kepada mentari yang menyinari bumi, tanpamu tidak akan bumi sehangat ini.
kepada sang rembulan yang menyinari malam,
tanpamu malam yang gelap gulita ini pasti tidak akan merasa secerah saat engkau ada.
kepadamu yang selalu dihati, terima kasih telah membuat hari hariku sehangat mentari menyinari bumi dan secerah rembulan menyinari malam.
aku masih disini, menunggu kelanjutan kisah kasih kita.
cerita kisah kita yang tidak pernah berakhir, walau kamu menyatakan akhirnya.-- --
Ditatapnya goresan pena tersebut, kertas selembar yang awalnya berwarna putih itu kini sudah tertulis sesuatu apa yang menjadi isi hati seorang perempuan bersurai coklat muda ini.
Nakyung menatap sendu. tatapannya beralih ke tangan kanannya yang sedang menggenggam sebuah foto cetakan tahun lalu.
Laki laki dengan setelan hitam berpadu putih dengan wajah tegas, yaitu seseorang yang berada diframe tersebut.
"kamu apa kabar, Jinyoung?" lirihnya seraya mengusap foto yang ia genggam.
Kemudian tangannya bergerak menaruh foto tersebut ditempatnya semula, diselipan buku harian berwarna biru laut miliknya.
Getaran benda pipih berwarna abu abu yang berada diatas nakas membuat Nakyung mengalihkan atensinya.
Diletakkan kembali buku harian tersebut dan segera ia menyambar ponselnya sambil terduduk dipinggir kasur.
Guanlin
aku di depan rumah na
16.03 p.mMelihat isi pesan itu nakyung menghela napasnya pelan. sampai kapan ia harus membohongi perasaannya terus menerus?
Bahkan ia pun tau, jika ia seperti ini terus secara tidak langsung akan menyakiti perasaannya sendiri dan tentunya perasaan guanlin. laki laki yang belum lama ini menjalin hubungan dengan nakyung.
Nakyung
aku lagi gak dirumah maaf ya
16.05 p.mDan harus sampai kapan ia berbohong seperti ini? demi menyelamatkan perasaannya tanpa memikirkan apa yang di rasa oleh laki laki tersebut.
"maaf Guan, aku lagi merindu dan butuh waktu sendiri. " ucap Nakyung dengan pelan, lalu ia pun mematikan ponselnya dan mengambil posisi tiduran diatas kasur.
Nakyung membutuhkan istirahat yang lama, agar rasa rindunya meredam.
ㅡㅡ
Minggu pagi yang cerah hari ini, Nakyung sudah bersiap dengan setelan kemeja putih dengan celana bahan diatas dengkul berwarna coklat.
Rencananya hari ini ia ingin menghirup udara segar sambil berjalan keliling ibu kota, ditemani dengan buku harian berwarna biru laut miliknya yang selalu ia bawa kemana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last - Wanna One ✔️
Fiksi Penggemar[1st Project] Thank you for the memories you..... that always make me smile, I'll try to live well I'll become a better person..... let me give this last present for you... --- Wannable