10. Dia baik

32 16 0
                                    

Hallo haiiiiiii. I'm come back hihi. Maapkan jika ini ga jelas,karna yang nulisnya juga lagi ga jelas. Hepi riding♡

       ~Jangan menilai orang dari katanya, tapi harus dari nyatanya. Oke?~

Al sedang duduk di kantin bersama Aldo. Keduanya sedang mengobrol. Al sedang bercerita tentang Hani. Aldo teringat sesuatu,dia langsung berbicara kepada Al.

"Itu motor kapan lo ambil,di bayar belon,di ambil kaga. Bunda gue berisik banget tiap gue balik rumah tu motor siapa,tu motor siapa . Lu mah ga ada kasian kasian nya ke guuuu...." ucapan Aldo terpotong karna jari Al menutupi mulutnya.

Wajar saja Aldo marah,sudah 2 bulan motor Hani belum ia ambil,Al memang sengaja,Al masih ingin mengantar jemput Hani,dia memang sengaja melakukan itu. Padahalkan motor Hani hanya bocor ban nya saja.

"Pulang sekolah gue ambil,bawel ya tu mulut ." Potong Al cepat,dia merasa muak dengan omelan dari mulut Aldo. Al berdiri dan ia berniat pergi tetapi.

"Hey." Panggil Shesil kepada Al.

"Tayo kan?pasti lo mau bilang hey tayo? Kan sekarang lagi musim tuh yang kek begituan." Ucap Aldo.

"Hehe enggak ko,gue mau panggil temen lo,gue gatau namanya jadi gue panggil hey aja." Jawab Shesil dengan senyum disertai lesung pipi nya.

"Nama nya Aliansyah Aldy Alvaro,bisa dipanggil kulkas,dingin coi soalnya." Ucap Aldo .

Al hanya menanggapi sahabat nya yang bisa dikatakan sedikit waras banyak gilanya dengan acungan jempol kemudian ia langsung pergi meninggalkan shesil dan Aldo.

"Lo temen nya Al?" Tanya Shesil.

"Kalo gue bukan temennya ngapain gue bareng sama tuh bocah." Balas Aldo.

"Emmm,boleh minta id line atau wa nya dia gitu?"

"Lo minta aja sendiri,klo gue yang ngasih tar pacarnya Al marah."

"Dia punya pacar?"

"Hem,Gue pergi dulu."

"Shit!!! Kenapa harus udah punya pacar?"

Shesil yang berencana ingin mendekati Al tibat tiba niat nya ia urungkan.

***

Hani sedang menulis soal soal sejarah beserta isinya,Hani berniat mengambil ponsel nya dikolong meja untuk searching,tetapi tangannya tidak sengaja menyentuh kantong kresek.

"Ko ada lagi sih,ini siapa sih,tanpa pengirim,kalo gini kan ga enak gue makannya." . Ucap Hani . Bunga geleng geleng sambil tersenyum melihat teman sebangku nya itu.

Hani kesal,sudah dua hari di kolong meja nya selalu ada coklat dan bunga mawar. Tapi Hani tetap memasukan coklat dan bunganya ke dalam tas. Kan sayang . Rezeki gaboleh ditolak kan guys?apalagi coklat!

***

Hani berdiri sambil memegang ponsel,entah apa yang ia lakukan,hanya tuhan dan dirinya saja yang tahu. Dia terlalu fokus memainkan ponsel hingga tidak sadar sedari tadi ada yang memperhatikannya dalam diam.

"HANI WOI LO LAGI NGAPAIN." Rangga berteriak tepat di depan telinga Hani.

"Gue lagi rindu eh lagi rindu,ih lo apa apaan sih ga ada kerjaan banget ngagetin orang!" Hani berteriak sementara Rangga hanya cengengesan,dia sengaja melakukan itu,dia suka melihat wajah kesal Hani.

"Ih ko lu kayak emak emak sih latah begitu." Rangga terus saja berbicara,sedangkan lawan bicaranya sedang merekam ucapan Rangga di snap wa nya dengan tambahan caption "teman siapa ini yatuhan,tenggelamkan saja Hani ikhlas". Sudah 10 menit Rangga menemani Hani menunggu jemputannya.

Klakson motor Al sudah terdengar,Hani berniat pergi tapi Rangga menahannya.

"Hani tunggu,ini buat lo,oleh oleh dari nyokap gue,lo suka coklat kan?" Ucap Rangga sambil memberikan coklat kepada Hani.

"Ah Rangga,tengkyuuhhhhh." Ucap Hani di imutimutkan. Ah tapi Hani memang imut .

"Haha,jangan lupa dimakan." Rangga segera pergi,tapi sebelum pergi dia mengacak rambut Hani sebentar.

"Ah Rangga baik,mungkin  gue dulu terlalu ambil kesimpulan kalo dia orang ga jelas,gue terlalu percaya omongan orang lain kalo dia itu ga jelas,bahkan ga asik,nolep gitu. Tapi tadi?dia nungguin gue sampe Al jemput terus ngasih coklat hihi." Ucap Hani senyum senyum sendiri.

"Heh woi anum,lo gamau pulang?gue tinggal disini ya?" Al berteriak kesal. Bagaimana tidak? Dia melihat di depan mata nya ada seorang laki laki yang memberi Hani coklat kemudian mengacak acak rambutnya.

"Hehe Aliando udah dateng ternyata,lupa akutu hehe."

"Naek lo bogel cepetan ah udah sore."

"Hidih,Al mah marah marah aja,ubanan tau rasa."
"Al,ga kerasa ya,Hani sama Al udah kenal dua bulan."

"Ah iya num gue baru inget." Al yang tadinya ingin marah tapi ketika Hani berbicara lembut apalagi itu menyangkut mereka berdua. Yaampun bagaimana Al tidak luluh.

"Nah kan sekarang udah Hani ingetin,jadi,kapan motor Hani dipulangin ke yang punya nya?"

" Besok ya Num hehe."

"Udah satu minggu ini besok besok aja,males gue tu sebenernya,tapi terserah,gue males nagihnya."

Al hanya tertawa mendengar celotehan dari mulut Hani,akhir akhir ini Al sudah biasa mendengarnya. Dia semakin dekat dengan Hani.






















maap kan ya kalo gaje hihi.
Jangan lupa follow ig aku @dellaummmmm

Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang