Prolog

60 4 0
                                    

Ini kisahku, kisah ini mengajarkan kegelapan yang menimpa bukanlah akhir dari dunia.ini kisah yang indah dan juga menyedihkan. Dari kisahku ini aku belajar untuk hidup bersosialisasi. Aku akan menceritakan kisahku. Ini dimulai pada saat aku remaja

------
namaku Olivia Charsenc.aku  berasal dari Indonesia umurku 18 tahun, mahasiswi angkatan pertama.Aku pindah dari indonesia ke korea, yang pastinya ada alasannya.aku adalah salah satu orang yang tidak ingin bersosialisasi dengan siapa pun. Keluargaku?aku punya ayah yang bekerja untuk mengatur kerja anggotanya, Dia direktur perusahaan belanja terkenal di dunia dan ibuku seorang sutradara terkenal,semua orang tau ibuku karena sebuah drama yang berjudul "No someone",ibuku menyutradarai drama itu. Tidak seorang pun yang tau aku anak mereka berdua. Karena apa? Karena mereka tidak menganggapku dan aku juga tidak menganggap mereka . Aku anak tunggal yang sedang berusaha menghidupi diriku sendiri di negara orang. Jangan bicara tentang keluarga, Aku tidak suka keluarga.selanjutnya sekolah, aku mempunyai sekolah yang menjujung tinggi nama sekolahnya,Universitas seoul. Percaya atau tidak aku masuk universitas seoul dengan nilai pas pasan.pastinya tanpa bantuan uang ayah ataupun uang ibu

Di sekolahku,aku mengambil jurusan musik. Tentu ada alasannya.Dari kecil aku suka sesuatu yang berbunyi indah. Aku sudah belajar bermain piano dari aku berumur 5 tahun. Jadi sekarang aku akan mengembangkan bakatku untuk menjadi seorang pianis terkenal di dunia.

Di kelas musik yang ramai akan siswa,Disanalah aku berdiri untuk cita cita. Aku mendapatkan kursi yang bisa melihat dengan jelas bagaimana dosen menerangkan materi mata pelajarannya.
Ditengah keributan seseorang menghampiriku.

***
"Maaf, bisakah kamu pindah? Mataku agak..."
"tidak"aku menyela pembicaraannya.
"Tapi mataku......"
" sekali lagi tidak, aku tau matamu baik baik saja"ucapku sambil menulis catatan.
"apa yang dia katakan? Wah dia dingin, sebaiknya jangan bertatap mungka dengannya"sindir anak perempuan di kelasku
"iya, sebaiknya begitu"gumamku.
"Tapi bukankah cewek dingin itu menarik?"
"Semakin dingin semakin menarik hehe"
"Dia juga cantik heheehe"Puji anak pria dikelasku.cewek cewek dikelasku pun menjadi kesal.Tidak heran mereka memujiku, dari kecil aku adalah Bunga  dari semua perempuan menurut para pria.sayangnya Bunga nan cantik itu melayu karena sudah lelah dengan hidupnya yang selalu diterpa angin

~~~~~~~~~~~~~~

Gimana? Bagus nggak, coment ya

Leave me "i want alone"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang