Aku tidak ingin kehilangan hidupku, bagaimana denganmu?
Ketika aku melihatmu, aku ingin menciummu.
Kamu orang baik, jadi jangan mendekat padaku.
Sebenarnya aku menyukaimu, sangat menyukaimu
Tapi, aku tidak akan mengatakannya.
—iKON - Adore You-=XIII=-
"Silahkan tunggu di ruang tunggu, Agassi."pinta seorang suster dan mengeluarkan Arial dari ruang Emergeny Room –bangsal yang selalu ramai ketika tiba di rumah sakit. Arial memejamkan matanya, berdo'a agar Luhan baik-baik saja. Seorang dokter yang melewati Arial membicarakan Luhan,
"Bagaimana keadaan Tuan Xi? Tanda vitalnya?Di mana ia pingsan?"
"Dia pingsan saat menemui tunangannya,Nona Ahn, di depan minimarket di garosu –gil street, gangnam. Beliau sudah pingsan sekitar 30 menit."
Namun gadis itu tak sempat untuk bertanya karena dari apa yang dilihatnya sepertinya Luhan benar-benar dalam kondisi gawat, melihat itu membuat hati Arial sama sekali tak tenang dan, buruknya getar halus dengan interval teratur terus berulang dari ponselnya yang ada di saku tas, dan ketika dilihat ada nama hye ri yang segera dijawab oleh Arial walaupun pikirannya sedang tak baik.
"Yeobseyeo? –Arial gawat –persentasi Dosen Ma harus dilakukan hari ini."
"Benarkah!"
"Eo, cepatlah kembali banyak berkas yang harus aku bawa. –atau kita bertemu saja di halte bus depan kampus. Sudah ya, aku tutup."
Klik.
Perbicangan usai, Arial dilema bukan main –menghubungi Sehun bukan waktu yang tepat sekarang karena mungkin saja suasana hati lelaki itu sedang memburuk.
"Cheogiyeo, apa tidak apa Tuan Xi aku tinggal sebentar? –aku ada urusan mendesak dan harus pergi."
Sang perawat bertanya pada sang Dokter Intern yang sedang membantu Dokter utama menangani Luhan, Dokter itu mengangguk dan perawat kembali menghampiri Arial.
"Anda bisa pergi, Agassi. Nanti akan ada perkembangan lebih lanjut dan kami akan kabari."
Arial menghela napas lega, ia mengelus dadanya, membungkukkan badannya beberapa kali dan segera pergi dari rumah sakit.
"Baiklah, terimakasih."
:::EHC:::
S E H U N
Hubungan kami merenggang. Seiring berjalannya waktu yang berjalan maju, kami tidak lagi berada di kelas yang sama, tidak lagi bersama pada satu waktu, kami belajar menjadi dewasa dan mengikuti minat kami masing-masing dengan melanjutkan sekolah pada universitas yang berbeda dengan fakultas yang berbeda pula.
Arial tak dapat meminjam contekkanku lagi, tidak ada lagi gadis peganggu yang selalu terobsesi pada apa yang namanya bintang. Semuanya berjalan begitu normal, dan nyaris tak ada yang salah tanpa Arial, membuatku tertawa sendiri jika mengingat hidupku sebelum hari ini pada beberapa bulan sebelumnya. Ada Arial dalam hari-hariku, beberapa hal menjadi tak sesuai keinginanku, tapi aku puas dengan itu.
Aku jarang kembali ke rumah besar sejak kami memulai perkuliahan kami, gadis itu bercerita padaku bahwa ia kini tinggal di sebuah flat bersama dengan Hyeri –katanya itu memperpendek jarak tempuh yang hanya memakan waktu 15 menit dengan bus, sedangkan aku masih tinggal di kondominium yang ibu hadiahkan padaku.
Aku pikir, semuanya berjalan dengan baik, hingga pada malam setelah pelaksanaan pesta prompt usai, aku jarang berkomunikasi dengannya, entah itu via suara ataupun chat –seakan aku menyuruh diriku sendiri agar menyibukkan diri dengan hal yang lain dan tak memikirkan Arial, karena aku tahu, gadis itu kini menjadi sibuk dengan tugas kuliahnya yang menumpuk dan juga hubungannya dengan Luhan yang sepertinya berjalan dengan baik tanpa ada kendala.
KAMU SEDANG MEMBACA
【Soon】EHC Sequel: (still) Come and Gone
FanficMenjadi sahabat, tidak harus selalu akrab. Persahabatan kami adalah persahabatan yang seperti itu. Kebersamaan tetap ada meski kami tidak akrab? Ya, itulah aku dengan dia. Sampai suatu hal lain, mengubah segalanya di antara kami. Dan, tidak ada ya...