Part - 4 Meet Again

14.7K 801 6
                                    

Suasana riuh terdengar di taman belakang sekolah. Taman yang langsung terhubung dengan kolam renang disebelah kirinya kini ramai dengan gelak tawa siswa. Bermain bola serta berenang menjadi pilihan mereka beserta keluarga.

Pesta musim panas kali ini berbeda dengan sebelumnya. Jika tahun lalu hanya pemberian libur panjang yang bisa mereka gunakan untuk berlibur sendiri. Berbeda dengan tahun ini, pihak sekolah sengaja mengadakan acara untuk menjalin hubungan dan komunikasi yang lebih akrab bersama orang tua siswa.

Acara dimulai dari jam 1 siang dan akan berakhir pada jam 7 malam nanti setelah acara makan malam. Semua guru sibuk menyapa satu persatu orang tua murid yang mungkin sudah dikenalnya sejak lama. Hanya sekedar menyapa dan mempersilahkan untuk menikmati kudapan yang telah dipersiapkan.

Dres selutut bercorak bunga sangat cocok untuk digunakan di musim panas. Gaun yang terlihat simple itu begitu pas ditubuhnya. Floria tersenyum, menyapa setiap orang yang tidak sengaja dilewatinya. Ia berjalan menuju gedung dibagian depan. Mrs. Warren - kepala sekolah - menyuruh Floria mengambil sesuatu yang tertinggal dikantornya.

Floria masih mempertahankan senyumnya. Hari ini benar-benar adalah hari terspesial. Tadi pagi ia mendapatkan kejutan ulang tahun dari Miranda serta kado yang membuat Floria menganga.

Sepasang lingerie thong terbungkus rapi dalam sebuah kotak yang Floria yakini adalah sebuah sepatu. Biasanya Miranda sering memberikan sepatu karena jujur saja, sepatu baru Floria tidak akan bertahan dala satu bulan. Entah apa yang terjadi dengan sepatunya atau kakinya yang membuatnya cepat rusak.

Senyumnya menghilang ketika suara berat dan seksi membuat langkahnya terhenti di tangga ketigac. Ia berbalik, mencari sosok yang berhasil sedikit mengejutkannya.

Seorang pria bermata cokelat dengan rambut hitam pekat tengah bersandar di dinding. Matanya menatap wanita yang terkejut dihadapannya. Dale tidak menyangka akan bertemu dengannya disini. Sejak kejadian dua minggu yang lalu, Dale tidak pernah lagi memikirkan wanita yang mampu membangkitkan gairahnya. Ia mengira hal itu lumrah karena mungkin gairahnya telah tertahan sejak lama.

Tapi siapa sangka, ketika dirinya mencoba beberapa wanita. Gairah itu tak pernah muncul lagi.

Sial...

Bagaimana mungkin itu bisa saja terjadi. Apalagi saat ini. Penampilan wanita dihadapnnya bisa dikatakan biasa saja. Dress selutut dengan tali spageti serta rambut yang diikat bun memperhatikan leher putihnya seolah mengundang dirinya untuk mengendus aroma yang masih melekat diingatannya.

Calm..

Calm..

Dale mencoba menahan dirinya untuk tidak menerjang wanita didepannya.

Floria mengerutkan dahinya. Pria tampan dengan rahang tegas dan jambang disekitar dagunya membuatnya semakin terlihat sexy. Dada bidang dibalik kaosnya menunjukkan bahwa pria itu rajin berolahraga. Tangan kekar yang terlipat didada menonjolkan urat-urat kuatnya.

"Jadi kau guru disini?" Dale mengulang pertanyaannya yang tak kunjung mendapat jawaban.

Floria tergeragap. Sial. Pria dihadapannya pasti sadar jika ia mengamatinya. Ia malu ketika seringai muncul dibibir tebalnya. Pria ini pasti berpikiran bahwa ia tertarik. Meski memang begitu. Floria berusaha mengontrol dirinya. Selama ini belum pernah ada orang yang memandangnya dengan seringai seperti itu.

"Iya" jawabnya datar "Maaf, anda wali siapa mr.-?"

"Gritson" selanya. "Orang tua Anneta" Dale tersenyum.

"Ohh.." Floria tersenyum. Merasa tidak ada yang perlu dikatakan Floria berpamitan "Baiklah. Selamat menikmati acaranya Mr. Gritson." Floria berbalik, kakinya mengambang ketika suara berat itu kembali menyelanya.

BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang