PART 4
Karena minggu lalu mereka sudah menghabiskan waktu di kediaman keluarga Jung, maka minggu ini adalah giliran keluarga Jaejoong. Seharusnya mereka tiba bersama-sama pagi tadi, namun Yunho terpaksa menyusul karena pria itu memiliki pekerjaan tambahan dari kantornya. Namja cantik itu menghela napasnya dalam diam memandangi Heechul yang sedang duduk bersama kedua putranya di sofa. Meski wanita cantik itu tidak mau berbicara dengannya seperti dulu lagi, setidaknya ibunya mencintai Jaeho dan Junhon tanpa pilih kasih.
"Eomma" Panggil Jaeho mengalihkan perhatian Jaejoong.
"Ngantuk?" Tanya Jaejoong refleks mengulum senyum.
Anak berambut cokelat itu mengangguk dengan satu tangan yang sudah terulur mengusap mata musangnya pelan. Jaejoong segera berdiri dari duduknya dan menghampiri Jaeho lalu memberinya sebuah pelukan hangat.
"Mau sama Eomma" Gumamnya nyaris tidak tedengar.
"Hon ikut?" Tanya Jaejoong melirik Junhon yang masih betah bersandar pada lengan Heechul bersama semangkuk kue kering di pangkuannya.
"Hon tunggu Appa" Balas anak itu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
"Baiklah, Eomma tinggal, ya?"
Junhon mengangguk. Jaejoong segera menggendong Jaeho dan membawa si sulung masuk ke dalam kamar yang memang diperuntukkan kepada cucu kembar kesayangan Kim Heechul sejak bertahun-tahun yang lalu.
"Eomma, sini" Ujar Jaeho seraya bergeser ke samping memberi ruang untuk ibunya.
Jaejoong mengulum senyum. Ia segera berbaring di samping putranya dan beralih memeluk Jaeho dengan erat seraya menepuk-nepuk lembut punggung kecilnya.
"Padahal masih jam 8 malam lho" Ujar Jaejoong memandang mata musang Jaeho yang balas menatapnya dalam diam.
"Jaejae capek, tadi di sekolah ada lomba lari"
"Oh ya? Menang tidak?"
"Menang"
"Kenapa tidak bilang Eomma? Tidak mau hadiah lagi, ya? Sombong sekali hng"
"Bukan lomba besar. Cuma lomba lari biasa, tidak perlu hadiah"
"Honchan bagaimana? Juara juga tidak?"
"Honchan berdiri saja capek, apa lagi lari"
Tawa geli Jaejoong mengudara dalam sekejap, membuat Jaeho ikut tersenyum lucu karenanya. Anak berambut cokelat itu menempelkan telapak tangan kecilnya di wajah Jaejoong dan mencubit gemas pipi apel ibunya yang cantik itu.
"Eomma cantik kalau tertawa" Ujar Jaeho membuat Jaejoong terdiam begitu saja.
Mata bulat Jaejoong bergerak pelan—mengamati bagaimana Jaeho begitu memuja dirinya dari sini. Oh astaga—mata musang itu benar-benar—
"Terima kasih sudah membuat Eomma tertawa" Bisik Jaejoong yang dibalas dengan senyuman lebar oleh Jaeho.
"Sering-sering, ya, Eomma? Jaejae suka" Sahut Jaeho yang dibalas dengan anggukan oleh ibunya.
Lalu Jaejoong meletakkan tangannya menutupi kedua mata Jaeho. Menggumamkan nada-nada lembut hingga dada anak itu tampak naik turun dengan teratur. Jaejoong mengecup lembut dahi Jaeho yang tertutupi poninya. Sepertinya ia benar-benar kelelahan sampai tertidur pulas seperti ini. Terlalu cepat untuk ukuran bocah laki-laki yang biasanya selalu terlihat aktif beraktivitas sampai jam 10 malam.
"Selamat malam, sayang" Bisik Jaejoong sebelum ia beranjak meninggalkan kamar tersebut.
Namja cantik itu menutup pintu berwarna cokelat itu dengan perlahan dan melangkahkan kakinya menuju ruang tengah—menyusul Junhon yang mungkin masih bersama Heechul di sana. Namun sayangnya pikiran yang baru saja muncul di kepalanya itu harus menghilang karena apa yang ia lihat saat ini sungguh diluar dugaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting -YunJae-
FanfictionOrang-orang bilang di dalam pernikahan selalu tidak lepas dari perasaan kasih bernama cinta. Mereka bilang meski mustahil sekalipun, pada akhirnya cinta pasti akan datang karena terbiasa. Terbiasa berdua dan terbiasa bersama. Tapi bagi Jaejoong itu...