06.15
Koridor sekolah begitu sepi, belum ada satupun siswa yang datang kecuali Raya. Entah mengapa hari ini Raya memilih untuk datang lebih pagi dari biasanya. Dikelasnya pun belum ada satu pun siswa.
Mungkin ini karena moodnya sedang tidak bagus.
Atau karena Raya teringat Aldi lagi?
Tentu saja.
Raya selalu seperti ini, setiap kali dia memikirkan Aldi.
>>***<<
06.45
Sudah banyak siswa yang berdatangan. Termasuk Selena. "good morning guysss." teriak Selena ketika berada di ambang pintu kelas. Anak itu memang tidak bisa diam dan tidak bisa melihat orang lain senang. Raya hanya menatapnya sekilas lalu beralih menghadap keluar jendela disebelahnya.
Kringggg......
Bel masuk berbunyi. Semua siswa langsung duduk ditempatnya masing-masing, tak lama setelah itu wali kelas mereka pun masuk, memang jam pertama adalah jam mata pelajarannya. "Baiklah anak-anak, sebelum kita memulai pelajaran kita pada hari ini, bapak akan memberitahukan jika hari ini kelas kita ada murid pindahan. "
'woahhh' sorak seisi kelas.
Baru kemarin Tina menjadi murid pindahan dikelas mereka. Sekarang ada lagi yang akan masuk dan menambah kekacauan dikelas ini.
"Masuklah." kata Pak Doni wali kelas 3-2.
Saat siswa itu masuk seluruh siswa perempuan langsung histeris, kecuali Raya. Raya tidak tertarik sama sekali dengan hal seperti ini. Baginya histeris saat melihat cowok tampan itu hanya dilakukan oleh anak-anak alay, dan dia tidak termasuk didalamnya.
"Perkenalkan dirimu pada yang lain." ujar Pak Doni.
"Perkenalkan, nama saya Alvaro Aldiano."
Mendengar kata itu mata Raya langsung membulat sempurna, dia menelan ludahnya dengan susah payah karena seperti ada sesuatu di tenggorankannya yang tersangkut. Pikiran Raya menjadi kacau saat itu juga. Dia tidak percaya akan mendengar nama itu lagi, 'Aldiano' nama orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang, orang yang telah meninggalkannya untuk selamanya, orang yang yang berusaha Raya lupakan namun sampai sekarang tidak bisa dia lakukan.Dia tidak bisa melupakan Aldi.
Aldi begitu berharga baginya, dan sampai sekarang pun Raya merasa Aldi masih sangat berharga dan tidak satupun orang yang dapat menggantikan posisi Aldi di hatinya.
"Hai," seru Alva membuyarkan lamunan Raya, entah sejak kapan dia sudah berada disebelah Raya."gue boleh duduk disebelah lo kan?" tanya Alva. Raya mengerutkan dahinya, bingung. "kenapa lu nanya ke gue?"
Alva tersenyum, membuat Raya menjadi tambah bingung. "Takutnya nanti lo ke ganggu." jawab Alva.Raya hanya memutar bola matanya malas.'Ini orang sebenernya mau modus ke gue atau apa sih?' batin Raya. "Bolehkan?" tanya Alva. "Hm." jawab Raya tidak memperdulikan apa yang akan di pikirkan cowok itu tentang sikapnya.
"Baiklah anak-anak keluarkan buku matematika kalian sekarang." ujar Pak Doni memulai pelajaran hari ini.
>>***<<
Kringgg.....
Bel tanda istirahat pun berbunyi."Pelajaran kita untuk hari ini sampai disini dulu, jangan lupa kerjakan tugas rumah kalian." kata Pak Doni mengingatkan.
Belum juga sampai 1 menit Pak Doni meninggalkan kelas, Selena sudah menghampiri meja Alva. "Ekhm, mau ke kantin bareng gak?" ajak Selena. Tanpa berpikir panjang Alva langsung mengiyakan ajakan Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER
Romance> Cewek cantik yang tidak suka banyak bicara, tidak terlalu suka dengan keramaian, yang selalu memegang peringkat pertama dikelasnya, yang masih memiliki sifat baik dalam dirinya. Dia pernah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya yang m...