Suara Itu

110 20 0
                                    

Perkenalkan namaku Adira. Aku ini bisa dibilang remaja yang normal-normal saja seperti remaja pada umumnya hanya saja kadang sedikit cuek. Sekarang aku duduk di kelas 11 SMA.

"DIRA, AYO SARAPAN!" Teriak Ibuku dari ruang makan.

" Iya mah ini lagi siap-siap, sabarlah." Jawabku dengan penuh tenaga.

Sesampainya di sekolah, aku melihat banyak siswa-siswi yang menggunakan seragam putih biru. Mengapa demikian? Karena mulai hari ini akan dilaksanakan MPLS.

"Woy Dira!" Tiba-tiba seseorang berteriak memanggilku dan membuatku tersadar dari lamunanku.

Aku pun menoleh ke sumber suara tersebut, yang ternyata dia adalah Vano sahabatku dari SMP.

"Ternyata lo gak berubah ya." Ucapku dengan kesal.

"Ck, kagak nyadar diri lo Dir." Jawabnya seraya memukul-mukul pundakku.

"Oh iya Dir, kita kelasnya di lantai 3 tau, terus ya dekat tangga ke rooftop loh." Sambungnya lagi.

Aku hanya menganggukkan kepala saja, karena sudah mengetahuinya dan berniat meninggalkan Vano sendirian.

"Adira tungguin gue woy!" Teriak Vano.

Sesampainya di kelas, aku langsung menghampiri Adrian teman kecilku yang sedang melamun.

"Lo masih pagi udah melamun aja deh. Btw gue duduk di sebelah lo ya." Ucapku yang membuat dirinya tersadar dari lamunannya.

"Lo gak bareng Vano?" Tanyanya dengan suara dan wajah datarnya.

" Ngapain gue bareng sama tuh anak." Jawabku dengan cuek.

"Jahat banget sih lo, Dir." Ucap Vano tiba-tiba dengan suara lantang.

Aku dan Adrian hanya membuang nafas berat, karena tingkah lakunya.

Bel Istirahat pertama pun berbunyi, kami bertiga berniat pergi ke kantin. Baru 2 langkah keluar dari kelas, aku mendengar suara gitar yang sangat enak didengar. Menurutku suara itu datangnya dari arah rooftop, tetapi siapa yang memainkan gitar di rooftop siang hari begini.

"Woy! Dira!" Panggil Adrian menyadarkan lamunanku.

"Ayo ke kantin Dir, perut gue udah demo nih." Rengek Vano kepadaku.

Pada akhirnya aku menganggap kejadian tadi hanya salah dengar saja.

"Ngomong-ngomong kalian mau tahu sesuatu gak?" Tanya Vano.

Aku dan Adrian hanya menganggukkan kepala seraya memakan kentang goreng.

" Rooftop sekolah kita itu katanya gak boleh didatangi oleh siswa." Ucap Vano.

"Emangnya kenapa?" Tanya Adrian yang mulai menatap Vano dengan serius.

" Gue sih dengernya, dulu ada kejadian gitu deh sampai-sampai membuat satu sekolah geger karena kejadian itu." Jawab Vano dengan serius.

"Kejadian apa,No? yang jelas ceritanya." Ucapku mulai kesal.

"Ya gue gak tau Dir, soalnya itu rahasia sekolah." Jawab Vano yang juga mulai terlihat kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suara GitarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang