Part 1 : Gara-gara Taehyung

1.1K 33 0
                                    

“Ahn−n …ssh−Hyemi,” desah Taehyung dengan terputus-putus. Menatap Hyemi yang sedang berada diantara selangkangannya benar-benar membuatnya gila. Selalu begitu. Ini bukan yang pertama, namun tetap saja rasanya tak pernah biasa bagi Taehyung.

“Hmmmph−” kepala Hyemi menggeleng saat Taehyung menahan kepalanya dengan kuat bersamaan dengan cairan milik pria bersurai cokelat itu menyembur ke dalam mulutnya.

Tepatnya hubungan sahabat tak sehat mereka dimulai sejak Hyemi putus dari Seokjin. Berawal dari coba-coba melampiaskan kekesalan, berharap melupakan pria yang selalu diagungkannya, sampai akhirnya berakhir dengan kepalanya yang berada pada dua paha Taehyung.

Taehyung tentu menikmati. Sebagai pria normal yang disajikan hidangan selezat Hyemi adalah anugerah tentu saja. Bertindak seolah membantu namun pada akhirnya berujung pada candu. Candu sekali dengan bibir penuh dan mulut kecil Hyemi yang memanjakan penisnya. Brengsek memang. Namun sama brengseknya mengingat Hyemi juga tidak jarang yang menggodanya duluan.

“Kak Taehyung, adek kerum …” kata-kata Jungkook terhenti saat melihat apa yang Taehyung dan Hyemi lakukan. Mata bambinya melotot terkejut, ingin segera beranjak namun rasanya kakinya terpaku.

“Dasar bodoh! Kau tidak kunci pintu!” amuk Hyemi dengan buru-buru membersihkan bibirnya dari cairan  Taehyung yang mengalir keluar mulutnya dengan tisu.

Taehyung hanya terkekeh, lantas menaikkan celana dalam untuk membungkus penis besar miliknya serta celana boxernya, kemudian menarik tangan Jungkook untuk keluar.

“Kak Hyemi dan kak Taehyung … tunggu! Kak Taehyung dan kak Yoobi putus?”

“Enggak dek. Kita enggak pacaran. Kak Taehyung masih sama kak Yoobi.”

“Tapi tadi?”

“Udah. Jangan dipikirin. Kamu masih kecil.”

“Sudah tujuh belas tahun kak.”

Taehyung tersenyum menatap Jungkook yang mengerucutkan bibirnya lucu. Taehyung gemas.

“Adek mau kemana?”

“Kerumah Eunwoo. Mau ngerjain tugas kelompok.”

“Ya sudah, jangan pulang malam-malam ya.”

Jungkook mengangguk. “Pergi dulu kak.”

“Hati-hati dek.”

Jungkook berjalan meninggalkan Taehyung dengan ragu. Kepalanya masih berputar adegan dimana Hyemi melahap habis kejantanan milik Taehyung. Bahkan sesekali ia menggelengkan kepala saat pikiran itu melintas dikepalanya. Bagaimanapun Jungkook adalah remaja tujuh belas tahun. Melihat adegan seperti tadi rasanya hormonnya meningkat.

*****

“Dek, baru pulang?” sapa Hyemi saat Jungkook yang masih lengkap dengan seragamnya melintas di ruang tamu dimana Hyemi sedang sibuk dengan laptop milik Taehyung.

Jungkook hanya mengangguk. Kening Hyemi berkerut. Tidak biasanya Jungkook seperti itu. Sejak Jungkook pindah ke apartemen Taehyung, hubungan mereka cukup baik. Setiap Hyemi singgah ke apartemen Taehyung untuk mengerjakan laporan bulanan pekerjaannya dan Taehyung, Jungkook selalu memilih belajar di meja yang sama dengan Hyemi. Hyemi pintar, Jungkook suka bertanya tentang PR sekolahnya. Mereka juga sering barbeque bersama. Jungkook bahkan sering menunjukkan keahliannya bermain gitar dengan lagu yang baru ia pelajari pada Hyemi. Hyemi sudah seperti seorang kakak untuknya.

“Dek, soal kemarin malam …” ucapan Hyemi berhasil menghentikan langkah Jungkook. “Yang kamu lihat gak seperti yang kamu bayangkan.”

“Memangnya adek bayangin apa kak?”

“Hah? Hm, itu …” Hyemi bahkan bingung memberikan jawaban.

“Lupakan aja kak.”

“Adek  bilang lupakan tapi ekspresi adek buat kakak semakin merasa enggak enak.”

Jungkook mengerutkan keningnya.

“Adek juga bingung kak.” Raut wajah Jungkook sendu. “Ini alami begitu saja. Gak adek buat-buat. Untuk sekejap adek ngerasa hormon puber adek meledak melihat adegan kakak dan kak Taehyung. Tapi entah kenapa jauh dari itu, adek kecewa sama kakak.”

“Kecewa?”

“Kak Hyemi itu panutan adek. Kak Hyemi yang menepis anggapan adek bahwa cewek cantik itu tidak ada yang pintar. Adek kagum sama kakak. Tapi kekaguman adek berubah. Kakak jahat. Kakak tahu kak Taehyung pacaran sama kak Yoobi, tapi kenapa bisa kakak ada main di belakang kak yoobi?”

Hyemi mengangguk-anggukkan kepalanya, paham. Rasanya merasa bersalah menjatuhkan martabatnya sendiri di depan seorang adik yang selama ini menaruh kekaguman padanya. Batinnya berkali-kali merutuki kebodohan Taehyung yang dengan sembarangan membiarkan pintu kamarnya tak terkunci. Merutuki dirinya sendiri juga disatu sisi. Apa yang dikatakan Jungkook benar. Bahkan dia yang sudah dewasa tidak bisa berakal sehat. Berbuat gila. Apa jadinya kalau Yoobi sampai tahu?

“Maaf dek.”

“Kenapa? Kenapa kakak melakukan itu dengan kak Taehyung?”

“Kamu gak ngerti dek.”

“Adek bakal ngerti kalau kakak kasi tahu.”

Hyemi tahu Jungkook walau baru mengenalnya beberapa saat. Tipe anak yang kritis. Butuh sebuah alasan yang rinci dan logis untuk mempercayai apapun yang orang lain katakan padanya.

“Pelampiasan.”

“Pelampiasan?”

“Iya. Awalnya begitu. Hanya untuk senang-senang, melupakan mantan. Tapi keterusan.”

“Kakak cinta kak Taehyung?”

Hyemi menggeleng, “Enggak. Serius. Kakak berani sumpah dek.”

Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya. Tubuhnya berbalik meninggalkan Hyemi. Hyemi mendengus lega, lalu meletakkan kepalanya di meja. Tubuhnya lelah. Brengsek sekali memang Taehyung yang meninggalkan pekerjaan mereka yang bertumpuk untuk kencan dengan kekasihnya. Padahal laporan itu deadline-nya besok.

“Kak …” suara itu terdengar lembut di telinga Hyemi.

Hyemi membuka matanya perlahan. Tidak sadar bahwa sejak tadi ia tertidur. Matanya menatap sosok Jungkook yang merebahkan kepalanya tepat dihadapan Hyemi. Mereka saling menatap.

“Kakak lelah?”

Hyemi mengangguk.

“Mau adek antar pulang?”

“Enggak usah. Kakak tunggu Taehyung aja. Kamu besok sekolah. Lebih baik kamu tidur dek.”

Hyemi tercekat saat tangan Jungkook terjulur ke pipinya, mengelus dengan ibu jarinya sekilas. “Adek enggak percaya kalau kak Taehyung bakal langsung pulang nanti setelah antar kakak.”

“Maksudnya kak Taehyung bakal minta blowjob kayak kemarin, iya? Enggak dek. Enggak bakal. Kami enggak selalunya begitu dek. Tahu batasan kok.”

“Siapa yang tahu.” Jungkook kembali membelai pipi mulus Hyemi, membuat bergidik. “Berhenti jadikan kak Taehyung pelampiasan kak. Dia milik kak Yoobi. Kalau kakak mau, adek bisa jadi pelampiasan kakak. Adek siap. Kapanpun.”

Dan pernyataan Jungkook sialnya membuat Hyemi berdegup. Tidak pernah tahu bahwa pria yang ia anggap bocah itu akan melontarkan kata-kata seperti itu padanya. Nyaris menyetujui, namun akal sehatnya dengan cepat bekerja.

“Enggak dek, enggak. Kamu masih kecil. Kamu udah kayak adek kakak. Kakak enggak akan ngerusak kamu.”

“Kalau begitu adek yang bakal ngerusak kakak. Gimana?”

-TBC-

Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang