Playlist : iKON - Perfect
-=XV=-
Sehun menempelkan kepalanya di atas meja cafetaria yang ada di dalam ruang lingkup kampus Arial, tadinya ia berencana untuk bertemu di luar kampus, namun karena Arial sedang dalam masa sibuk mengejar nilainya yang tertinggal karena tidak menghadiri kelas, akhirnya Sehun menuruti Arial untuk bertemu dengannya di kafetaria yang kebetulan hanya berjarak sekitar 500 meter dari gedung utama fakultas Astronomi.
Kembali pada topik awal di mana Sehun sedang menempelkan kepalanya di atas meja, Sehun melakukan itu bukan karena kurang kerjaan, namun menunggu adalah hal yang paling ia benci dalam melakukan sesuatu, bahkan sudah sekitar 40 menit ia menunggu Arial yang tak juga terlihat batang hidungnya.
Sehun melakukan itu juga karena ia sedang berpikir tentang sesuatu, suatu hal yang membuatnya mengalami dilema antara harus memikirkannya atau tidak perlu sama sekali. Ia menimang banyak hal, mulai dari pendapatnya Huijin yang membicarakan tentang temannya Sehun yang kenyataannya adalah kisahnya, lalu tentang ia yang tak sempat memenuhi janjinya pada gadis itu untuk ke pusat observasi dan perbintangan setelah tiga tahun berlalu dari hari itu, dan juga soal pernikahan Arial dengan Luhan termasuk perbincangan menegangkan antara dirinya dan sang kaka tiri.
Tok.tok.
Ketukkan meja membuat Sehun segera mengangkat kepalanya, dan sudah ada Arial yang menarik bangku di depannya lalu duduk seraya menyesap espresso dari cangkir milik Sehun yang membuat Arial bermuka masam dengan matanya yang terpejam ketika larutan kafein itu menyentuh lidahnya.
"aih, selalu saja espresso,memang hidupmu sepahit itu ya?"cibir Arial lalu mengembalikan cangkir espresso pada sang pemiliknya.
Sehun hanya mendecak tak kentara lalu memutar matanya malas, ia seakan sudah tidak tertarik untuk membicarakan hal yang seharusnya menjadi topiknya sebagai alasan untuk bertemu dengan gadis itu hari ini, Arial tampak memendekkan rambutnya sedikit, mungkin sekitar beberapa centi, tak pelak Sehun yang melihat itu hanya tertawa kecil.
"Hidupku pahit karenamu sepertinya, dan aku minta maaf karena belum dapat mengajakmu ke planetarium."ujar Sehun datar, netranya tak berhenti melihat pada Arial yang tiba-tiba saja membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada Sehun, gadis itu menarik sudutnya ke atas.
"Aku sudah ke sana bersama Luhan oppa.Kami pergi ke tempat yang sama saat kita studi wisata SMA dulu, kau ingat?"tukas Arial begitu bersemangat, ada binar antusias di kedua mata sayunya.
"Aku ingat."jawab Sehun kelewat datar, ia bahkan bereaksi biasa saja saat Arial menunjukkan fotonya bersama Luhan saat ada di sana. Melihat itu, Sehun jadi ingin mengatakan inti pembicaraan –mengapa ia datang jauh-jauh untuk menemui Arial hari ini. Arial segera mensungutkan bibir begitu ia melihat ekspresi datar yang diberikan Sehun, ia mengaduk lattenya tak semangat, sambil berbicara lagi.
"aah,berbahagia untuk teman memang sesulit itu ya? –tapi sebenarnya, aku ingin sekali pergi ke pusat observasi yang ada di Daejon."
Sehun tak menjawab dan hanya menyesap kembali espressonya, lalu melirik jam yang bertengger di dinding tepat di belakang Arial. "aku rasa jika kau mau pergi bersamaku, kau bisa menepati janjimu,well –janji adalah janji bukan?"lanjut Arial seraya menyengir.
"Aku ke sini untuk memberitahumu tentang sesuatu."tukas Sehun dingin,ia juga tidak begitu tahu apa yang dimaksud dengan kata-kata Jinwoo bahwa berbicara dengan seorang gadis haruslah ramah dan juga lembut.Menurutnya, tadi itu adalah cara bicara Sehun paling baik dan lembut. Arial menanggapi santai sambil menyedot lattenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【Soon】EHC Sequel: (still) Come and Gone
FanficMenjadi sahabat, tidak harus selalu akrab. Persahabatan kami adalah persahabatan yang seperti itu. Kebersamaan tetap ada meski kami tidak akrab? Ya, itulah aku dengan dia. Sampai suatu hal lain, mengubah segalanya di antara kami. Dan, tidak ada ya...