia menemukanku hanya melamun di balik selimut tanpa aku sadar bahwa aku sama sekali tidak tidur setelah aku memintanya untuk mengantarku pulang ke rumah besar, dengan alasan ingin melihat Luhan dan juga menyapa Huijin yang sedang ujian –apa kondisiku akan masuk pada depresi? –oh tidak, sama sekali bukan depresi,hanya saja itu sedikit membuatku terkejut dan kehilangan akal untuk sesaat.
Tapi, setelah berhari berlalu atau mungkin saja minggu berlalu dari malam pesta prompt aku tidak lagi bertemu dengan dia.Seakan kesibukan menenggelamkan segala luang waktu dan kesempatan kami untuk sekedar bertukar kabar walau hanya dengan stiker SNS atau sapaan 'kau tidur?'.
Yang jadi pertanyaanku kini adalah Sehun yang terlalu sibuk atau aku yang selalu lupa untuk membalas chat line darinya? Mungkin –keduanya adalah jawaban yang benar.
Sejak kami memulai kuliah di tempat yang berbeda, dengan minat yang berbeda seringkali aku merasa bahwa Sehun tidak lagi menganggap penting apapun yang ada hubungannya denganku.Atau mungkin saja –aku yang merasa seperti itu, tidak tahu.
Hanya saja, rasanya sedikit sulit dan aneh memulai aktivitas harianku sendiri tanpa ada Sehun disana, entah hanya kehadirannya atau mungkin campur tangan bala bantuannya untukku mengerjakan tugas.
"Kau melamun lagi?Apa ada masalah..akhir-akhir ini kau selalu begitu, Nona Ahn."sapa suara yang membuat hatiku untuk sejenak tenang ketika mendengarnya, di balik hiruk-pikuk kehidupan kampus yang amat melelahkan dan juga agak merenggangnya hubungan persahabatanku dengan lelaki arogan itu, suara Luhan adalah yang terbaik untuk didengar, bahkan indahnya mengalahkan suara pemain drama musikal yang sering aku tonton bersama dengan Luhan akhir-akhir ini.
Kami bersama untuk pergi ke arena Taman bermain yang tak jauh dari pusat kota Seoul, aku melirik Luhan yang mulai memakan pancake mini rasa madu yang ia beli, sementara aku hanya menyesap jus jeruk yang es –nya sudah mencair karena terlalu lama menunggu Luhan untuk bermain arena adrenalin.
Dan, aku juga baru menyadari bahwa kesukaan kami ada beberapa yang saling bertolak-belakang, salah satu dari banyak adalah soal selera makan dan juga minum. Sedangkan Sehun, bukan orang pemilih jika sedang bersamaku, ia akan tetap memakan apapun dan meminumnya, meski aku tahu ia tidak begitu suka –sedangkan aku suka, tapi aku tak pernah memaksanya untuk mengikuti seleraku, Sehun adalah lelaki dan juga sahabat yang seperti itu.
"Jika aku boleh jujur padamu, oppa."
Luhan menoleh kepadaku sambil menatapku penuh penantian –seakan ia selalu penasaran dengan setiap inchi perasaanku. Ia seakan ingin selalu tahu banyak, namun aku malah membuat dinding dan mencegah Luhan untuk menyentuh dinding itu.
"Ya?"
"Apa sahabat wajar untuk dirindukan?Entah bersama Sehun menjadi kebiasaan yang membuatku candu atau memang karena tugas-tugasku yang menumpuk di kampus, aku rindu pada saat kami masih di sekolah yang sama, itu cukup membuatku mempunyai alasan untuk belajar semangat hingga lulus, tapi –seperti sekarang ini, dan seterusnya akan begitu, aku rasa agak sulit menghilangkan kebiasaan untuk bergantung terus padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
【Soon】EHC Sequel: (still) Come and Gone
FanfictionMenjadi sahabat, tidak harus selalu akrab. Persahabatan kami adalah persahabatan yang seperti itu. Kebersamaan tetap ada meski kami tidak akrab? Ya, itulah aku dengan dia. Sampai suatu hal lain, mengubah segalanya di antara kami. Dan, tidak ada ya...