Part 9

1.4K 48 0
                                    

EDWARD POV

Rasanya aku tidak bisa berhenti memikirkan Serenity. Senyumannya selalu menghantui pikiranku. Meskipun saat ini aku dekat dengan Evelyn tetapi tetap saja yang aku inginkan hanya Serenity.

" Edward, kenapa dari tadi kau melamun?"

" Aku memikirkan pekerjaanku"

" Apa kau tidak berbohong?"

" Kenapa kau bertanya seperti itu?"

" Aku merasa kau memikirkan seseorang"

" Aku tidak memikirkan siapapun"

" Edward, aku ingin hubungan kita ke jenjang yang lebih serius"

Rasanya aku belum siap untuk ke tahap yang lebih serius dan aku tidak tega mengatakannya kepada Evelyn.

" Evelyn, aku tidak bisa menemanimu karena sebentar lagi aku ada pertemuan bisnis"

" Kau mencoba mengalihkan pembicaraan! Jika kau tidak ingin serius denganku, aku tidak masalah!"

Evelyn pergi meninggalkanku dan aku berusaha mengejarnya tetapi ia sudah pergi. Aku merasa menyesal telah menyakiti perasaannya.

***

EVELYN POV

Aku sangat kesal dengan Edward. Ia sengaja mengalihkan pembicaraan dan aku tahu ia belum siap berkomitmen. Aku curiga jika selama ini ia menyukai Valen.

Semenjak kecil Valen di kelilingi oleh pria yang menyukainya sedangkan aku hanya bisa belajar di dalam kamar agar aku bisa mengalahkan Valen.

Aku sangat iri dengan Valen karena ia memiliki semua yang aku inginkan termasuk Clifton dan Edward. Sampai saat ini aku tidak pernah bisa menerima Valen menikah dengan Clifton.

Ku akui semua kebodohanku karena aku dulu memutuskan Clifton hanya untuk mengejar karir. Aku bertekad untuk meraih kebahagiaanku meskipun aku harus menyakiti orang - orang yang ingin menghalangi kebahagiaanku.

***

CLIFTON POV

Aku tidak pernah bosan memandang Valen. Ia sangat cantik dan mempesona. Aku merasa beruntung memilikinya karena ia sangat baik dan perhatian terhadapku.

" Clifton, kenapa kau diam saja?"

" Aku senang memandangmu"

Valen tersipu malu mendengar perkataanku. Aku mencium tangannya dan ia sangat senang.

" Clifton, aku ingin kita berlibur. Aku  ingin kita berlibur ke maldives bersama Todd"

" Terserah kau saja. Aku akan memesan tiket untuk kita"

" Terima kasih sayang"

Kami berciuman sangat mesra. Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Valen membuka pintu dan Todd masuk ke kamar kami.

" Ibu, aku sangat kesal!"

" Kenapa kau kesal?"

" Aku di kalahkan saat perlombaan. Aku sangat kesal dengan gadis itu!"

" Siapa gadis itu?"

" Geneva! Aku sangat membencinya!"

" Kau tidak boleh membencinya"

" Dengarkan kata ibumu. Kau tidak boleh membencinya karena suatu hari nanti bisa saja kau jatuh cinta padanya"

Todd terdiam sambil merangkul Valen. Aku sangat senang melihat keakraban Valen dengan Todd.

***

EDWARD POV

Hari ini aku ikut berlibur bersama keluarga Paul. Mereka terlihat sangat bahagia. Aku ingin memiliki keluarga seperti mereka.

" Edward, kau ikut bergabung dengan kami"

" Baiklah"

Sangat menyenangkan piknik bersama sambil menikmati pemandangan alam yang indah.

" Paman Edward, temani aku bermain"

" Iya sayang, paman temani kau bermain"

Setelah menemani Geneva bermain, kami makan siang bersama.

" Masakan buatanmu sangat lezat"

" Terima kasih Edward"

" Kapan kau menikah? Kami tidak sabar ingin melihatmu segera menikah"

" Doakan aku segera mendapat wanita pujaanku"

Sejujurnya aku sangat kesal ketika ada yang menanyaiku tentang pernikahan. Aku ingin seperti mereka memiliki istri dan anak. Tetapi aku belum siap untuk berkomitmen.

Terlintas di pikiranku sosok Serenity yang lemah lembut dan baik. Dia seorang wanita yang sangat perhatian dan membuatku jatuh hati kepadanya

The Gift Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang