8

254 28 1
                                    

Cahaya pagi menyorot tubuh Kevin yang masih terselimuti bed cover berwarna coklat. Matanya yang baru terbuka membuatnya melonjak bangun segera.

Kevin melihat ke cermin dan meraba wajahnya yang mengerut, "god, seriously?" ia bertanya pada dirinya yang tidak menyangka. Pagi ini ternyata Kevin yang hidup. Biasanya dia masih dikurung.

"kaget lo?" Kevin menoleh kanan-kiri mencari sumber suara. Tapi tidak ditemukannya orang dikamarnya. Kembali Kevin menatap kaca. Matanya melebar dan berjalan mundur perlahan. Dapati wajah kejam dan jahat layaknya psikopat di dirinya.

"Vin, gua yang nolongin lo. Gosah takut. Ini muka lo juga. Mainlah, sebelum Cleo balik." Kevin dicermin berbicara menakuti Kevin yang nyata.

Prang!

Kevin melempar parfum gucci yang ada dimeja samping kasur ke kaca cermin. Kepingan kaca menyiprat ke kulit putih bagian tangan Kevin. "h-hah?!" Kevin takut. Sangat, sangat, sangat ketakutan melihat darah yang banyak mengalir ditangannya.

Kevin duduk bersandar ditembok dan menutup telinganya.

"Kevin!" Ihsan masuk karena mendengar bunyi bantingan kaca yang keras. Ihsan panik.

"Vin, lo kenapa? Hey. Kevin!" masih belum ada jawaban dari Kevin. Dia masih juga duduk diam menutup telinga. Pupil matanya mengecil dan tatapannya mengosong.

Plak!

Ihsan menampar wajah Kevin untuk menyadarkannya, "Kevin Sanjaya Sukamuljo!"

"I-ihsan..." ucap Kevin pelan hampir tidak bersuara.

"lo kenapa begini?! Astagfirullah..." Ihsan membopong Kevin duduk keatas kasur.

"S-san... Apa gue, udah gila?"

Ihsan menatap Kevin dari ujung kepala sampai keujung jari kaki. "jawab gua, Vin. Lo kenapa?" Kevin menggelengkan kepalanya.

"San, kapan all england dimulai?"

"emm, empat hari lagi. Kenapa?"

"gue pengen ketemu Naya secepatnya," kata Kevin.

👓👓👓

2 days later

Tibalah seluruh atlet andalan pelatnas di inggris. Berbagai ekspresi dari wajah mereka. Hari ini hari yang baik. Baiknya yaitu Kevin 'hidup'. Jadi, mereka tidak terlalu repot menghadapi sisi lainnya.

Akan tetapi, mereka juga harus tetap mengawasi Kevin. Bisa saja detik itu juga berubah.

Kevin kali ini sekamar dengan Rian. Pas sekali. Rian bisa mengontrol Kevin, dan berbincang mengenai pertemuannya dengan Naya.

"gue kasurnya deket jendela ya," ucap Kevin ke Rian. Rian mengangguk.

"by the way, kapan gue bisa ketemu Naya itu?"

Rian terhenti pergerakannya sejenak, "besok,"

"lo nemenin gue kan?"

"iyaaa. Udah lah jangan banyak tanya,"

Sorot mata Kevin berubah menjadi tajam dan tersenyum miring. "what a nice drama,"

Paradox | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang