Namaku Massimo Morati biasa dipanggil Simo. Konon, namaku terinspirasi dari nama pemilik klub sepakbola Inter Milan. Aku lahir dari keluarga sederhana, dan tinggal di kota kecil di barat pulau Sumatera.Ayahku seorang perwira polisi dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Terlahir sebagai anak dari ayah yang seorang polisi, tidak membuatku ingin mengikuti jejak ayahku. Aku punya impian dan cita-citaku sendiri.
Saat ini aku melanjutkasn pendidikan di perguruan tinggi swasta di kotaku. Di kampus ini banyak pengalaman dan kisah-kisahku yang berharga dan memorable.
Pagi itu aku terbangun dari mimpi indahku, aku segera untuk mandi dan siap-siap berangkat ke kampus. Hal yang paling aku inginkan saat ke kampus ialah saat aku mengendarai motor matic kesayanganku dan sambil mendengarkan lagu kesukaanku yaitu "pumped up kicks" yang dipopulerkan oleh foster the people.
Tak berapa lama sampailah aku dikampus, ku parkirkan motorku dan bergegas ke ruangan kuliah. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan pundakku di tepuk oleh seseorang, dan seseorang itu tak lain adalah Rani. (Sedikit cerita, Rani cewek dengan tinggi 165cm berkulit putih serta yang paling manis dan cantik yang ada di kampusku. Rani orangnya mudah akrab dan murah senyum kepada siapapun. Tak heran bila banyak cowok yang tergila-gila kepadanya termasuk aku.
Jujur saja, aku sangat menyukai dia. Akan tetapi aku terlalu takut menyatakan perasaanku padanya.
"hey.. Simo.." terdengar suara lembut Rani, sambil menepuk pundakku.
"eehh.. Rani, selamat pagi cantikk.." jawabku menggoda dia.
Jelas saja aku bicara seperti itu, kalian jika melihatnya pasti juga bakalan bilang dia cantik
"Apaan sih moo.. kalo muji orang suka berlebihan deh.. oh iya, kita barengan ya ke ruangan, udah lama juga gak bareng kek gini kan," kata Rani sambil ketawa.
"ya iyalah, udah lama.. kan ini pertama kita kuliah habis libur semester.." jawabku ketus diringi dengan tawa.
"iya juga ya.."jawab Rani dengan wajah polos yang membuatnya semakin terlihat cantik.
Dengan melihat tingkahnya yang tadi membuatku semakin menyukainya akan tetapi aku mencoba menahan rasaku ini. Aku pun sadar, mana mungkin orang sepertiku bisa mendapatkan cewek yang seperti dia.
Seperti itulah aku saat menyukai seorang cewek seperti rani yang cantik dan baik. Aku tak mampu mengungkapkan rasaku padanya. Aku terlalu takut, dan terlalu pesimis dengan diriku karena dia cantik dan aku hanya dapat mengagumi dan Mencintainya dalam diam.
Tak terasa kami pun sampai diruangan kelas, dan perkuliahan pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simo & Rani (Biarkan Waktu Yang Menjawab)
RomanceSimo menyukai wanita yang cantik di kampusnya, akan tetapi di saat yang bersamaan wanita tersebut sedang menghadapi masalah dalam keluarganya. Di sisi lain Simo merasa di uji, bagaimana bisa mendapatkan wanita itu dan menyelesaikan masalahnya.