Part 4

35.2K 4.8K 287
                                    

MINGYU pusing, jujur saja, ia sudah membawa Jaehyun ke dokter dan melakukan serangkai pemeriksaan. Tapi tidak ada satu pun suster atau dokter yang mengetahui kenapa di tubuh Jaehyun muncul memar seperti itu.

Dokter hanya bisa mengatakan jika saat ini Jaehyun butuh istirahat yang cukup karena daya tahan tubuhnya menurun drastis. Wajah Jaehyun juga terlihat sangat sayu saat ini, memar itu memenuhi seluruh punggung serta lengan atasnya.

Dan saat ini Mingyu dan Jaehyun sedang berada di apartemen. Lelaki berlesung pipi itu terpaksa tidak masuk kuliah karena kondisi nya yang mengenaskan sekarang, begitu juga Mingyuㅡia tidak bisa meninggalkan sahabat seperjuangannya.

Jaehyun sudah makan dan meminum obat pemberian dokter, ia sedang beristirahat saat ini. Sedangkan Mingyu duduk di bawah ranjang Jaehyun sembari memainkan game di ponsel.

"Gyu," gumam Jaehyun pelan. Ia tidak ingin terlelap sekarang, ia ingin menceritakan satu hal pada Mingyu, tapi ragu.

Haruskah Jaehyun menceritakan tentang mahluk cantik yang sering ia jumpai di dalam mimpi kepada Mingyu? Atau tidak?

"Ada apa? Membutuhkan sesuatu?" tanya lelaki berkulit cokelat itu tanpa menoleh pada Jaehyun.

Keraguan itu semakin menjalar di dalam hati Jaehyun, ia akhirnya berdehem. "Tidak jadi," belum saat nya ia menceritakan semua ini kepada Mingyu, mungkin nanti. Daripada ia dikatai tidak waras kan?

Akhirnya Mingyu hanya mengangkat bahu acuh. Lalu melanjutkan game di ponselnya, mengabaikan Jaehyun yang terus melamun hingga matanya perlahan terpejamㅡefek obat menyebabkan kantuk.

Tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini, disaat Jaehyun tidur. Ia tidak bisa lagi melihat sosok cantik itu, atau merasakan bagaimana tekstur lembut si mahluk cantik. Jadi Jaehyun hanya bisa menelan kekecewaan saat mimpinya kosongㅡgelap; tanpa warna.

Padahal ia sudah berharap bisa bertemu dengan mahluk itu lagi di dalam mimpi, melakukan sesi panas mereka lagi dan lagi, hingga rasanya seluruh tubuh Jaehyun begitu lelah meski itu semua hanya berasa dari dalam mimpi.

Tok tok

Tubuh Jaehyun tersentak, ia bangun dari mimpi buruknya saat mendengar suara ketukan di pintu apartemen. Ia meringis saat mengetahui hari sudah gelap dan tidak ada Mingyu disini.

Mungkin lelaki itu sudah kembali ke kamar dan tertidur, karena tidak ada hal lain yang bisa Mingyu lakukan.

Jaehyun meregangkan tubuhnya yang terasa sedikit ngiluㅡterutama pada tulang punggung. Lalu menyalakan lampu karena jam di dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam, ia tertidur lama sekali, dan mimpinya benar-benar sangat mengecewakan.

Tok tok

Ketukan itu datang lagi, sebenarnya, siapa yang bertamu malam-malam begini? Jarang sekali Jaehyun atau Mingyu mendapatkan tamu.

"Sebentar," ia merapihkan rambut dan mengusap wajah begitu sampai di depan pintu. Lalu membuka pintu apartemen sebelum mematung dengan mulut yang sudah terbuka; sangat tidak elit.

"H-hai Jaehyun.."

Suara itu, terdengar begitu lembut seperti kain beledu dan sangat halus, seperti sutra.

Oh Tuhan, ia pasti sedang bermimpi saat ini. Ya, pasti Jaehyun belum terbangun dari mimpi nya, maka dari itu, sosok cantik di hadapannya menjadi nyata.

"J-jaehyun?"

Tubuh Jaehyun menegang, ia mengerjapkan mata beberapa kali lalu menutup mulut yang tadi terbuka. "Kau disini.. Aku merindukanmu." tanpa aba-aba Jaehyun langsung memeluk sosok itu dengan erat.

Im In Love With A Monster《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang