"mau kemana, Jom? Vin?" tanya Ginting yang lagi duduk kumpul dengan Jojo, Ihsan, Gideon, Fajar, dan yang lainnya.
"ke kantornya Naya," jawab Rian.
"btw, Vin. Kacamata lo mana?" Kevin segera memakai kacamatanya setelah ditanyakan Gideon. Mata Gideon menyipit merasakan kejanggalan pada Kevin.
Kevin merasa awkward, "hehe sorry. Gua lupa," Gideon mebuat tawa kecil pada dirinya. Seolah-olah dia tau kalau itu bukan Kevin.
"udah-udah. Kita cabut ya. Ayo Vin," ucap Rian mengakhiri pembicaraan.
👓👓👓
Rian dan Kevin naik taksi menuju lokasi. Sebenarnya tidak jauh dari hotel. Tapi hanya karena mereka malas jalan aja.
"gua gak sabar buat nemuin Naya," semangat Kevin sembari melihat jalanan dari jendela mobil.
Rian mengalihkan pandangannya dari handphone-nya ke Kevin. "awas kalo lo naksir," ujar Rian dan kembali fokus ke hpnya.
"hm. Itu tergantung sih," Kevin senyum.
Skip."excuse me, my name is Rian Ardianto. Iam Ms. Nayendra's best friend. Can i meet her now?" tanya Rian kepada penjaga di information center.
"okay. Wait a minute, sir." orang itu menelpon memberi tahu ada yang datang.
"you can meet her. Please follow me,"
Dengan gedung 21 lantai. Lantai ruangannya tepat paling atas. Disisi Rian, jantungnya berdebar kencang untuk menemui sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.
Ting
Pintu lift terbuka dilantai yang dituju. Kaki Rian semakin ragu untuk menemui Naya. Rian hanya jalan dengan kepala tertunduk melihat karpet merah sebagai jalan.
"mas Rian!" panggil seorang cewe. Bukan Naya. Yang pasti, cewe ini pernah ada hubungan yang tidak jelas dengan Rian.
Rian mendongak kedepan. Alisnya mengangkat, "Ra?"
Cewe bernama Rara itu memeluk Rian. "ya ampun, mas! Aku kangen banget sama kamu!" sayangnya Rian tidak membalas pelukan Rara karena kaget.
"Ra, l-lepas." Rian melepas paksa pelukan Rara.
"ahaha, mas canggung ya karena udah lama kita nggak ketemu?" Rian membuang muka. Kevin melihat Ra dengan tatapan yang berkata 'disgusting.'
"ehm! Can we just continue?" tanya Kevin ke orang yang memandu mereka.
"ck, pasti mau ketemu Naya kan! Naya aja terus yang kamu pikirin," Ra pergi dengan kekesalannya. Mereka lanjut jalan ke ruangan kantor Naya.
"dia siapa, Yan?" tanya Kevin. Rian menoleh ke Kevin.
"jangan dipeduliin," tukas Rian.
"this is ms. Nayendra's room, sir. She told me that you can enter her room,"
"oh, thanks sir." ucap Rian. Kemudian Rian memencet bel ruangan.
Cklek
"mas Rian?!" Naya membukakan pintu dan mengusap dadanya kaget.
"hai Nay," sapa Rian dengan senyumnya. Kevin masih dibelakang Rian mengikutinya.
"ya Allah kok mendadak? Aduh, ayo silakan masuk. Duduk mas,"
"oh iya Nay. Maaf ya aku gak ngabarin kamu buat dateng ke sini. Kamu sibuk gak sekarang?" Rian membuka pembicaraan.
"gapapa kok. Aku juga jarang aktif handphone. Aku juga baru aja selesain tugasku,"
"Nay, ini Kevin. Yang aku ceritain waktu pas telponan,"
Mereka berjabat tangan. "Naya,"
"Kevin,"
"hmm... Jadi-jadi, apa yang pengen dibahas sekarang?" tanya Naya.
"gini Nay. Anak-anak di pelatnas pengen Kevin ini sembuh dari alter-alternya," jelas Rian. Kevin melirik Rian. Kevin menelan ludahnya kasar.
"maaf Naya. Toilet dimana ya?" sedikit aneh dengan tingkah Kevin.
"oh, ada diluar. Koridor lurus mentok belok kanan."
Kevin tersenyum menyeleneh. "oke. Makasih,"
Ada yang janggal gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradox | Kevin Sanjaya
Fanfiction[SEMI HIATUS] "Kevin Sanjaya Sukamuljo? aku ingin bertemu dengannya sekarang," -AU -DID