3. Rival?

3K 502 141
                                    





Hyunjin tersentak ketika pintu utamanya tiba-tiba terbuka, ia spontan bangkit untuk duduk tegak ketika melihat Changbin berjalan ke arahnya dengan dua kantung besar.

Kening Chanbin mengernyit. "Are you crying?"

Hyunjin berdeham lagi. "N-no." Jawabnya dengan suara yang parau. Kemudian ketika Changbin menoleh ke arah di mana televisi menayangkan siaran ulang 'Big Hero 6', Hyunjin segera menarik perhatian pria di hadapannya kembali. "Ada apa memangnya?"

Changbin tanpa basa-basi menyodorkan kantung besar di tangannya pada Hyunjin. Kantung yang menampakkan kalau isinya pasti merupakan item bermerek high-end fashion, Hyunjin terkejut bukan karena barangnya pasti mahal nan mewah—huh, sama sekali bukan terkejut karen itu. Namun karena kenapa Changbin tiba-tiba menyodorkannya pada Hyunjin ya?

"Ganti bajumu."

"Uhh." Hyunjin mengintip isinya dan masih tidak mengerti maksud perkataan Changbin.

"Kita harus pergi malam ini." Kata Changbin santai, dan nampaknya tidak akan memberikan penjelasan lebih lanjut ketika ia sudah berpaling dan hendak pergi dari pandangan Hyunjin menuju kamarnya.

Hyunjin mengerutkan keningnya, ia mengangkat kemeja sutra putih yang dibelikan Changbin. "Pergi? Apa ini untukku?"

Changbin tidak menjawab, ia benar-benar menghilang ke kamarnya. Terdengar bising di dalam ruangan itu sebelum kemudian ada Changbin yang akhirnya menjawab Hyunjin, "Yeah."

"Bagaimana kau tahu ukuran bajuku?"

"Your assitant." Oh, Jeongin. Changbin muncul dari balik pintu kamarnya, separuh tubuh memperlihatkan bagaimana ia telah berganti pakaian dengan yang lebih formal. "Cepat, ganti bajumu." Meski nada bicara terdengar super datar, tapi ia terdengar buru-buru.

"Ke mana memangnya?"

Changbin menghilang, kemudian separuh tubuhnya muncul kembali dari balik pintu kamar, kali ini lengkap dengan jas dan kacamata. "The dinner party."

Oh.

Hyunjin sontak berdiri di sofa, diam-diam melompat girang karena akhirnya ia akan dapat kasur baru (harus diam-diam, karena sehabis pulang kerja, Changbin pernah mendapati Hyunjin sedang karaoke di atas sofa. Sebagai gantinya, Hyunjin tidak mendapatkan akses makanan dari kulkas selama seharian).

Akhirnya, setelah empat malam Hyunjin menjadikan ruang televisi sebagai kamarnya, ia akan mendapatkan sebuah tempat tidur yang seharusnya!

Buru-buru Hyunjin mengambil dua kantung tersebut dan pergi ke sebuah kamar mandi yang terletak di samping sebuah ruangan dengan pintu yang didesain sehingga pintunya nampak tersembunyi dan terkunci rapat.

Kata Changbin sih, ruangan itu nantinya akan jadi kamar Hyunjin, hehe finally.

Sesungguhnya penampilan Changbin yang serba-formal mulai jadi pemandangan yang tidak asing untuk Hyunjin. Selain karena ketika di rumah, mereka hanya akan berpapasan ketika Changbin pulang atau pergi ke kantor, Changbin jarang keluar dari kamarnya, ia juga jarang pulang ke rumah. Pria itu selalu terlihat sibuk.

Namun mungkin kali ini formalnya sedikit berbeda. Hyunjin menyadari bahwa Changbin sepertinya juga ingin memberikan kesan kemewahan dalam penampilannya. Masuk akal, mengingat ia akan bertemu dengan banyak orang.

❝ Awkwardly Married  ❞ ━ changjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang