Bab 1 pertemuan

31 1 0
                                    

"tuan andi bangun tuan, waktunya sarapan"
"iya sebentar..."
Teriakku dengan rasa malas dan kesal.
Dari keadaan telungkup aku memutarkan badanku dan melihat keatas, akhirnya pagi yang membosankan dimulai juga aku rasa hari ini aku hanya ingin bertiduran saja.
Terdengar dari kuping kiri ku suara notif pertanda ada chat dari hpku.
<Chat Grup kelas>
Niko : hari minggu gini enaknya jalan jalan ke mall yuk.
Rika : boleh boleh, bosen juga nih dirumah doang. Tapi sepertinya aku gada kendaraan :(
Niko : tenang rika abang selalu siap menjemput kok XD
Aisyah : jemput aku juga dong niko
Niko : aisyah naik gojek aja, gojek murah loohh
Akbar : aku juga join dong kabari ya pergi jam berapa
....
Chatan grup kelas terus berlanjut, rasanya aku kesal sekali melihat si niko, mentang mentang ganteng bisa seenaknya mengajak cewe cantik untuk jalan.
Rika adalah wanita paling cantik di sekolah ku, bukan hanya di kelas, dia juga bisa dibilang wanita paling cantik di sekolah. Putih mulus bening dengan rambut dikucir dan dada yang sedang Rasanya ingin sekali aku pecaran dengannya.
"Kalau aku jemput dia pake holikopter pribadi papa dia juga bakal terpanah melihatku, namanya juga wanita murahan hahaha"
Aku tertawa seakan aku adalah raja yang menertawakan budaknya.
"tuan sarapannya tuan"
"YA YAA kalau masuk ke kamar diketok dulu dong brengsek"
"maaf tuan atas ketidaksopanan saya"
Aku keluar dari kamarku dan langsung menuju ke ruang makan.
ada banyak sekali makanan di meja makan , aku mengambil satu paha ayam dan aku berdiri didepan jendela.
sepertinya ikut dengan anak kelas bisa jadi solusi atas kebosananku hari ini , lagian aku juga belum pernah ikut mereka jalan jalan , sesekali aku juga harus mengambil perhatian di depan cewe cewe, aku kalau begaya juga ga kalah ganteng di bandingkan si niko kampret itu.
<chat grup kelas>
Andi : aku ikut
alvian : eh tumben tumben ikut ndik
anggit : serius ikut ndik biasanya kamu sibuk terus
alvian : sibuk apa ? sibuk main game hahaha
niko : asik nih kalau andik ikut mana tau kita bisa dapet makan gratis wkwkwk
tiara : sudah jangan di ledekin terus, andi kalau bener mau ikut , dateng ke megamall ya di
dekat kfc kita semua kumpul disitu jam 11
rika : niko aku udah siap nih jangan lupa jemput ya
niko : siap cantik , abang bentar lagi otw
.....
Rasanya jijik sekali melihat mereka membiacarakan ku, pengen nampar mereka satu satu sambil ketawa setan. Mereka selalu saja memanfaatkan ku karena aku seorang anak presiden.
Ya, papa ku adalah seorang presiden, dia sudah menjabat selama 9 tahun dan tahun ini adalah tahun terakhir dia menjabat sebagai presiden. dia selalu sibuk mengurusi rakyat tanpa melihat kehidupan ku yang membosankan ini.
Mungkin aku bukanlah yang dimaksud dengan golongan rakyat bagi dia, melihat dia berkoar koar memberikan janji untuk kesejahteraan rakyat padahal hidup anaknya sendiri tidak pernah diperhatikan dia. Rasanya kesal sekali.
Semakin lama aku memikirkan tentang papa ku semakin benci aku melihat dia, ya sudahlah dari pada memikirkannya lebih baik aku bersiap siap untuk pergi.
"pelayan siapkan baju paling keren dan trending untuk aku pergi"
"maaf tuan, anda mau pergi kemana"
"Banyak Tanya sipkan aja"
Aku pun meletakan sisa paha ayam yang tadi aku makan di atas meja dan berjalan menuju kamar mandi.
Didalam kamar mandi aku berkaca.
