16

2.8K 120 48
                                    


happy reading.

krystal menghentikan mobilnya tepat di sebuah kedai rumah makan kecil di pinggiran kouta. sehun mengernyitkan dahinya saat krystal menyuruhnya turun.

"waktunya makan siang" bisik krystal dengan raut menantang.

sehun mengulum senyum dengan smirk andalannya, lalu meraih tangan krystal dan penuh semangat mengayunkannya sembari berjalan masuk.
"kajja...!" ajaknya.

sekarang justru krystal yang melongo takjub melihat sehun yang bahkan tidak sungkan untuk makan siang di rumah makan kecil seperti itu. krystal berusaha menghindari tatapan mata sehun, menyembunyikan rona merah di pipinya akibat terlalu terpesona dengan sosok namja itu.

setelah menghabiskan masing masing satu mangkuk jajangmyeon serta sedikit anggur beras dan menyelesaikan pembayaran di mana krystal bersikeras untuk membayar makan siang mereka yang tidak seberapa, namun sehun tetap bersikeras tidak mau mengalah membiarkan krystal yang membayarnya. akhirnya dengan sedikit perdebatan kecil diantara mereka, sehunlah yang menang.

krystal kembali mengemudikan mobilnya, menelusuri jalanan yang mulai padat. selama berada di mobil, setidaknya empat panggilan masuk yang di jawab sehun dan semuanya tentang pekerjaan.

krystal merasa heran, mengapa tidak ada hari libur bagi sehun yang bisa dia nikmati untuk dirinya. sehun memang pemilik perusahaan terbesar di korea, tapi hari minggu masih di usik dengan pekerjaan. kalau itu ia mungkin krystal sudah gila.

krystal memarkirkan mobilnya di sebuah area terbuka. tempat umum dimana banyak terdapat orang orang yang ingin melepas penat atau sekedar berkencan sederhana ala rakyat biasa. tepi suangai han.

"menikmati sunset, oke?" ujar krystal meniru gaya sehun saat memberinya porsche itu padanya.

sehun tersenyum, sebelah matanya berkedip seksi ke arah krystal."as you wish, miss"

angin bertiup riang saat mereka berjalan bersisian menyusuri sepanjang aliran sungai. langit masih cukup cerah di atas sana dengan udara yang sedikit lebih dingin namun tak menyurutkan semangat orang untuk menghabiskan senjanya di tempat itu.

"jadi seperti ini kencan yang kau impikan?" sehun bertanya menggerakkan tangan mereka yang saling bertautan. krystal mengangguk lalu sedikit mendongak menatapnya. raut wajah sehun cerah dengan senyuman yang teramat manis di bibirnya.

mereka berjalan lagi hingga menemukan spot nyaman untuk duduk, di bawah pohon maple yang berdaun lebat. sehun masih belum melepaskan tangan krystal. di depan mereka ada hamparan sungai dengan aliran tenang, juga suara berisik dari yatch komersil yang di jajakan untuk wisatawan yang ingin berkeliling sungai han. mungkin krystal harus mengajak sehun menaikinya juga nanti.

"dulu saat masih kecil. appaku sering mengajakku kesini... dan kami naik itu!" krystal menunjuk sebuah yatch yang berlayar menjauhi daratan.

"sepanjang hidup aku belum pernah pergi berkencan, aku sering mendengar temanku bercerita bagaimana dia berkencan dengan pacarnya. tentu saja aku iri, tapi..."

krystal mengehentikan sejenak ucapannya menatap ke sekitar dan tidak lagi mendapati orang berkeliaran di sekitar mereka. sehun menghadapnya, tanpa bicara dia meminta krystal untuk melanjutkan ceritanya.

"... tidak banyak namja di sekolah yang mendekatiku karna dulu aku sangat aneh"

sehun memberi senyuman yang menyiratkan tatapan iba. bukankah sekarang krystal sudah berbeda?

"kau sangat cantik, benar tidak ada satupun?" tanya sehun penasaran.

krystal menggeleng jengkel atas ucapan sehun yang meragukannya itu. dan krystal cukup senang suasana tidak lagi mellow seperti sebelumnya.

CRAZY IN LOVE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang