'Prang prang'
Segala benda yang ia temui dilempar berserakan dilantai kamar. Pria tinggi berperawakan dingin terduduk lemah dengan rambut acak acakan begitu rapuh dan tak terkendali."Javier , apa bennedict akan baik baik saja" kimberly memeluk javier sambil melirik sang kakak yang begitu kacau dari ambang pintu.
"Dia akan baik baik saja . Lebih baik biarkan dia sendiri dulu"
Kimberly mengangguk dan menuruti javier menjauh dari kamar sang kakak."Arrrrggghhhh Bodoh . Aku kehilangan dia . Ku mohon zurra ku mohon kembali lah" lirih ben yang tertunduk menarik rambut frustasi. Ia begitu hancur saat zurra meninggalkannya. Bahkan alden sang wolf pun diam mengunci diri dalam benaknya.
Langkah kaki mendekat tidak diharaukan ben, yang ia pedulikan hanya luna nya.
"Kau berharap luna mu akan kembali jika kau seperti ini alpha bennedic ? Menyedihkan" ucapan seorang tersebut menyulut emosi ben menatap nyalang seseorang yang berada tepat didepannya. Dengan sekejap ben sudah berdiri mencekik orang tersebut."Apa maksud mu horison ? Apa kau mau mati hah"
"Tenang tenang . Bisa lepaskan aku dulu."ucap horison mencoba melepaskan cengkraman ben dilehernya.
Ben melepas cengkramannya dan menatap horison nyalang dengan gigi yang bertaut."Apa kau lupa alpha bahwa aku seorang tetua campuran witch dan werewolf. Aku merasakan ada yang beda dengan calon luna mu . Dya bukan manusia biasa ."
"Apa maksud mu ? Bisa kau jelaskan lebih rinci atau kau akan mati disini" tekan ben masih menatap horison tak bersahabat.
"Jika kita bisa membawa luna kembali ke pack ini. Maka kita bisa memanfaatkan darah luna untuk persembahan abad---"
"Kau ingin mengorbankan luna ku HAH" bantah ben memotong ucapan horison dan dalam satu kali sentakan horison terlempar ke dinding kamar.
"Uhuk uhuk . Pikirkan baik baik ben. Darah seorang manusia seperti zurra akan sangat berguna untuk mencapai kejayaan dan kau akan menjadi pion ku" ucap horison tersenyum licik.
Saat ben hendak menerjang sang tetua , tubuh ben ambruk dengan bersamaan dengan bayangan hitam yang menyelimuti sekitar tubuhnya.Amanda datang dengan senyum miring menuju horison.
"Apa sudah saat nya ayah ? " tanya amanda ke arah horison yang tersenyum licik.
"Sudah saat nya kau pergunakan sihirmu anakku".
Amanda menggangguk dan berjalan ke arah ben yang terkulai lemah.
Amanda meneteskan darah nya membentuk lingkaran pada kening ben dengan mulut membaca mantra.Amanda mundur saat tubuh ben kejang kejang dan mengeluarkan aura hitam pekat yang mengelilingi tubuhnya.
Mata ben terbuka perlahan dan memandang amanda yang telah duduk didepannya dengan senyum tipis."Kau milikku sayang .. Dan aku lah lunamu" bisik amanda tepat ditelinga ben.
Ben menarik tengkuk amanda dan mencium kasar bibir penuh mikik amanda. Ciuman mereka bertambah panas jika saja suara deheman seseorang tidak menghentikan mereka."Maaf menyela kegiatan kalian anakku . Tapi kita harus membawa zurra kembali ke pack ini untuk pengorbanan darah abadi kaum kita" ucap horison tenang membuat ben bingung menatapnya.
Seakan tahu apa yang dipirkan ben , amanda menempelkan dadanya yang terekspos pada dada bidang ben.
"Zurra adalah penyihir hitam yang mempunyai yang menghianati mu sayang. Dia pura pura menjadi mate mu . Dia mengendalikan pikiranmu sampai kau melupakan aku hiks . Bahkan seluruh anggota pack sudah terpengaruh sihir perempuan itu"Sstt tenanglah sayang . Aku akan membunuh perempuan jalang tersebut dan tidak akan ada yang akan memisahkan kita." ucap ben mengelus kepala amanda sayang.
"Katakan horison dimana wanita jalang itu?"
"Wanita itu diwilayah vampir alpha"Setelah mendapat jawaban,ben melepas amanda dan pamit keluar mengumpulkan warior untuk mencari dan membunuh zurra.
Sepasang ayah dan anak menatap satu sama lain dengan senyum kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
zurra the Angel
Random"you are mine my lady" "you are mate sayang" "aku tidak akan ikut memperebutkan mu,tapi kau sendiri yang akan mengikutiku" "lintah darat , anjing dan burung . bagus sekali tidak adakah yang normal disini" "kita bukan binatang" serempak tiga laki lak...