Kalau dilihat lihat aku tampan juga, masa dengan ketampanan ini cewe cewe itu tidak ada yang terpanah denganku, apa mungkin mereka semua katarak makanya tidak ada yang mau dekat dengan ku.
Aku mandi dengan sabun yang sangat mahal dan bermerek. Sambil bernyanyi aku berfikir gimana caranya agar pandangan para wanita akan tertuju padaku ,biar si niko kampret itu dengki melihatnya.
"pelayan mana pakaian nya ? aku sudah selesai"
"baik tuan akan saya antar , sebentar tuan"
"sebentar sebentar cepat toh kalau kerja"
Pelayan pun memberikan pakaian yang aku minta kepadaku.
Jaket jeans denim dengan patch buzz lightyear dibahu sebelah kiri, kaos putih polos dan celana chino berwarna hijau olive.
"hey pilihan mu tidak buruk, kau boleh libur minggu depan jika kau mau"
"Terimakasih tuan atas kebaikan anda"
Sebenarnya aku tidak membenci pelayanku, aku hanya membenci kehidupanku yang membuatku menjadi kesal melihat semua orang.
Aku pun pergi ke kamar dan mencoba pakaian tadi. Pakai itu membuat ku menjadi teringat mama. Mama sering menggunakan baju berwarna hijau dengan topi bundar manisnya.
Mama adalah seorang dokter. Cantik pintar dan baik hati, tidak ada wanita lain sesempurna dia bagiku. Aku sendiri tidak tau dimana mama ku berada.
Terakhir yang aku ingat, dia memberikan ku sebuah buku lalu dia berpesan bahwa aku harus selalu menyimpan buku itu dan membacanya ketika aku sedang kesusahan dan papa tidak dapat membantuku.
Buku itu berisi cerita tentang seorang raja yang menghancurkan kerajaannya sendiri untuk menyelamat kerjaan tersebut . Aku sendiri tidak paham maksud cerita itu dan aku juga tidak suka membaca. Jadi buku itu selalu aku simpan di lemari kamar ku.
"Tuan ada telfon dari bapak katanya sangat penting"
Aku keluar dari kamar dan mengambil telfon gengam yang di berikan oleh pelayanku.
"ada apa ?"
"andi dengerin kata papa baik baik, sekarang juga pergi keruang bawah tanah lalu kunci dan tunggu disitu, papa akan suruh anggota papa untuk menjemput mu disitu"
"ngapaian sih kesana ? disana itu bau dan kotor, aku tidak mau aku mau pergi keluar hari ini"
"hei dengerin kata papa..."
"ngapain aku dengerin kata anda, anda sendiri tidak pernah dengerin kata saya !"
Aku langsung menutup telfon itu dan mematikannya.
Baru saja aku mau keluar dari rumah sudah ada saja yang membuat ku kesal.
Aku tidak peduli.
"pelayan aku mau pergi tolong siapkan makanan untuk nanti aku pulang"
"maaf tuan anda mau pergi kemana ? nanti kalau bapak telfon lagi gimana ?"
"alaah bayak kali Tanyamu itu, bilang aja aku lagi di pluto"
Aku pun keluar dari rumah.
Megamall tidaklah jauh dari rumahku , naik mobil terlalu ribet jadi aku memilih untuk jalan kaki saja.
langkah demi langkah kaki ku mulai terasa pegal, rasa menyesal mulai muncul dalam pikiran ku. kenapa tadi aku tidak minta dianterin aja. iyasudahlah sudah terlanjur juga.
aku berjalan melalui tempat pejalan kaki melintasi gedung gedung dan pertokoan. rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat pemandangan ini. melihat orang orang berjalan , berbincang, tertawa dengan bebasnya. tanpa ku sadari keluar senyuman kecil dari bibir ku. aku tidak tau senyuman itu untuk siapa tapi rasanya aku senang.
setelah beberapa menit aku berjalan akhirnya aku sampai didepan pintu masuk megamall. sekarang baru jam 10.30. aku rasa yang lain juga pada belum dateng.
tiba tiba aku merasakan rasa gelisah dan merinding, mungkin aku gugup kali ya karena untuk pertama kalinya aku ikut jalan dengan teman kelas ku.
rasanya aku mau ke kamar mandi dulu untuk ngilangin rasa gugup ini.
aku pun menuju ke kamar mandi yang terletak di lantai dua. aku berjalan melalui escalatore. ntah kenapa semakin dekat aku kearah kamar mandi semakin kuat juga rasa gugupku.
badan ku terasa merinding sekali , apa bener gugup itu seperti ini rasanya.
setelah aku sampai dikamar mandi aku membilas wajahku di wastafel dan melihat didepan kaca. rasanya kok ada yang ganjel tapi apa.
tanpa ada pertanda tiba tiba terdengar suara dentuman keras dari luar kamar mandi. lantai mulai bergoyang, suara teriakan orang orang berteriak mulai terdengar. seperti ada suatu benda besar yang terjatuh di luar kamar mandi.
aku pun terduduk, kaki ku mulai bergetar. jantung ku berdetak sangat kencang. belum pernah aku merasakan ketakutan yang sangat dalam seperti ini.
aku berusaha untuk berdiri , tapi kakiku terasa sangat lemah seakan tidak kuat untuk berdiri. sambil meraih westafel untuk mengokong tubuhku aku mencoba untuk berdiri lagi.
teriakan orang orang tak berhenti terus bersuara.
aku berusaha keluar dari kamar mandi untuk melihat keadaan sekitar.
keringat dingin mulai keluar dari tubuhku rasa takut yang dalam seakan aku tak percaya dengan apa yang aku lihat.
bangkai bangkai manusia tertumpuk dan seoarang manusia berdiri di tengah tengahnya.
bukan , tidak mungkin itu manusia.disekujur tubuhnya tampak daging yang tidak tertutupi kulit, bola mata yang hitam dan mulutnya sedang mengunyah sepotong tangan yang sudah tidak utuh.
tangan kiri ku memang lengan kanan ku seakan memastikan apakah tangan ku masih ada.
jantungku berdetak sangat cepat , nafasku terengah engah , dengan perlahan aku mundur kembali ke kamar mandi.
kepalaku mulai terasa aneh. aku tidak bisa berfikir untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
tiba tiba lantai mulai bergoyang lagi , aku terduduk dan berusaha memegang tembok.
sekilas terdengar suara tembok yang mulai retak. tanganku reflek untuk menutupi kepala dan wajahku.
terasa batu batu kecil berjatuhan dari atas kepalaku.
jantungku terus berdetak kencang, aku merasa ini mungkin akhir dari hidupku.
"tuhan jika aku masih diberi kesempatan aku janji tuhan, aku akan lebih baik ke pelayanku, aku akan memperbaiki hubunganku dengan papa, aku janji gk akan sok ganteng lagi, aku janji aku akan ber.........."
................
.............
.......
....
..
.

gelap.
semuanya tampak hitam.
"dimana aku ? apa aku bener bener sudah mati ?"
tiba tiba tampak satu titik putih yang pelan pelan mulai bersinar.
dibalik cahaya putih itu tampak seorang wanita dengan rambut yang terberai. wajahnya tidak begitu jelas. tapi aku seakan tidak asing. hatiku terasa hangat seakan rindu kepanya.
"ibu ?"
wanita itu memegang sebuah buku lalu dia menunjukannya kepadaku.
....
...
dengan perasaan kaget tiba tiba mataku terbuka. kepalaku terasa sakit seperti terbentur sesuatu.
dari hidungku terasa debu debu yang berterbangan , tercium aroma semen bercampur dengan bauk aneh yang cukup menyengat.
dipipiku terasa ada air yang mengalir pelan. sepertinya aku menangis.
bibirku mulai tersenyum pelan.
aku masih hidup.
meskipun aku tidak tau apa yang terjadi tapi aku merasa sangat lega aku masih hidup.
aku berusaha menggerakan tanganku pelan pelan. dan berusaha untuk duduk.
aku melihat sekitar.
banyak batu bertumpukan seperti pecahan pecahan tembok.
aku mulai teringat. sepertinya tadi terjadi gempa bumi. aku melihat keatas ada tembok besar yang melindungiku dari pecahan pecahan tembok yang jatuh dari atas.
aku merasa aneh. tumben tumbennya aku beruntung. jika tembok besor itu tidak jatuh diatas ku mungkin saja aku sudah mati.
aku menarik napas dalam dalam lalu menghembuskannya.
"hehe....hehe...hehehehe......"
aku tertawa pelan seakan semuanya terasa lucu. seakan aku tidak percaya bahwa aku masih hidup.
hatiku mulai terasa sedih. yang tadinya aku ketawa, aku mulai menitikkan air mata dan menangis.
aku mengucek ngucek mataku berusaha untuk menghentikan air mata.
sudah ah berhenti nangis, tidak ada pria ganteng di dunia ini yang menangis.
aku harus kuat. yaa, bukan menangis tapi cari jalan keluar.
aku berusaha untuk berdiri dan merengangkan badan ku.
setelah itu aku mulai sadar , bau menyengat apa yang dari tadi tercium dihidungku.
jantungku mulai berdetak kencang, aku melihat banyak sekali potongan potongan badan manusia dengan darah yang masih kental.
kaki ku perlahan mengambil langkah mundur. ternyata aku tidak berada di kamar mandi.aku berada di lantai satu.
badanku mulai gelisah.
aku mulai menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya untuk menenangkan diri.
aku tidak boleh panik.
aku mengambil ponselku yang berada di kocek celana.
ponselku tampak baik baik saja. di bagian notif tampak tanda silang pertanda kalau tidak ada sinyal.
aku tidak bisa disini terus aku harus mencari jalan untuk pulang.
aku mulai berjalan meninggalkan tempat tadi.
setelah beberapa langkah aku berjalan. aku melihat banyak sekali potongan potongan organ tubuh. dari beberapa yang tampak aku ngerasa di tiap potongan itu tampak bekas sebuah gigitan.
kepala ku mulai terasa pusing kembali.
aku mulai teringat. aku tadi ke sini buat bertemu dengan temen temen kelas ku. aku tidak tau apakah mereka baik baik saja tapi aku berharap mereka semua selamat.
dari sisi mata kiri ku sekilas aku melihat sesuatu yang tidak asing.
makhluk dengan bentuk seperti manusia dengan daging berbentuk otot yang sama sekali tidak tertutup oleh kulit.
aku terdiam kaku. keringat dari tubuhku mulai mengalir.
makhluk itu tampak sedang jongkok dan mengunyah daging yang berlumuran darah.
perlahan aku jongkok untuk bersembunyi di balik tumpukan batu.
terduduk takut seakan tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan.
"krunch..krunch..krunch............."
firasatku mulai tidak enak. suara kunyahan makhluk  itu berhenti. aku mencoba untuk mengintip untuk memastikan apa yang dilakukan oleh makhluk itu.
makhluk itu berjalan kearah yang berlawanan dari tempat ku. membuaku lega sekali.
kesempatan emas tidak akan datang dua kali , ini waktu yang pas untuk aku kabur.
dengan pelan pelan aku berjalan sambil mencari jalan untuk keluar.
"hikss...hiks..hiks.."
suara tangisan pelan mulai terdengar oleh ku.
setelah aku perhatikan ternyata makhluk tadi berjalan menuju sumber dari suara tangisan itu.
sayang sekali sepertinya ini bukan hari keberuntang dia. aku harus terus berjalan untuk mencari jalan keluar.
beberapa meter kedapan akhirnya tampak sebuah pintu kaca yang sudah tidak lagi sempurna.
itu dia jalan keluar ku.
setelah beberapa langkah menuju pintu keluar .
aku terhenti.
"hikss...ibu..hikss..hikss...ibu.."
aku ingin segera keluar tapi......ah.
aku pergi menuju makhluk tadi, dimana tempat suara tangisan itu keluar.
sambil bersembunyi diruntuhan akhirnya aku menemukan suara tangisan itu.
seoarang gadis kecil yang sedang di peluk ibunya yang bersembunyi di balik celah celah tembok yang runtuh.












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the changer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang