I Want To Be Your Friend 1

766 93 4
                                    

“Hati-hati saat pulang, aku tidak bisa mengantarmu. Sebentar lagi pukul 8 malam, jadi jangan terlalu lama di sini. Nanti aku hubungi, aku menyayangimu” Sehun berkata sambil mengecup lembut pipi kanan Taeyeon.

Taeyeon semula diam dan tetap fokus pada permainan gitarnya. Namun sejenak kemudian, ia memandang punggung Sehun yang berjalan keluar dari Cafe DropTea. Tatapan Taeyeon kosong ketika dia memandang Sehun, yang melambaikan tangan sambil tersenyum penuh kasih padanya sebelum memasuki mobil, melalui kaca jendela besar disampingnya.

“Bisa mainkan satu lagu untukku?”

Taeyeon tersentak dari lamunannya. Baekhyun tiba-tiba duduk di hadapannya sambil tersenyum riang.

“Aku pelanggan khusus dan selalu mengadakan wawancara ekslusif di sini. Jadi, aku bisa minta dinyanyikan satu lagu kan” kata Baekhyun penuh rasa percaya diri.

Taeyeon menoleh ke kiri dan kanan.

“Cafe DropTea tempat favorit para selebriti. Di sini sepi, di sekitar lingkungan ini juga aman. Tidak banyak penggemar yang datang karena terlalu jauh dari pusat kota” jelas Baekhyun yang seakan tahu isi pikiran Taeyeon.

Taeyeon kembali menatap Baekhyun yang masih tersenyum padanya.

“Kau tidak lelah bersikap seperti ini. Tersenyumlah seperti saat kau tersenyum pada Eun Byul. Kau tahu kan, aku paman sepupu Eun Byul?” tanya Baekhyun dengan wajahnya yang masih tetap ceria.

“Eun Byul sangat sial memiliki paman sepertimu, pesolek” kata Taeyeon datar.

Taeyeon dengan cepat memasukkan gitarnya ke dalam tas dan pergi meninggalkan Baekhyun yang lagi-lagi tidak bisa membalas perlakuan Taeyeon. Laki-laki itu terlihat begitu syok dengan kata-kata Taeyeon.

“Kita berteman. Hah! Hah! Hah!” kata Baekhyun dengan napas tersengal.

Taeyeon tidak memerdulikan ajakan Baekhyun. Ia tetap melangkah meninggalkan Baekhyun yang tengah membungkuk sambil memegangi kedua lututnya yang lemas dengan napas yang tidak beraturan.

“Ya!” teriak Baekhyun sambil mengejar Taeyeon.

Lagi-lagi Baekhyun berhasil membanyangi langkah Taeyeon. Dia mencoba untuk tidak berhenti lagi. Sambil mengatur pernapasannya, Baekhyun mulai berjalan normal, membanyangi langkah Taeyeon yang santai.

“Kau tidak akan rugi berteman denganku. Kau akan selalu bisa bertemu Eun Byul” kata Baekhyun.

“Aku bertemu Eun Byul tiga kali dalam seminggu” sahut Taeyeon datar tanpa memandang Baekhyun sedikit pun.

“Kau pasti ingin jalan-jalan bersama Eun Byul. Kalau kau berteman denganku, kau bisa berjalan-jalan setiap hari dengan Eun Byul” Baekhyun kembali membujuk Taeyeon.

“Aku sudah pernah berjalan-jalan dengannya” jawab Taeyeon masih datar, tanpa memandang Baekhyun.

“Baiklah. Kalau kau berteman denganku, kau akan tersenyum dan menjadi gadis hiperaktiv seperti yang dikatakan Kyungsoo temanku” kata Baekhyun lagi.

Taeyeon menghentikan langkahnya dan menatap Baekhyun yang sedang tersenyum penuh arti.

“Kau tahu apa tentangku? Walaupun aku berteman baik dengan Kyungsoo pada saat duduk di bangku sekolah dasar, bukan berarti kau bisa mengetahui segala hal tentangku darinya. Jangan ganggu aku lagi. Aku tidak suka melihat wajahmu” Taeyeon berkata datar, namun raut kekesalan begitu tampak di wajahnya.

Taeyeon melangkah pergi, meninggalkan Baekhyun yang lagi-lagi terdiam. Tapi, Baekhyun yang penuh rasa ingin tahu langsung mengejar dan menangkap pergelangan tangan Taeyeon. Langkah Taeyeon pun langsung terhenti dalam sekali hentakan. Spontan Taeyeon melayangkan tamparan yang cukup keras ke wajah Baekhyun sehinggan membuat Baekhyun syok karenanya.

