CHAPTER 4
- KEMBALI KE SEKOLAH -
Pada malam itu aku terus-terusan memikirkan surat darimu ini, karna sangat senang sampai-sampai pikiranku tidak berjalan normal dan terpikir ingin menunjukkan surat ini kepada orang lain.
Dan benar saja, surat darimu kini menjadi perbincangan teman-teman kita lagi,
cerita tentang kita berdua kembali terdengar.
Akan tetapi, kamu tidak menyukai dengan apa yang aku perbuat. Kamu mendatangiku,
terlihat marah dari kejauhan, dengan tatapan sinis juga alis yang sedikit naik,
" ini akhir bagiku. " batinku." Apa-apaan si? " ucapmu marah.
Teman-teman terus menertawakan kita,
" Ciee ... Fiqih sama Aini jadian, sekarang mainnya surat-suratan. " ucap kata dari seseorang.Aku tersenyum dengan perasaan yang takut, lagi-lagi kamu melihatku dengan tatapan itu, terlihat benar-benar terganggu dengan semuanya, aku tau ini memang membuatmu malu dan kecewa, aku hanya berpikir ingin memberi tahu bahwa kamulah yang pertama kali mengirimkan surat kepadaku.
Kamu meninggalkanku tanpa mengucap apa-apa, juga dengan raut wajah yang sangat kesal.Saat bel istirahat, seorang temanmu mengantarkan surat darimu yang isinya pendek, " LUPAKAN SURAT ITU." katamu.
Aku tak mengerti harus apa, perasaanku saat ini hanya menyesal dengan apa yang semalam aku pikirkan dan hari ini benar-benar aku perbuat. Aku ingin kembali ke massa lalu lebih tepatnya 1 jam setelah ini,
untuk memperbaiki semua kesalahpahaman yang telah aku lakukan barusan kepadamu, namun ku rasa akan sulit dengan sikapmu.Beberapa hari terlewat tanpa mendengar kabar atau melihat senyummu yang membuat candu, sekarang mendadak rindu.
Saat ini aku hanya bingung memikirkan bagaimana caranya minta maaf padamu,
aku terlalu takut untuk memulainya." Jangan diambil pusing. " ucap Dede
" Daripada mikirin itu terus mending nanti sepulang sekolah kita main PS bareng, mau? "
" Langsung ke rumahmu?" tanyaku
" Iya boleh, lagipula rumah kita ngga begitu jauh kan?
" iya-iya ... "
Aku hanya mengikuti ajakan Dede, dan kata-kata Dede bertabrakan dengan pikiranku yang terlalu over memikirkan bagaimana nantinya??Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Kita pulang bersama agar bisa langsung bermain PlayStation di rumah Dede.
" ayoo! "
" yaaa!!"
Kami berdua begitu bersemangat,
Dede memang teman baik yang ku kenal.Jam menunjukkan pukul 5 sore.
Aku ijin pulang, sudah sore sekarang dan aku takut Ibu khawatir kenapa aku belum pulang jam sgini?Sampainya dirumah aku diam dan teringat kembali masalah itu, bodohnya aku saat itu. Perasaan menyesal terus menghantui-ku, aku merasa menjadi orang paling bodoh setelah melakukan itu.
Hari-hari ku kembali dalam kehampaan , tak mengerti pada waktu itu aku sedang dirasuki oleh setan apa sampai memberitahukannya kepada orang banyak.
Dede yang tau aku sedang begitu, ia selalu menghibur dan menyemangati. Pikiran ku dengan nya sudah bukan seperti murid SD biasa lainnya.===========
Sudah bermacam-macam ujian yang sudah ku lalui di kelas V ini, sebelum bisa naik ke kelas VI kita harus melewati yang namanya UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) . Tahap yang dianggap sulit bagi kita semua, berbeda pandangan dengan yang sudah berada di kelas 6 ini. Beberapa bulan lagi kita akan melaksanakan UKK, saat ini sudah semester 2 dan sedikit waktu yang tersisa.
Aku lupakan bayangmu sekali lagi, pikiranku hanya ingin fokus kedalam ujian ini. Akan selalu aku doa kan untukmu , semoga kita menjadi teman kelas kembali. Dan semoga ini akan menjadi akhir dari kesialanku di- masa sekarang .
=========
-Keinginan-Tak disangkah waktu berjalan begitu cepat, 1 bulan lagi kita akan naik kelas. Aku akan lebih fokus untuk ulangan kenaikan kelas nantinya, aku berkeinginan di kelas enam nanti sifat mu akan berubah, aku mau kita saling mengenal dan terus seperti itu.
Setelah mandi dan makan lalu mempersiapkan buku untuk pelajaran besok. Aku yang saat itu masih duduk di meja belajar melihat sebuah novel lama, novel itu berjudul Kisah Antara Kita . Aku membaca hingga larut malam, sampai-sampai Ibu melihat lampu kamar ku yang masih menyala.
" Dek, kenapa belum tidur juga. Udah larut malam loh besok kan sekolah." ucap Ibu malam itu.
Mendengar Ibu berbicara begitu, aku langsung menutup lembar novel dan meminta maaf.
" Maaf bu, tadi keterusan baca novel . " jawab ku
Ibu memang tak pernah marah kepadaku, dia hanya menyuruh-ku tidur.Mulai memejamkan mata sembari mengingat beberapa kalimat dari novel tadi dan mulai berkhayal. Aku dan Kamu akan menikah dengan cinta bukan dengan keterpaksaan yang dialami Emelda dan suami nya Aril Fatah. Itu memang novel yang bagus, aku mengambil pelajaran dari situ, yang kemudian tertidur ....
• KOMEN JIKA ADA TYPO / KATA YANG MEYINGGUNG •
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Lurus Bersuara
Teen Fiction[FOLLOW JIKA MENYUKAI CERITA INI] " Apa itu Cinta? " Kisah kasih yang sudah terasa dalam diri, walau usia yang seharusnya belum mengenal dengan sebutan cinta, namun perasaan akan tetap berkata; begitulah cinta. Aku adalah seorang anak dari ked...