Sebuah Taxi berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang sangat besar bagaikan istana. Dua orang turun dari taxy dan langsung di sambut oleh para penjaga rumah tersebut. Sang penjaga rumah harus memeriksa setiap orang yang datang karena ia harus memastikan majikannya atau tuannya aman. Rumah sebesar ini pasti menjadi incaran penjahat untuk itulah penjaga yang baik diperlukan.
Setelah memastikan sudah aman para penjaga gerbang itupun mempersilahkan dua orang tersebut untuk masuk. Di pintu masuk rumah mereka di sambut oleh banyak pelayan wanita yang berjajar rapi di dua sisi pintu masuk seraya membungkuk hormat.
"Anda sudah di tunggu, silahkan lewat sini," ujar sang pelayan dengan seragam yang berbeda. Sepertinya dia adalah kepala pelayan di rumah tersebut.
Kedua orang tersebut mengikuti sang kepala pelayan. Mereka dipersilahkan duduk dan menunggu karena si pelayan sedang memanggil majikannya. Beberapa pelayan yang lain membawakan makanan dan minuman untuk dua orang tersebut.
"Kau benar, rumah ini sangat besar."
"Sudah ku duga kau akan senang. Selain besar rumah ini juga mempunyai pelayan yang cantik-cantik. Siapa tahu kau bisa punya pasangan disini."
Ketika asik-asiknya mengobrol sang majikan datang.
"Selamat pagi, dokter Yoongi," ujar Namjoon yang langsung turun ketika pelayannya mengatakan tamu yang ditunggunya datang. Ia pun menemui Yoongi dan tentu saja Seokjin.
"Dasar kau, sudah aku bilang panggil aku Yoongi hyung saja." protes Yoongi. Yoongi dan Namjoon sudah saling kenal sejak mereka sekolah bersama di SMA dan mereka menjadi sahabat.
"Kau ini kan dokter, kenapa tidak mau dipanggil dokter," canda Namjoon seraya mencolek-colek pinggang Yoongi.
"Aku tidak sehebat dirimu. Lihat, sekarang kau sudah menjadi orang yang sangat kaya."
"Kau yang lebih hebat hyung, berkat dirimu semua orang bisa hidup normal dan bahagia bersama keluarganya."
Yoongi menggeleng-gelengkan kepalanya tidak setuju. "Kau lebih hebat Namjoon"
"Tidak, kau yang lebih hebat hyung." Tidak ada yang mau mengala.
"Kau"
"Kau"
"E-hem.." Seokjin berdahem.
Seokjin merasa terabaikan saat kedua sahabat tersebut saling bercengkrama. Yoongi dan Namjoon menghentikan aktivitas saling memuji mereka dan nyengir bersamaan. Yoongi menarik Seokjin dan memperkenalkannya pada Namjoon.
"Ini adalah orang yang aku ceritakan padamu Namjoon. Dia sangat sabar dan disiplin. Dia akan menjaga putramu dengan sangat baik," Seokjin membungkuk hormat saat Namjoon menatapnya.
"Kalau kau bilang begitu tentu aku percaya hyung. Kau bilang dia adalah orang kepercayaanmu," Yoongi mengangguk. "Mulai sekarang dia akan menjadi orang kepercayaanku," ujar Namjoon. Dia sangat percaya pada Yoongi sahabatnya.
"Kau terlihat masih sangat mudah apa kau masih sekolah?," tanya Namjoon pada Seokjin.
"Saya sudah lulus kulia tahun lalu," ujar Seokjin seraya tersenyum ramah.
"Dia tergolong orang yang pandai. Dulu ia pernah loncat kelas saat SMA," ujar Yoongi.
"Wow, berarti kita adalah golongan orang pandai," ujar Namjoon seraya tertawa di ikuti Yoongi dan Seokjin. Mereka tertawa sampai tidak sadar kalau ada seorang anak kecil berumur lima tahun ikut tertawa di bersama mereka.
"Apa itu anakmu," ujar Yoongi seraya menunjuk Taehyung yang berada di belakang Seokjin.
Seokjin memutar tubuhnya untuk melihat putra orang kaya tersebut. Ia ingin tahu seperti apa anak yang katanya nakal tapi menggemaskan seperti kata Namjoon pada Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh ku Seokjin
Fanficcerita mengandung konten negatif. Yang masih di bawah umur 🔞 harap tidak membaca. *kalau gak ketahuan ya gk papah 😄 * Seokjin x Taehyung