“Ya!” Baekhyun berteriak keras pada Taeyeon.

Taeyeon hanya diam dan tidak bereaksi. Dia menundukkan kepalanya.

“Maafkan aku” kata Taeyeon pelan.

Baekhyun tersenyum sinis dan meletakkan kedua tangannya di pinggang.

“Angkat kepalamu dan tatap aku. Aku tidak pernah sekalipun diperlakukan seperti ini. Kau membuat bibirku berdarah dan kau bilang maaf!” bentak Baekhyun yang saat itu benar-benar murka.

Taeyeon dengan cepat membuka kancing tas selempengannya. Dia mengeluarkan sebotol obat merah dan dua lembar plester tanpa menatap Baekhyun. Baekhyun kembali tersenyum sinis melihat perlakuan Taeyeon itu.

“Kau pikir itu akan menyembuhkanku?” kata Baekhyun dengan suara bergetar, menahan marah. “Tatap aku, saat aku bicara” teriak Baekhyun yang benar-benar habis kesabaran.

Baekhyun dengan cepat menggenggam kedua pergelangan tangan Taeyeon dan mendorongnya dengan kuat hingga merapati tembok sebuah toko yang sudah tutup. Napas Baekhyun tidak beraturan, sementara keringat dingin mulai mengaliri badan Taeyeon.

“Kau!” Baekhyun kembali berteriak.

“Maafkan aku” kata Taeyeon dengan suara serak.

Genggaman tangan Baekhyun melemah setelah dia merasakan tubuh Taeyeon bergetar.

“Ta,Taeyeon kau baik-baik saja” tanya Baekhyun yang tiba-tiba menjadi khawatir.

Taeyeon merosot, terduduk dengan kedua kaki yang lemas sambil menundukkan kepalanya. Baekhyun terkejut dengan apa yang dilihatnya saat itu. Ia langsung jongkok di hadapan Taeyeon dan mengangkat kepala Taeyeon. Wajah Taeyeon basah oleh keringat dan air mata. Dengan cepat Baekhyun mengeluarkan saputangan dari saku mantelnya dan mengelap wajah Taeyeon yang basah.

“Ta,Taeyeon kau baik-baik saja? Ma,maaf kalau reaksiku berlebihan. Aku tidak maksud membuatmu takut dengan membentakmu seperti. Aku tadi hanya ing...”

“Aku takut” kata Taeyeon pelan di sela-sela isak tangisnya.

Baekhyun meneguk ludahnyaa dengan susah payah. Perlahan Baekhyun duduk di hadapan Taeyeon dan menggenggam erat tangan kanan gadis itu. Sesekali ia mengusap rambut lembut permukaan tangan Taeyeon yang basah oleh keringat.

"Aku tidak tahu kalau hal ini membuatmu sangat takut. Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud mengagetkanmu seperti tadi. Aku hanya terkejut dengan reaksimu yang tiba-tiba menampar wajahku. Kau tahu, itu tidak terlalu sakit. Hanya seperti digigit semut. Hehe..."

Kata-kata penghiburan Baekhyun tidak serta-merta membuat tangis Taeyeon mereda. Hal itu membuat Baekhyun menghela napas pelan.

"Aku tidak tahu apa yang benar-benar membuatmu takut. Tapi, aku benar-benar minta maaf. Menangislah kalau itu membuat perasaanmu lebih baik. Aku akan menemanimu" kata Baekhyun tulus.

taeyeon tidak menjawab pernyataan Baekhyun. Dia tetap menangis dalam diam. Sementara itu Baekhyun tak lagi bicara. Ia menengadahkan kepalanya menatap langit malam yang terlihat samar-samar.

Tidak terlalu banyak bintang. Awan musim dingin membuat bintangnya tidak terlihat.

Baekhyun berkata dalam hati sambil terus menatap langit malam yang tampak kosong karena tertutupi awan musim dingin. Sesekali dia menatap Taeyeon dan mengelap air mata gadis itu dengan saputangannya.

***

Ok kawan balik lagi dengan saya di ff ini🤣🤣 (berasa jadi mc gue:v) *abaikan.
Gimana? Masih stay kan? Jangan lupa buat vote sama commentnya, maafkan author yang banyak salah ini apalagi banyak kesalahan pas ngetik:v maafkan ya😄

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang