Eight

209 43 5
                                    

untitled.



.pada akhirnya aku hanya bisa diam, karena aku bukanlah siapa-siapa kamu.









Jisung tersadar dari suatu hal setelah satu jam mengelilingi pameran buku di Hongdae.











Dia...









Bersama...










Daniel...








Jisung menghela napas begitu menatap punggung lebae Daniel yang berjalan menuju counter untuk mengambil pesanan mereka.








Daniel sangat mahir membawanya masuk ke zona nyaman.









"kok lo malah beneran ke sini sama Daniel sih?" Tanya Jisung pada dirinya sendiri.








.
.
.






"Jaehwan! Ayo, gue tinggalin nih?!"








Jaehwan noleh ke arah Minhyun yang manggil dia dari jarak yang cukup jauh.








Iya, gaes. Seperti yang kalian kira, Jaehwan mengiyakan ajakan Minhyun buat nemenin ke Hongdae. Dan kalian juga pasti udah ngira kenapa.











Iya, karena dia pasti mikir Jisung dan Daniel juga ke sini.









"Lo kenapa sih mau ikut ajakan gue? Beli buku aja kagak,"









"Gabut gue,"







Minhyun hanya mengangkat bahunya malas dengan jawaban dari Jaehwan.










"Lo tu ya bla bla bla bla.."








Jaehwan sama sekali ga dengerin omongan Minhyun, dia liatin kiri kanan, siapa tahu kan ketemu seseorang.










"Hyun," Minhyun berhenti ngomong dan jalan.










Dia ngeliatin Jaehwan yang tadinya ngeliat ke kanan terus ngeliatin dia.










"Capek ga? Ke kafe yuk?"









.
.
.







Cling cling







"Gue ga tau selera lo yang klasik gini Hyung," ucap Daniel sambil membolak-balikan buku yang Jisung beli.








Jisung menyesap Strawberry Smoothie-nya sebelum mencela ucapan Daniel, "lu kira gua gimana, dih,"









"Hehe, seneng aja sih bisa tahu hal baru dari Hyung,"









Kang Daniel dengan segala ucapan manisnya. Oh, lihatlah Jisung kembali salah tingkah.










"Jisung Hyung?"










Jisung dan Daniel menoleh. Mata Jisung membulat begitu menemukan Minhyun menyapanya, ah, dia tidak terlalu terkejut dengn hal itu, malah lebih terkejut melihat siapa yang datang bersamanya.










"Ihh, tau gitu aku ngajak Hyung aja," ujar Minhyun lalu dengan mudahnya mengambil duduk di samping Jisung.









"Eh, Hwan sini di samping gue," ajak Daniel dan dibalas anggukan Jaehwan.









Jisung mengikuti pergerakan Jaehwan hingga pemuda Kim itu sampai di tempat duduknya. Ia kembali menatap Minhyun yang masih bersemangat karena bertemu dengannya.









"Kok lo bisa bareng Minhyun, Hwan?" Tanya Daniel entah kenapa mewakili pertanyaan yang ada di kepala Jisung saat ini.









"Ohh tadi Jae--"








"Ya, mumpung ada waktu," ucap Jaehwan memotong omongan Minhyun. Ia melirik Jisung, memeriksa reaksinya.











Tapi dia tidak tahu saja bahwa Jisung pandai menutupi reaksi, sehingga ia pikir Jisung biasa-biasa saja.









"Oh? Lo ada apa nih sama Minhyun?"








Minhyun tertawa mendengar pertanyaan Daniel, ia mendengus sebal lalu menatap Daniel dengan malas.








"Gue cuma minta temenin, kebetulan aja ketemu tadi pas rapat,"









"Ooh, siapa tahu, ye kan, Hwan?"







Jaehwan hanya terkekeh lalu meminum milkshake-nya. Entah kenapa Jaehwan jadi tidak mood untuk berbicara.








.
.
.



Hari mulai malam, keempat pemuda itu berdiri tidak jauh dari taman kota. Minhyun sedari tadi menatap ponselnya dengan kesal.





"Gue duluan yaa," Minhyun melambai sebelum berbalik dan sibuk dengan telepon masuk yang sempat di tahannya.









"Ihh apaan sih, Hyun? Gue dari tadi sama Jaehwan, Daniel, dan Jisung Hyung tau! Ah, gue bisa pulang sendiri kenapa kudu jemput!?"








Jisung terkekeh melihat bayangan Minhyun yang marah marah dengan ponselnya. Dan tak berapa lama sosok Jonghyun datang padanya lalu melambai pada ketiga pemuda yang sedang menonton kejadian itu. Minhyun kembali berbalik dan melambai lalu setelahnya memukul Jonghyun dengan brutal.










"He?" Bingung Daniel.








Jisung menoleh, lalu terkekeh. "Jonghyun kan suka sama Minhyun,"










"Ha? Bukan sama Sungwoon Hyung?"








Jisung kembali terkekeh melihat ekspresi Daniel, tapi kemudian terdiam melihat ekspresi Jaehwan yang hanya menarik sedikit sudut bibirnya.








Melihat itu, Daniel ikut memperhatikan Jaehwan. Ia menyikut lengan Jaehwan pelan.







"Bro, lu ga lagi patah hati kan?" Tanya Daniel.









Jaehwan menatap Daniel lama, lalu menggaruk tengkuknya pelan.









"Gue duluan ya, ga enak badan, bye,"







Mengundang banyak tanda tanya di kepala Daniel dan Jisung. Apalagi Jisung yang menyimpulkan suatu hal.












Apakah Jaehwan menyukai Minhyun?










.
.
.




Jaehwan duduk di kursi dekat parkiran mobil. Ia menghela napas dan mengacak rambutnya dengan geram.








Kenapa ia merasa sangat cemburu melihat kedekatan Daniel dan Jisung? Tapi, ia tidak bisa apa-apa, karena ia bukan siapa-siapa.








"Kenapa gue harus kenal kalian sih?"








Ditambah, Jaehwan yakin Daniel pasti menyukai Jisung juga. Dan Daniel adalah sahabat terbaiknya, bagaimana bisa ia mengganggu hubungan mereka?









"Ah, bisa gila gue!"







untitled.

[✔️] untitled. (Kim Jaehwan x Yoon Jisung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang