Semilir Angin Senja

23 0 0
                                    


Semilir angin pemecah keheningan senja,

kamu—aku yang enggan bersuara,

Air langit tak mampu hilangkan rasa resah,

Diselimuti gugusan bintang dan nyeri yang teramat sangat.


"tiga hari ini bintang kemana ya?" tanyaku,

"entah, mungkin mendung?" jawabmu tak risau,

"mungkin saja bintang tak ingin melihat kita ditelan sunyi" jawabku penuh pilu,

"ada apa?" nadamu asan tak asan,

"semuanya baik" lidahku terasa kelu, dan palsu jawabku.


Gejolak api amarah perlahan padam,

Pun kamu seolah mengerti dan paham,

Tentang kita yang saling memendam.

Rasa sakit, resah, dan gamam.


-tsara

11.11.18

Pasca Pertemuan PertamaWhere stories live. Discover now