[TAHAP REVISI]
"This is not my real face!" - Kim Namjoon.
Dari sisi gelap seorang IDOL terkenal. Yang memikirkan bagaimana agar semua orang tak kehilangan harapan disaat ia tak menemukan harapan dalam hidupnya.
Bukannya menemukan harapan itu. Bagai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada saat-saat di mana kamu merasa tidak berjiwa. Ada saat saat yang menghancurkan ketika kamu merasa hidup kamu tidak layak lagi. Selalu ada rintangan yang membingungkan bagi kamu untuk hidup dengan seluruh hidup kamu. ada masa masa sulit di mana orang yang kamu cinta, yang kamu percaya, pergi tanpa persetujuan kamu itu tak terkendali dan itu sangat menyakitkan.
Hyerin memandang sendu dari balik jendela kaca disebuah Cafe sederhana. Sekarang ia hanya berdua, dirinya dan setumpuk pikiran tentang sosok pria berlesung pipi-pujaan hatinya. Untuk saat ini ia hanya bisa memilih tenggelam dalam lamunannya atau memilih untuk bertahan dipikirannya dan bungkam.
Ia mengalihkan pandangannya kelayar ponselnya, tidak ada nontifikasi seperti biasanya. memekakkan telinga Hyerin dan kadang ia dibuat kesal karna Namjoon yang berulang kali meminta ia mengirimkan fotonya. Tapi hari ini Namjoon benar benar menghilang bagai ditelan bumi, entah dengan alasan apa ia bersikap seolah tak membutuhkan Hyerin lagi atau mungkin Hyerin memang sudah dibuang.
Kembali membuka percakapan terakhirnya, sampai senyum tipis terukir dibibir cerry Hyerin, membayangkan betapa cerewetnya Namjoon jika sedang jauh darinya. Sebenarnya ia tau maksud Namjoon hanya untuk memastikan ia tak pernah pergi dari rumahnya.
Sent to Monster🐨 ;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namjoon-ah... Eodiya? Jeongmal bogoshippo" Send.
Hyerin mencoba mengirim pesan pada Namjoon. Ia sudah tidak tahan untuk mengetahui dimana pria itu sekarang dan bagaimana keadaannya.
Beberapa saat kemudian, sebuah mobil sport merah terparkir mantap didepan Cafe itu lalu keluarlah seorang pria tinggi dengan jaket tebalnya menatap tajam kearah Hyerin. Lantas Hyerin langsung berdiri dari duduknya, pandangan Namjoon membuatnya ketakutan seketika, apa pria itu akan marah karna ia keluar dari rumah.
"Namjoon-ah..."
Diluar dugaan Hyerin, pria tinggi itu tidak membentak atau memarahinya, namun langsung menariknya kedalam kungkungannya, memberikan kehangatan yang membuat Hyerin sangat nyaman. Namjoon memeluknya posesif, seolah berkata ia tak ingin kehilangan Hyerin.
