"tolong ya, jangan mentang-mentang kamu adik, trus lebih cakep dari aku, kamu ngerebut semua cowok aku!!" Allysa dengan keras menghardik Adia sambil menarik rambutnya. Memang gak keras, tapi cukup sakit. Sakit hati adia dibuatnya.
Sungguh adia gak mau kok kejadian ini terjadi sampe tiga kali begini. Semua teman dekat (baca gebetan) Allysa kakak nya itu malah jadi nembak dia. Dan sungguh Dia gak mau kok nerima cowok-cowok itu jadian sama dia. Biarpun sedih rasanya membuang rasa dihati yang dia juga punya khususnya buat abang itu, Aulia Ray, lelaki pertama yang menyatakan cinta padanya, dan membuat dia juga pertama sekali merasakan cinta monyet yang berujung duka.
Adia lari kekamarnya dan mengurung diri disana. Mengenang luka pertama akibat cinta segitiga yang bodoh yang berulang kali terjadi melibatkannya, Allysa dan seorang cowok bodoh lainnya.
Saat itu dia kelas 2 SMP, Ally kelas 3 SMP. Aulia itu temen sekelas Ally, bersama temen Ally yang lain mereka sering nongkrong di rumah. Sebagai adik yang baik Adia selalu mengantarkan minuman dan cemilan buat mereka. Adia sukanya mengamati mereka dari jauh. Ally supel dan ramah, temannya banyak, adia suka iri sama Ally. Tapi Ally suka galak, dia ngelarang Adia gabung-gabung sama gank nya, adia disuruh cari temen sendiri, padahal Adia tu pemalu banget, lebih suka baca buku dikamar daripada keluyuran atau cekikian sama orang banyak.
Sampai akhirnya Aulia yang kalau kerumah selalu bantuin Adia bikin minum dan siapin cemilan didapur, ngajak Adia cerita sambil manjat pohon mangga disamping rumah. Ah, Adia akhirnya klepek-klepek sama Aulia yang baik, ramah, dan tentunya ganteng pake banget.
Adia memejamkan mata, masih teringat rupa Aulia yang saat remaja kala itu jangkung, putih bersih, dengan rambut yang lurus rapi, bibir merah, mata nya sedikit sipit, dan Aulia juga ketua OSIS. Adia suka sama Aulia, dan saat Aulia juga menyatakan suka, Adia seneng banget, tapi tetap gak langsung menjawab iya saat diajak pacaran, dia perlu minta izin Ally, iya, larangan gabung dengan teman Ally membuat Adia harus minta izin kalau memang dia akan pacaran sama Aulia."eh, adik kualat kamu tu ya. Gak bisa! Aku suka juga sama Aulia, kamu pikir kenapa coba aku sering ajak mereka ke rumah kita? Ya biar deketlah sama dia. Kok kamu malah nekong aku, kakakmu! Gak punya hati apa gak punya otak sih? " waktu itu Adia cuma bisa nangis.
Besoknya di rooftop sekllah, saat Aulia nanya jawaban Adia dengan polos jawab begini. "maaf Bang, kak Ally gak ngizinin aku pacaran sama bang Aul, soalnya kak Ally suka juga sama kakak. Nanti aku jadi adik durhaka. Aku gak mau" kemudian aku menangis dan balik ke kelas tanpa menoleh sedikit pun ke Aulia.
Dan setelah itu, Aulia berantem sama Ally, Ally marahin Adia lagi dirumah, trus akhirnya Adia gak sanggup liat Aulia lagi kalau berjumpa, dan Aulia karena terlanjur kesal sama aturan kakak-adik bodoh itu, berpaling ke cewek lain. Nanda, namanya, dan mereka saat kumpul bareng dirumah Adia terang-terangan bermesraan, dan bikin risih Adia dan Ally.
Sedih banget kan... Disitu Adia berjanji gak bakal jadian sama temen nya ally.Trus yang ke dua pas SMA, nah pas SMA Ally gak mau satu sekolahan sama Adia. Pokoknya dia melarang Adia ikutan masuk ke sekolah yang sama dengannya. Jadi Ally karena masuk duluan ke sekolah negeri deket Rumah, Adia ditahun berikutnya harus masuk sekolah lain. Gak tanggung-tanggung, adia kan juga lebih pinter, jadi dia masuk sekolah negeri yang elit, nomor satu di kota mereka. Adia ya tetep gitu, gak banyak ngomong, jadi gak banyak temennya.
Saat gank Ally main ke rumah, satu cowok itu Taufik namanya, selalu penasaran sama Adia, gara-gara liat foto keluarga di ruang tamu. Akhirnya mau gak mau ally ngenalin Taufik ke Adia. Dan bener aja. Gak lama Taufik nembak Adia, dan adia langsung nolak, karena megang janjinya. Dan Ally ngamuk lagi, karena Ally suka sama Taufik. Akhirnya entah gimana Ally sama Taufik jadian, tapi endingnya gak enak, Taufik ketauan pacarin ally cuma biar tetep bisa liat dan ngobrol sama Adia. Dan semua jadi tambah kacau.Dan kali ini, nasibnya gak jauh berbeda, dosen kecengan (gebetan) Ally, pak Thariq, justru menggebet Adia, setelah gak sengaja bertemu Adia saat mengantarkan tugas makalah Ally yabg ketinggalan. Adia kembali kena getah yang tak enak. Adia gak pernah melawan kata-kata dari orang-orang disekitarnya walaupun sakit dan marah. Alasannya cuma simpel aja. Dia gak mau orang turut sakit atau marah karena kata-kata yang dikeluarkannya. Cukuplah dia sana yang merasakan tajamnya lidah, orang lain jangan.
Ayah-bunda mereka jangan ditanya. Pastinya lebih dengar sama omongan Ally yang memang pandai sekali berbicara. Ayah lah yang sedikit mau mengerti dan kadang membela Adia. Untuk urusan lelaki begini Bunda yang biasanya nyerocos panjang.
"persaudaraan lebih suci dibanding pernikahan ya. Mantan suami atau mantan istri ada. Tapi mantan saudara? Gak ada kan? Anak bunda cuma dua kalian aja. Bunda mau kalian akur dan saling sayang. Saling bantu dan saling menopang. Tidak rebutan atau menyakiti satu sama lain" itulah ceramah bunda. Adia mengangguk, karena memang menurutnya gak banget rasanya harus menyakiti kakaknya gara-gara laki-laki.
"bunda, kak Ally" sahut Adia, "Di, gak mau sama pak Thariq, Di gak pernah kegatelan sama siapapun. Jangan salahin Di kalau dia suka sama Di. Kita kan juga gak bisa ngatur perasaan orang mau suka atau cinta sama siapa. Perasaan kita aja gak bisa kita atur kan mau suka ama siapa." sejak kuliah 4 semester di jurusan psikologi, Adia sudah lumayan bisa berekspresi.
"tuh kan bun, pinterkan Di, ngeles lagi" jawab Ally
"enggak kak. Di gak akan ambil lelaki yang kakak suka, biarpun dia nyembah nyembah memohon di kaki Di. Di sayang kakak, dan kakak boleh pegang janji Di.", sahut Di lagi.
"ok bunda jadi saksinya ya" kata Ally dijawab oleh senyuman dan anggukan Bunda yang kemudian merentangkan tangannya dan memeluk kedua putrinya tercinta itu.
Ayah yang melihat mereka juga hanya bisa mengangguk-angguk sambkl tersenyum.
Yah, mungkin gak adil buat Adia. Harus mengabaikan perasaannya sendiri cuma karena alasan kakaknya yang lebih dulu mengenal dan suka sama lelaki yang menyukainya.
Ah... Di berdoa agar kelak dikemudian hari jodohnya bukanlah lelaki yang dia kenal melalui Ally. Sudah cukup tiga kali dia begini dan ini yang terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS Versus MAS
RomanceAdia gadis 27 tahun yang terpaksa harus pensiun dini jadi pramugari karena permintaan orang tua nya yang takut anak gadis nya jadi perawan tua, padahal kakak nya sendiri Allisa (29 tahun) yang seorang nutritionist juga belum menunjukkan tanda mau...